Strategi Politik Faktor Yang Menentukan Kemenangan Partai Aceh Pada Pemilihan Legeslatif 2009.

Melihat faktor dan hambatan Partai Aceh dalam memenangkan Pemilihan Umum Legeslatif Tahun 2009 akan dibagi kedalam beberapa hal yang didalamnya akan ditampilkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para tokoh dan Pengurus DPW PA Kabupaten Aceh Tamiang yang terlibat langsung dalam proses pemenangan Partai Aceh pada Pemilihan Umum legeslatif 2009 di Kbupaten Aceh Tamiang. Disini penulis memaparkan dan menganalisis beberapa faktor yang menentukan kemenangan Partai Aceh dalam pemilihan legeslatif. Data yang diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan tokoh dan pengurus DPW PA Kabupaten Aceh Tamiang. Adapun beberapa faktor tersebut adalah : 40 Partai Aceh melakukan Political Powering pemberdayaan politik dari grassroot sampai elit Aceh di level provinsi. Basis massa Partai Aceh sangat real dan hitrogen sacara status sosial

3.3.1. Strategi Politik

Strategi Partai Aceh yang berbeda dengan Partai Nasional dan Partai lokal lainnya yang masih menggunakan cara-cara konvensional. Partai Aceh melakukan strategi politik yang sederhana, murah dan efektif sementara stretegi politik ini dianggap popoulis di mata masyarakat Aceh. Misalkan isu politik yang diusung yaitu MuO Helsinki sebagai masa depan politik masyarakat Aceh. Sebagaimana MoU Helsinki adalah urat nadi politik orang Aceh sekarang. Kalau MoU gagal diimplementasikan berarti Aceh akan mengalami kehancuran baru. 40 Wawancara Helmi Ahmad, Muhammad Hasan, Ir. Rusman, Budi Santoso. Kuala Simpang Tanggal, 13-16 september 2010. Universitas Sumatera Utara dari masyarakat gampong hingga masyarakat kota. Partai Aceh juga melakukan rekrutmen politik yang cukup representative sabagai strategi politik, caleg-caleg PA di rekrut dari level terbawah dalam masyarakat dengan membentuk tim sembilan atau tim sekureung, sistem ini merupakan sitem yang dikenal dengan konvensi politik ala PA, disisi lain, strategi PA dalam menyampaikan visi dan misi politik serta program kerja menggunakan metode pendidikan politik political education yang tepat di masyarakat. Pendekatan media dan elektrronik juga digunakan oleh PA, menunjukkan angka yang representative yang berimbang antara kelompok perempuan dan kelompok laki-laki, kelompok mantan kombatan GAM dan kelompok masyarakat sipil, dari figur yang populis hingga figur yang kurang di kenal masyarakat, keterwakilan ini sangat penting dalam menentukan pilihan politik masyarakat Aceh. Berikut strategi Partai Aceh dalam memenangkan Pemilihan Umum Legeslatif di Kabupaten Aceh Tamiang : 3.3.1.1. Penguatan Internal Partai Aceh Dalam Pemilihan Umum legeslatif Kabupaten Aceh Tamiang, Partai Aceh melakukan banyak kegiatan dan program yang bersifat pengutan internal yang dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing, daya dobrak dan daya juang para kader untuk memenangkan caleg Partai Aceh. Beberapa hal yang dilakukan adalah : 1. Fokus pada Konsolidasi Fokus konsolidasi dimaksudkan agar tetap terjadi komunikasi internal antara partai, dimana sebuah partai untuk memenuhi syarat agar dapat menjadi peserta pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah adalah harus memiliki sejumlah cabang partai pada tingkat Kabupaten Universitas Sumatera Utara dan Provinsi 41 Metode ini dianggap paling efesien dan efektif dalam memasarkan para calon anggota legeslatif Partai Aceh, karena dengan demikian para kader dan timsukses dapat langsung memasarkan, memperkenalkan para caleg yang diusung kepada masyarakat yang paling rendah . Pembentukan itu dimulai dari Dewan Pimpinan Wilayah DPW, Dewan Pimpinan Daerah DPD dan Dewan Pimpinan Cabang DPC serta Dewan Pimpinan Ranting DPR. Setelah terbentuknya DPW PA Aceh Tamiang, kemudian Partai Aceh membentuk Dewan Pimpinan Sagoe DPS, Dewan Pimpinan Mukim DPM, Dewan Pimpinan Gampoeng DPG, sebagai syarat menjadi peserta Pemilihan Umum Legeslatif. Pembentukan ini juga bertujuan untuk menjaring suara di setiap daerah pemilihan yang ada, yang dibantu oleh Komite Peralihan Aceh KPA. 3.3.1.2. Direct Selling Program ini merupakan program yang telah ditetapkan oleh DPP Partai Aceh, dan dalam hal ini DPW PA Aceh Tamiang hanya tinggal melanjutkan saja. Didalam program direct selling , para timsukses dan caleg Partai Aceh harus turun dan terjun langsung kelapangan, dengan melakukan program yang bersifat “door to door”, yaitu dari rumah kerumah warga yang mereka jadikan sasaran untuk menjadikan pemilih dan simpatisan partai. Hal ini juga dapat dilakukan dari warung kewarung, dari pasar kepasar, dari tempat pengajian, dari tempat nongkrong anak muda ketempat nongkrong anak muda lainnya, dari kantor ke kantor dan bahkan juga dilakukan diterminal yang ada di Aceh Tamiang. 