8.2. SINDROM DEPRESIF PADA PENDERITA HIVAIDS
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sindrom depresif sedang paling banyak terjadi pada penderita HIVAIDS 34, diikuti oleh sindrom depresif
ringan 28, tidak depresi 26 dan sindrom depresif berat 12. Secara keseluruhan juga dapat diamati bahwa dari 100 penderita HIVAIDS yang
mengalami sindrom depresif berjumlah 74 orang 74, sementara Stolar et al menemukan hingga 85 individu dengan HIV positif melaporkan mengalami
gejala-gejala depresi.
14
Penelitian lainnya yang diadakan pada klinik spesialis HIV pusat perawatan kesehatan tersier tertiary health care centre di India Selatan
melaporkan 40 individu HIV seropositif menderita sindrom depresif.
9,14
Bing et al, menyatakan secara keseluruhan, angka depresi diantara orang-orang dengan
infeksi HIV adalah mencapai 50,
13
dan Acuff et al menemukan diantara pasien- pasien yang terinfeksi HIV yang diarahkan untuk evaluasi psikiatrik, rata-rata
mengalami depresi berat berkisar dari 8 - 67,
14
sedangkan pada penelitian ini angka depresi berat 12 hal ini tidak berbeda jauh.
Dari penelitian ini depresi yang ada pada penderita HIVAIDS menurut literatur dikatakan bahwa hubungan antara depresi dengan HIVAIDS merupakan
hubungan yang sangat kompleks, di satu sisi depresi dapat timbul karena penyakit HIVAIDS itu sendiri, disisi lain depresi yang timbul akan lebih
memperberat perjalanan penyakit HIVAIDS itu sendiri.
38,39
8.3. SEBARAN UMUR PENDERITA DENGAN SINDROM DEPRESIF
Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa sindrom depresif yang paling banyak adalah sindrom depresi berat, pada kelompok umur 30-39 tahun 66,7,
mean BDI 32,6 SD 1,9. Tidak terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada penderita HIVAIDS berdasarkan kelompok umur.
Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Christ et al yang menyatakan bahwa kebanyakan subjek yang terinfeksi HIVAIDS mengalami sindrom depresif terjadi
pada kelompok umur 25-49 tahun.
17
Sedangkan hasil penelitian ini sindrom depresif yang paling banyak pada kelompok umur 30-39 tahun, hal ini sesuai
dengan literatur yang menyatakan bahwa umur onset untuk gangguan depresif berat sekitar 40 tahun, dengan 50 dari seluruh penderita memiliki onset antara
20 hingga 50 tahun.
31
8.4. SEBARAN JENIS KELAMIN DENGAN SINDROM DEPRESIF
Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa sindrom depresif yang paling banyak adalah sindrom depresi berat dengan jenis kelamin pria 75, mean BDI
33 SD 3,2 dan sindrom depresif ringan 75, mean BDI 13,1 SD 1,6. Sedangkan wanita depresi sedang 29,4, mean BDI 22,9 SD 4,2. Tidak
terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada penderita HIVAIDS berdasarkan kelompok jenis kelamin.
Penelitian Brown et al mengevaluasi 43 wanita yang terinfeksi HIV dan mendapat pelayanan di Angkatan Udara Amerika Serikat, hanya 2 pasien 5
yang depresi. Pada studi yang ditunjukkan 3 tahun kemudian, peneliti lainnya mendiagnosa depresi pada sampel wanita HIV positif hanya 1,9.
18
Dew et al mengikuti selama 1 tahun dari 113 kelompok pria dengan HIV positif dan 57
kontrol dengan HIV negatif, yang ikut pada setting perawatan primer. Mereka menemukan bahwa prevalensi depresi berat selama periode follow up adalah
secara signifikan lebih tinggi pada kelompok pria dengan HIV positif.
23
Secara keseluruhan dari penelitian ini didapat jumlah penderita laki-laki lebih banyak yang menderita depresi. Hal yang sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lipsitz et al didapatkan angka kejadian depresi pada laki-laki dengan HIV positif lebih tinggi dibandingkan pada wanita yaitu masing-masing
sebesar 33 dan 26.
20
8.5. SEBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SINDROM DEPRESIF