Manfaat Penelitian TUJUAN PENELITIAN

BAB 2 TUJUAN PENELITIAN

2.1. Tujuan Penelitian 2.1.1. Tujuan umum Untuk mengetahui sindrom depresif pada penderita HIVAIDS dengan menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory BDI.

2.1.2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui proporsi sindrom depresif pada penderita HIVAIDS berdasarkan karakteristik demografik usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan. 2. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografik usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dengan sindrom depresif pada penderita HIVAIDS di RSUP- HAM Medan. 3. Untuk mengetahui hubungan antara stadium klinis HIV dengan sindrom depresif pada penderita HIVAIDS. 4. Untuk mengetahui gambaran CD4 dan hubungannya dengan sindrom depresif pada pederita HIVAIDS.

2.2. Manfaat Penelitian

1 . Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran informasi tentang sindrom depresif pada penderita HIVAIDS di RSUP-HAM Medan, sehingga penderita-penderita HIVAIDS bisa mendapatkan perawatan yang lebih adekuat tidak hanya untuk HIVAIDSnya saja tapi juga untuk sindrom depresifnya. 2 . Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara Departemen Penyakit Dalam FK-USU RSUP-HAM Medan dan Departemen Psikiatri FK-USU. 3. Hasil penelitian ini juga dapat dilanjutkan untuk bahan penelitian lanjutan yang sejenis atau penelitian lain yang memakai penelitian ini sebagai bahan acuannya.

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA

3.1. HIV AIDS

HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. AIDS merupakan suatu keadaan yang serius, penyakit yang mengancam hidup. 24 AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV yang termasuk famili retroviridae. 2 Kondisi akhir pada orang yang terkena HIV membuat seseorang rentan terhadap infeksi oportunistik dan tumor. Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, penyakit ini belum bisa disembuhkan. 3 AIDS menarik komunitas kesehatan pertama kali pada tahun 1981 setelah terjadi secara tidak lazim, kasus-kasus pneumonia pneumocystis carinii PPC dan sarkoma kaposi SK pada laki-laki muda homoseks di California. Bukti epidemiologik mengisyaratkan bahwa terdapat keterlibatan suatu agen infeksiosa, dan pada tahun 1983 virus imunodefisiensi manusia tipe 1 HIV-1 diidentifikasi sebagai penyebab penyakit. AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV . 25 HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel T manusia tipe III HTLV-III atau virus limfadenopati LAV adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. 25 Kelompok virus ini adalah dikenal dengan latensi, viremia persisten, menginfeksi sistem saraf dan melemahkan respons imun. 26 HIV merupakan virus single-stranded ribonucleic acid RNA yang secara selektif menginfeksi sel-sel imun, terutama limfosit T dan makrofag . 27 Terdapat dua tipe HIV : HIV-1 dan HIV-2. Kebanyakan kasus HIV diseluruh dunia adalah disebabkan oleh HIV-1. 28 Virus HIV secara langsung dan tidak langsung merusak sel T CD4+, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Jika virus HIV membunuh sel T CD4+ sampai terdapat kurang dari 200 sel T CD4+ per mikroliter darah, maka kekebalan seluler akan hilang. Infeksi ini awalnya asimtomatik dan akan berlanjut menjadi infeksi laten sampai terjadi gejala infeksi dan kemudian akan berlanjut menjadi AIDS, yang diidentifikasi berdasarkan jumlah sel T CD4+ di dalam darah dan adanya infeksi oportunistik. 28,29