41 Adman Nursal, Political Marceting: Strategi Memenangkan Pemilu, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004, hal, 11. Universitas Sumatera Utara sekalipun. Selain itu program ini juga dianggap paling efesien dan efektif untuk memasarkan dan menyampaikan visi dan misi caleg yang diusung Partai Aceh, karena mereka menganggap bahwa jika hanya media massa dan elektronik saja sangat tidak efesien dan efektif, mengingat meminimalisir dana dan mengingat masyarakat Aceh Tamiang masih banyak yang tidak melihat, mendengar dan membaca media massa. 3.3.1.3. Sosialisasi Menyeluruh Sebagai partai baru Partai Aceh melakukan sosialisasi politik keseluruh desa yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, pada saat dimulainya kampanye, Partai Aceh mengikutsertakan para ulama, kader partai, dengan cara mengumpulkan masyarakat pada satu tempat untuk melakukan dialog, serta menerangkan poin-poin dari MoU Helsinki, serta menyampaikan visi dan misi Partai Aceh, dan menjelaskan keuntungan Partai Aceh menang di Aceh. Dalam proses ini melibatkan calon legeslatif yang berada pada daerah pemilihan masing-masing sehingga para calon legeslatif tersebut dapat langsung bertatap muka dengan para pemilihnya, dan masyarakat dapat mengenal dan mengetahui kapasitas pemimpin yang akan dipilihnya. Hai ini dilakukan di 87 desakampung yang ada di kabupaten Aceh Tamiang. 3.3.1.4.Strategi Umum Pemenangan Partai Aceh I Slogan : Meunjoe kon Ie, Leuhob Meujoe kon Partai Aceh, Gob II Strategi Umum Pemenangan Partai Aceh Universitas Sumatera Utara 1. Damai dan Demokratis • Menjadikan partai sebagai simbol perdamaian dan demokrasi • Mensosialisasikan platform politik partai issue dan capaian politik 2. Optimalisasi peran ulama dalam partai • Menempatkan ulama, imum mukim dan imum gampong kedalam struktur partai sesuai dengan tingkatannya sampai ke tingkat gampong 3. Optimalisasi Konsolidasi internal partai melalui pembentukan kepengurusan sampai ke tingkat gampong. • Perapihan, konsolidasi dan singkronisasi struktur komando KPA mulai tingkat pusat, wilayah, daerah dan sagoe. • Semua kebijakan dan keputusan-keputusan partai dikomunikasikan dengan cepat dan efektif serta terarah sesuai dengan kondisi lapangan. • Memperluas rekrutmen kader partai • Adanya 10 anggota partai per-setiap TPS • Membangun infrastruktur partai posko-posko pemenangan di tingkatan gampong • Membentuk satuan tugas satgas partai dengan atribut uniform • Mengadakan pertemuan-pertemuan yang rutin dan juga pertemuan dengan para pendukung. • Mengadakan training-training dasar kepada petugas-petugas partai saksi-saksi partai atau yang lainnya • Mengadakan silaturrahmi dengan masyarakat. Dengan cara memberikan masukan-masuka n ideology partai Aceh. Universitas Sumatera Utara 4. Memperluas rekrutmen anggota partai melalui kelompok pemilih netral • Menetapkan dan membentuk organisasi underbouw multi sector masyarakat • Mengumpulkan organisasi-organisasi pendukung non underbouw • Meningkatkan dan memaksimalkan keterlibatan tokoh masyarakat gampong yang termaktub dalam seuneuson gampong dalam proses pemenangan 5. Melakukan kampanye mobilisasi masyarakat mendaftar menjadi pemilih • Berkoordinasi dengan pimpinan gampong a. Mobilisasi dan optimalisasi iuran partai • Kartu anggota adalah syarat pembayaran iuran partai • Memaksimalkan struktur KPA Keuangan KPA sebagai alat penggalangan dana untuk partai • KPA Pusat dan Wilayah akan melakukan evaluasi dan perapihan kembali struktur tim ekonomi. Untuk beberapa wilayah tertentu akan di back up oleh tim ekonomi pusat.

3.3.2. Mesin Politik yang Solid