Pelarut Leaching Proses Pembuatan Lemak Coklat Mentah

larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dingin. Lemak coklat larut sempurna dalam alkohol murni panas dan sangat mudah larut dalam khloroform, benzena, dan petroleum eter. Lemak coklat mempunyai tingkat kekerasan pada suhu kamar yang berbeda, bergantung asal dan tempat tumbuh tanamannya. Lemak coklat dari Indonesia, mempunyai tingkat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan lemak coklat asal Afrika Barat. Sifat ini sangat disukai oleh pabrik makanan cokelat karena produknya tidak mudah meleleh saat didistribusikan ke konsumen Anonim, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007 . Lemak coklat memiliki beberapa sifat yang khas, ditunjukkan dalam tabel 2.2 sebagai berikut : Tabel 2.2 Sifat – Sifat Fisika Lemak Coklat Bilangan asam Bilangan penyabunan Bilangan iod Bilangan reichert – meissi Bilangan polenske Bilangan hidroksil Indeks bias pada suhu 35 Titik cair C 1 – 4 190 – 198 33 – 44 1 0,2 – 0,5 2 – 7 1,456 – 1,458 32 – 35 C Sumber : S. ketaren, 1986

2.4 Pelarut Leaching

Untuk mendapatkan lemak coklat di sarankan melakukan leaching dengan menggunakan suatu pelarut organik yang memiliki berat molekul yang relatif rendah yaitu tidak lebih dari 75 grmol. Sebagai contoh, propana, butana dan pentana atau campuran-campuran daripadanya, dalam hal ini pelarut yang digunakan adalah n- pentana. Bahan pelarut organik dapat melarutkan lemak coklat ± 20 dalam berat. Penggunaan pelarut yang memiliki berat molekul lebih rendah dari 75 grmol disebabkan karena pelarut nonpolar alkana dapat mengekstrak lemak tanpa mengekstrak aroma dari tepung sebagai refinat. Disamping mudah untuk dipisahkan Universitas Sumatera Utara dari lemak coklat. Pelarut yang digunakan mudah dipisahkan dari lemak coklat dan padatan coklat sehingga dihasilkan tepung coklat cocoa powder yang berkualitas US Patent 6361814, 2002. Beberapa sifat – sifat pelarut n-pentana akan ditunjukkan pada tabel 2.3 sebagai berikut : Tabel 2.3 Sifat – Sifat Fisik n-Pentana Warna Kestabilan Titik beku Titik didih Tekanan uap Kelarutan di air Densitas jernih stabil - 130 37 C 8,28 psi pada 20 C tidak larut C 0,626 grml Sumber : Perry,1999

2.5 Proses Pembuatan Lemak Coklat Mentah

Secara umum lemak coklat dapat dihasilkan dari biji cokelat kering hasil fermentasi dengan 2 metode sebagai berikut: 1. Tekanan hidrolik kempa : lemak dikeluarkan dari keping biji dengan cara dikempa. Keping biji coklat yang masih panas dimasukkan ke dalam alat kempa hidrolis dengan dinding silinder diberi lubang- lubang sebagai penyaring. Cairan lemak akan keluar melewati lubang-lubang tersebut, sedangkan bungkil biji akan tertahan di dalam silinder. Rendemen lemak yang diperoleh dari pengempaan antara lain dipengaruhi oleh suhu biji, ukuran partikel biji, kadar protein biji, tekanan kempa, dan waktu pengempaan. Dengan cara ini sebanyak 90 lemak dapat diekstrak dari bahan dan yang tertinggal pada mesin sekitar 10 Iccri, Pusat Penelitian Cokelat dan Kopi 2007 . 2. Leaching pelarut : keping biji dihancurkan hingga dihasilkan cokelat pasta cocoa liquor, kemudian dicampurkan dengan pelarut. Lemak coklat larut sempurna dalam alkohol murni panas dan sangat mudah larut dalam khloroform, benzen, dan petroleum eter. Metode leaching dengan cara Universitas Sumatera Utara penambahan pelarut organik menghasilkan 99 lemak dapat dipisahkan dari keping biji coklat. Lemak coklat yang dihasilkan mengandung tidak lebih 5 ppm pelarut organik. Ketaren, 1986 Dari dua metode tersebut pada pabrik pembuatan lemak cokelat ini dipilih metode dengan menggunakan pelarut, alasannya adalah dengan menggunakan bantuan pelarut, 99 lemak dapat diekstrak.dari biji cokelat.

2.6 Deskripsi Pembuatan Lemak Coklat Mentah dari Biji Cokelat Kering Hasil Fermentasi