Analisis DAS Belawan dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah Penyimpangan

4.6. Analisis DAS Belawan dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Dengan adanya analisis Daerah Aliran Sungai Belawan, diketahui kerapatan penduduk, jenis pekerjaan, luas pemukiman, luas lahan usaha, jalur transportasi, daerah kawasan lindung, daerah yang perlu dilindungi, dan daerah pemanfaatan ekosistem Daerah Aliran Sungai Belawan. Dengan adanya data tersebut kita dapat mengetahui rencana tata ruang kedepan demi kelestarian ekosistem dan ketersediaan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tata Ruang Kabupaten, Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi, serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai Belawan. Ketersediaan lahan bagi tempat usaha, tempat bermukim dan tempat jalur transportasi merupakan lahan yang benar-benar mengikuti Tata Ruang atau Rencana Pengembangan Wilayah, ini dikarenakan Daerah Aliran Sungai merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak bisa dibantu oleh ekosistem laindi sebelahnya jika suatu saat ekosistem DAS tersebut rusak, untuk kelestariannya perlu dijaga dengan mengarahkan perencanaan kearah kelestarian lingkungan dan ekosistem. Dalam merencanakan Tata Ruang Wilayah perlu dipertimbangkan aspek- aspek perlindungan ekosistem agar ekosistem selalu terjaga keberadaannya, daerah Kawasan Lindung, daerah Non Kawasan Lindung yang perlu dilindungi, dan daerah pemanfaatan. Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009

