Latar Belakang Masyarakat Tangkahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Tangkahan

BAB IV PERANAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN TANGKAHAN

4.1 Latar Belakang Masyarakat Tangkahan

Masyarakat Tangkahan terdiri dari beberapa suku bangsa yang ada di indonesia. Tetapi suku yang paling dominan di kawasan ini adalah suku Karo. Selain suku karo juga terdapat masyarakat suku Jawa di kawasan ini. Bahasa yang seringkali digunakan di kawasan ekowisata Tangkahan ini adalah bahasa Karo. Maupun bukan suku karo,rata- rata masyarakat Tangkahan dapat dengan fasihnya berbicara Karo. Masyarakat di Tangkahan ini tidak pernah mempermasalahkan masalah etnis. Mereka saling menghargai satu dengan yang lainnya. jarang ada masalah yang berlarut- larut di Tangkahan, karena masyarakat Tangkahan selalu menyelesaikan masalah yang ada dengan cara musyawarah. Masyarakat tangkahan juga memiliki karakter yang baik dan ramah tetapi agak sedikit ketat pada peraturan. Di Tangkahan wisatawan tidak dapat menganggap remeh semua peraturan yang sudah di buat oleh masyarakat setempat dan LPT Lembaga Pariwisata Tangkahan karena masyarakat Tangkahan sangat ketat pada peraturan. Masyarakat Tangkahan bergerak di berbagai bidang dalam sistem mata pencahariannya. Mayoritas berprofesi sebagai tour operator. Selain tour operator, masyarakat Tangkahan juga berprofesi sebagai PNSBUMN, pegawai swasta, petani, pedagang, dll. Masyarakat Tangkahan memiliki jiwa yang cocok utuk begelut sebagai seorang wiraswasta atau enterepreneur. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat kita lihat dari kegiatan yang dilakukan masyarakat Tangkahan pada setiap hari libur, yaitu berjualan di sepanjang Sungai Buluh dan Batang Serangan. Masyarakat Tangkahan juga tidak pernah mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi masyarakat Tangkahan lebih mengutamakan kepentingan alam sekitar kawasan ekowisata Tangkahan. Mereka berkerjasama dalam keseharian mereka, saling bantu- membantu dan tolong menolong demi kesejahteraan bersama.

