Tata Cara Bagi Hasil Pada Koperasi

BAB IV TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN BAGI HASIL PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI KENCANA II MEDAN STUDI KASUS DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI KENCANA II MEDAN

A. Tata Cara Bagi Hasil Pada Koperasi

Pelaksanaan bagi hasil pada KPRI Kencana II Medan mempunyai tata cara yang terdapat didalamnya yaitu: 1. 70 Sisa hasil usaha SHU dibagi kepada anggota berdasarkan modal yang disertakan kepada koperasi. Modal tersebut dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, dan juga simpanan sukarela. 2. 30 Sisa hasil usaha dibagikan berdasarkan jasa usaha yang diberikannya kepada KPRI Kencana II Medan. Dipandang dari sudut keadilan, tata cara bagi hasil di atas telah mencerminkan keadilan yang proporsional. Keadilan tidak selamanya harus selalu dibagi sama rata kepada para anggota. Hal ini juga telah disepakati oleh para anggota KPRI Kencana II Medan dalam rapat anggota tahunan RAT setiap tahunnya. Dari segi kepatutan, tata cara bagi hasil di atas juga telah terpenuhi sesuai yang diinginkan oleh para anggota. Sedangkan dilihat dari segi kepastian, juga telah memenuhi syarat-syarat yang telah dibuat oleh KPRI Kencana II Medan. Universitas Sumatera Utara Untuk lebih jelasnya mengenai tata cara bagi hasil pada KPRI Kencana II Medan agar bisa lebih rinci dijelaskan dan dilihat dari tabel para anggota koperasi yang terdapat di bagian lampiran sebagai berikut: Pada tabel nomor 6 atas nama Ahmad Zunaidi terdapat tiga jenis simpanan yang dimilikinya. Pertama simpanan pokok. Simpanan pokok ini hanya sekali di setor pada saat pertama kali menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok pada KPRI Kencana II Medan telah ditentukan dalam rapat anggota tahunan RAT yaitu sebesar Rp 10.000 Sepuluh ribu rupiah. Kedua simpanan wajib. Simpanan wajib saat ini di KPRI Kencana II Medan ditetapkan sebesar Rp 100.000, Seratus ribu rupiah. Jumlah ini tidak pernah tetap dari masa ke masa, sehingga terdapat perbedaan jumlah di antara para anggota karena ditentukan melalui lamanya menjadi anggota koperasi. Simpanan wajib dari Ahmad Zunaidi ini sebesar Rp 3.317.000, Tiga juta tiga ratus tujuh belas ribu rupiah. Jumlah ini tidak bisa disebutkan secara lebih rinci, sebab jumlah simpanan wajib yang ditentukan selalu mengalami perubahan dan berdasarkan lamanya menjadi anggota. Ketiga simpanan sukarela. Simpanan sukarela ini tidak pernah ditentukan berapa jumlahnya. Sesuai dari namanya sukarela, simpanan ini tidak pernah mematok besaran jumlah kepada anggota. Untuk Ahmad Zunaidi ini jumlah simpanan sukarelanya sebesar Rp 8.500, Delapan ribu lima ratus rupiah. Ada juga ditemukan dalam tabel bagi hasil KPRI Kencana II Medan yang tidak ada sama sekali simpanan sukarelanya. Jumlah keseluruhan simpanan Ahmad Zunaidi yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela sebesar Rp 3.335.500, Tiga juta tiga ratus tiga puluh lima ribu lima ratus rupiah. Di dalam Universitas Sumatera Utara kolom tabel ada terdapat rumus 3+4+5 yang mempunyai arti menjumlahkan semua jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dari para anggota. Dalam kolom nomor 7 terdapat SHU Jasa Modal. Jumlah SHU Jasa Modal ini didapat melalui penjumlahan dari jumlah total simpanan anggota dikali dengan indeks jasa modal KPRI Kencana II Medan yang telah disepakati oleh para anggota yaitu sebesar 0,1300 persen, sehingga SHU Jasa Modal dari Ahmad Zunaidi sebesar Rp 433.615, Empat ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus lima belas rupiah. Kemudian terdapat kolom jasa pinjaman yang terbagi menjadi dua yaitu jumlah jasa pinjaman dan juga SHU jasa pinjaman. Pada kolom jasa pinjaman Ahmad Zunaidi terdapat Rp 3.971.653, Tiga juta Sembilan ratus tujuh puluh satu ribu enam ratus lima puluh tiga rupiah, sedangkan jumlah SHU jasa pinjamannya sebesar Rp 457.534, Empat ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat rupiah yang didapat dari hasil pengkalian jumlah jasa modal dengan indeks jasa lainnya dari KPRI Kencana II Medan sebesar 0,1152 persen Dikolom berikutnya yaitu jasa belanja toko terbagi menjadi dua, jumlah jasa toko dan SHU jasa toko. Untuk jasa belanja toko dari Ahmad Zunaidi sebesar Rp 13.300, Tiga belas ribu tiga ratus rupiah, SHU jasa tokonya sebesar Rp 1.532, Seribu lima ratus tiga puluh dua rupiah yang diperoleh dari hasil jumlah jasa toko dikali indeks jasa lainnya sebesar 0,1152 persen. Dikolom berkutnya yaitu jasa elektronik Ahmad Zunaidi sebesar Rp 36.000, Tiga puluh enam ribu rupiah, SHU jasa elektronik Rp 4.147, Empat ribu seratus empat puluh tujuh rupiah yang diperoleh dari hasil jumlah jasa elektronik dikali dengan indeks jasa lainnya sebesar 0,1152 persen dan kemudian jumlah bagi hasil yang diterima Ahmad Universitas Sumatera Utara Zunaidi sebesar Rp 896.829, Delapan ratus Sembilan puluh enam ribu delapan ratus dua puluh Sembilan rupiah. Begitu selanjutnya cara perhitungan bagi hasil untuk anggota lain yang terdapat didalam tabel dan tidak dapat diperinci per orang, sehingga untuk selanjutnya bisa dilihat pada tabel di lampiran.

B. Jangka Waktu Berlangsungnya Bagi Hasil Pada Koperasi