4.7. Penyimpangan

Dengan mengetahui luas penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Belawan menggunakan analisis Citra Satelite dibandingkan dengan Zona DAS Belawan berdasarkan perhitungan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 maka didapat tabel perbandingan kondisi faktual pemanfaatan lahan dan kondisi pemanfaatan seharusnya Tabel 4.15. Perbandingan Kondisi Faktual dan Kondisi yang Seharusnya Faktual Seharusnya Penyimpangan No Keterangan Luas Ha Lindung Terbatas Pemanfaatan Luas Ha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pemukiman Hutan Mangrove Perkebunan Pertanian Sawah Rawa Tambak Lahan Terbuka PLTU 11.299,75 975,44 1.887,14 2.658,65 14.100,22 3.862,98 1.071,17 2.328,77 1.620,54 39,98 979,54 49,79 806,51 351,93 1.247,60 593,67 572,84 580,76 42,91 38,92 1.873,10 66,48 - 0,54 3.414,31 253,79 - - 234,84 - 8.446,94 859,18 1.080,29 2.306,22 9.438,22 3.015,44 498,34 1.747,99 1.342,82 1,67 979,54 49,79 806,51 351,93 1.247,60 593,67 572,84 580,76 42,91 38,92 2,46 0,12 2,02 0,88 3,13 1,49 1,44 1,46 0,11 0,10 Jumlah 39.844,64 5.264,47 5.843,06 28.737,11 5.264,47 13,21 Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS Dari data tersebut dapat kita lihat penyimpangan pemanfaatan lahan terbesar terdapat pada penggunaan lahan pertanian seluas 1.247,60 Ha, serta disusul selanjutnya oleh penyimpangan pemanfaatan penggunaan lahan pemukiman, di samping mendesaknya kebutuhan penduduk akan tempat tinggal ini juga Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009 dikarenakan oleh ketidak mengertian masyarakat akan karakteristik lahan yang seharusnya diatur oleh pemerintah. Tabel 4.16. Perbandingan Zona Menurut PP dan Tata Ruang Wilayah 2003- 2018 Tata Ruang Wilayah Zona DAS Seharusnya Penyimpangan No Keterangan Luas Lindung Terbatas Manfaat Luas 1 2 3 4 5 6 7 8 Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Hutan Suaka Alam Perkebunan Besar Perkebunan Rakyat Pertanian Lahan Basah Pertanian Lahan Kering 959,70 9.748,27 2.821,67 1.260,46 88,52 11.018,70 10.195,83 3.751,49 819,68 734,48 686,34 80,76 9,29 1.052,00 1.350,66 531,26 - 1.257,87 281,73 134,07 - 3.002,61 - 1.166,78 140,02 7.755,92 1.853,60 1.045,63 79,23 6.964,09 8.845,17 2.053,45 - 734,38 686,34 - 9,29 1.052,00 1.350,66 531,26 1,84 1,72 0,02 2,64 3,38 1,33 Jumlah 39.844,64 5.264,47 5.843,06 28.737,11 4.363,93 10,63 Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS. Penyamaan fungsi dalam perbandingan zona DAS seharusnya: 1. Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam termasuk dalam Zona Lindung. 2. Hutan Produksi Terbatas termasuk dalam Zona Pemanfaatan Terbatas. 3. Hutan Produksi, Perkebunan Besar, Perkebunan Rakyat, Pertanian Lahan Kering, dan Pertanian Lahan Basah termasuk dalam Zona Pemanfaatan. Penyimpangan tata ruang wilayah terhadap zona DAS belawan seharusnya terdapat pada tata ruang untuk pertanian lahan basah seluas 1350.66 Ha dan perkebunan rakyat. Seluas 1052,00 Ha ini disebabkan dalam penyusunan tata ruang wilayah tidak memperhatikan detil faktor-faktor menentukan zona ekosistem daerah aliran sungai. Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009 Tabel 4.17. Penyimpangan Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Tata Ruang Propinsi Sumatera Utara 2003-2018 No. Uraian Perkebunan Pertanian PLTU Pemukiman Sawah Tambak Jumlah 1 Lindung 10,50 Ha 180,62 Ha 40,58 Ha 157,13 Ha - 165,00 Ha 533,85 Ha 2 Terbatas 246,75 Ha 1.033,30 Ha - 0,25 Ha 2,50 Ha 951,01 Ha 2.233,84 Ha Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS. Dari hasil perhitungan terdapat penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara 2003-2018 Perda No. 72003, penyimpangan terbesar terletak pada areal pertanian yang seharusnya di atur dalam perda adalah Kawasan Lindung seluas 180,58 Ha, terdapat juga pemukiman dalam kawasan lindung seluas 157,13 Ha peta terlampir. Dengan mengetahui kondisi ketersediaan lahan Daerah Aliran Sungai Belawan saat ini, serta mengetahui Tata Ruang Wilayah dalam implikasinya di masyarakat kondisi sekarang, kita bisa rencanakan lebih baik kedepan dengan membuat arahan teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi sebagai acuan bagi Tata Ruang Wilayah KabupatenKota. Untuk mengatasi permasalahan penyimpangan pemanfaatan ruang, perlu dibuat kebijakan yang mengatur pola pemanfaatan. Dengan pemindahan masyarakat dari daerah lindung DAS Belawan ke tempat yang lebih kondusif dengan pola Kredit Ringan Perumahan, sehingga daerah lindung DAS dapat terus terjaga ekosistemnya. Pemukiman sering tumbuh di daerah lindung 100 m dari kiri dan kanan sungai, ini akan mengakibatkan drainase akan terhambat dan ekosistem sungai akan Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009 rusak. Dalam menjaga kelestarian ekosistem Daerah Aliran Sungai DAS Belawan perlu dipertimbangkan aspek-aspek pengawasan, pengendalian dan pemanfaatan. Ada juga di sebagian wilayah lain di Daerah Aliran Sungai Belawan yang seharusnya tidak bisa dimanfaatkan karena keunikan lahan kepekaan jenis tanah seperti di Kecamatan Helvetia dan Kecamatan Selayang harus dipertimbangkan dalam pemanfaatannya. Berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara No. 7 Tahun 2003 tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun 2003-2018 bila dipadukan dengan Peraturan Pemerintah No. 442004 tentang Perencanaan Kehutanan yang berazaskan pada kelestarian lingkungan serta dilihat dari penggunaan lahan oleh masyarakat dalam menjalankan tata ruang wilayah, maka terdapat beberapa penyimpangan penyalahgunaan ruang yang sudah ditetapkan diantaranya; perkebunan yang berada dalam kawasan lindung seluas 10,50 Ha, petanian berada dalam kawasan lindung seluas 180,62 Ha, PLTU seluas 40,58 Ha berada dalam kawasan lindung pantai, sekitar 157,13 Ha menjadi pemukiman, 165 Ha menjadi tambak dengan luas total penyimpangan pemanfaatan terhadap tata ruang seluas 533,85 Ha. Pada kawasan pemanfaatan terbatas terdapat penyimpangan perkebunan seluas 246,75 Ha, pertanian 1.033,30 Ha, pemukiman seluas 0,25 h, sawah 2,50 Ha, dan tambak 951,01 Ha. Kawasan pemanfaatan terbatas ini seharusnya memerlukan upaya-upaya konservasi dalam pemanfaatannya. Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi ketersediaan lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan di Kabupaten Deli Serdang seluas 32.025,88 Ha dengan pertimbangan pemanfaatan berdasarkan zona lindung DAS seluas 3.716,46 Ha, zona pemanfaatan terbatas seluas 19.798,65 Ha, dengan rincian Kecamatan Hamparan Perak seluas 6.508,40 Ha 16,22, Kecamatan Kutalimbaru seluas 9.852,12 Ha 24,55, Kecamatan Namorambe seluas 5,40 Ha 0,01, Kecamatan Pancur Batu seluas 6.678,86 Ha 16,64, Kecamatan Sibolangit seluas 4.210,84 Ha 10,49 dan Kecamatan Sunggal seluas 4.770,24 ha 11,88. Sedangkan ketersediaan lahan untuk wilayah Kota Medan pada Daerah Aliran Sungai Belawan seluas 2.807,45 Ha dengan rincian zona lindung 1.571,21 Ha, zona pemanfaatan terbatas seluas 1.392,54 Ha, dengan rincian Kecamatan Medan Helvetia seluas 22,04 Ha 0,01, Medan Belawan seluas 742,85 Ha 1,855, Medan Marelan seluas 745,75 Ha 1,86, Medan Selayang seluas 64,41 ha 0,01, Medan Sunggal seluas 308,88 Ha 0,76 dan Medan Tuntungan seluas 923,88 Ha 2,30 dari luas total DAS. Kondisi perencanaan tata ruang wilayah Daerah Aliran Sungai DAS Belawan saat ini terdapat banyak penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara 2003-2018 Perda No. 72003, Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009