4.2 Pengembangan Kawasan Ekowisata Tangkahan

Ekowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata alternatif yang membawa para wisatawan ke kawasan yang alami dan belum terkontaminasi, dengan tujuan khusus untuk menikmati, mempelajari, dan mengagumi pemandangan alam serta flora dan fauna yang hidup liar di dalamnya. Sebagian wisatawan tidak hanya tertarik karena hal-hal tersebut, tetapi bisa juga karena ketertarikan akan pengenalan akan budaya yang ada di kawasan ekowisata tersebut. Tangkahan merupakan salah satu kawasan ekowisata yang sangat diminati wisatawan. Tangkahan dikembangkan berdasarkan prinsip pelestarian lingkungan alam dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Pengembangan ekowisata Tangkahan dilakukan dengan pendekatan yang memperhatikan perubahan persepsi tentang ekowisata, kriteria pengembangan ekowisata, pelestarian lingkungan, dan pembangunan yang berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara Perwujudan prinsip sosial-ekonomi pembangunan berkelanjutan selalu diupayakan untuk menutaskan kemiskinan, yaitu melalui pendekatan pro poor tourism policy : 1. Menggunakan strategi pemberdayaan empowerment strategy dan bukan strategi karitas dalam pembangunan ekowisata. Strategi karitas yang selama ini mendominasi pendekatan pembangunan telah menciptakan ketergantungan dependency creation masyarakat terhadap pemerintah secara berlebihan. 2. Starategi pemberdayaan ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan ekowisata yang bersifat mandiri self-reliant development dengan mencoba memanfaatkan berbagai sumber lokal kawasan ekowisata secara maksimal. 3. Memanfaatkan modal sosialsocial capital, seperti mengadakan penyewaan mobil, sepeda motor, sepeda ataupun kuda maupun gajah yang dimanfaatkan secara produktif dan kreatif oleh masyarakat lokal. 4. Mengembangkan kewirausahaan yang akan membantu masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan di kawasan ekowisata. 5. Membangun keterkaitan antara industri pariwisata dengan pemerintah dan pemasok jasa lokal seperti masyarakat setempat. 6. Pemberdayaan staf taman nasional di tingkat resort, sehingga staf resort kerasan tinggal di lapangan serta dapat lebih menyatu dan memahami berbagai aspirasi yang berkembang di tingkat masyarakat; Konsep pemberdayaan resort-resort dalam rangka pengelolaan daerah penyangga ini merupakan program prioritas TN.Gunung Leuser saat ini . Universitas Sumatera Utara 7. Membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan apresiasi terhadap manfaat kawasan taman nasional dari hasil-hasil produknya berupa jasa lingkungan, hasil hutan nir kayu, dengan dampak ikutannya yang positif seperti pendidikan lingkungan, kampanye sadar lingkungan dan sebagainya. 8. Balai taman nasional lebih diarahkan dalam pengembangan peran-peran fasilitasi untuk mendorong berkembangnya inisiatif lokal di satu sisi dan membantu pengembangan jaringan pemasaran produk di sisi yang lain; Di sisi lain, pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat merupakan salah satu alternatif yang mendapatkan perhatian, terutama dalam konsep pembangunan pariwisata jangka panjang. Dengan mencermati berbagai kondisi alam wilayah yang di miliki Tangkahan, diversitas budaya, dan komunitas yang berkualitas, pengembangan sektor pariwisata berbasis komunitas dianggap sangat potensial untuk ditingkatkan mutunya agar dapat menjadi sektor yang andalan. Delapan prinsip pengembangan ekowista Tangkahan yaitu : 1. Mencegah dan menangulangi dampak dari akivitas wisatawan terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan karakter alam budaya Tangkahan. 2. Pendidikan konservasi lingkungan. 3. Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar kawasan tangkahan dan LPT dapat menerima langsung penghasilanpendapatan. Retribusi dan conservation tax dapat dipergunakan secara langsung yang membina, melestarikan dan meningkatkan kualitas kawasan ekowiisata Tangkahan. Universitas Sumatera Utara 4. Adanya partisipasi masyarakat lokal dalam perencaan pengembangan ekowisata Tangkahan. 5. Penghasilan masyarakat lokal. Keuntungan yang didapat masyarakat lokal tangkahan secara nyata dari menjaga kelestarian alam Tangkahan. 6. menjaga keharmonisan dengan alam Tangkahan. Semua upaya pengembangan, termasuk pengembangan fasilitas dan utilitas harus tetap menjaga keharmonisan masyarakat dan wisatawan dengan alam, mengkonservasi flora dan fauna serta menjaga keaslian budaya masyarakat. 7. Daya dukung lingkungan. 8. Peluang penghasilan terhadap negara. Disamping itu pengembangan ekowisata Tangkahan diharapkan juga untuk sekaligus menumbuhkan proses-proses pembelajaran program konservasi bagi pemeliharaan dan pelestarian kawasan ekowisata Tangkahan, guna menjaga keharmonisan ekosistem bagi kelangsungan hidup manusia. Pengembangan ekowisata Tangkahan yang mensejahterakan masyarakat, yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan merupakan pengembangan ekowisata yang relevan diprioritaskan saat ini, sehingga masyarakat tidak hanya belajar keterampilan untuk pengelolaan berbagai usaha tetapi juga untuk memahami tentang kawasan Tangkahan juga. Konsep-konsep yang digunakan kawasan ekowisata Tangkahan baik dalam pengembangan berbasis masyarakat, maupun konsep pembangunan berkelanjutan, selalu menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal secara penuh, mulai dari Universitas Sumatera Utara perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pemanfaatan keuntungan ekonomi yang diperoleh dari kawasan ekowisata Tangkahan.

4.3 Peranan Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Ekowisata Tangkahan