Model Ad-Hoc Federal Communication Commission FCC Internet Engineering Task Force IETF IEEE 802.11a

a. Model Ad-Hoc

Model ad-hoc merupakan mode jaringan nirkabel yang sangat sederhana, karena pada mode ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berkomunikasi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 2.1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. Gambar 2.1 Mode Jaringan Ad-Hoc Sumber : http:oc.its.ac.idambilfile.php?idp=153

b. Model Infrastruktur

Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur gambar 2.2. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN. Gambar 2.2 Model Jaringan Infrastruktur Sumber : http:oc.its.ac.idambilfile.php?idp=153

2.1.1 Komponen Wireless LAN

Dalam membangun sebuah jaringan WLAN, maka diperlukan beberapa perangkat keras agar komunikasi antara station dapat dilakukan. Secara umum, komponen wireless LAN terdiri atas perangkat berikut : 1. Access Point AP Pada wireless LAN, device transceiver disebut sebagai access point AP, dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, serta berfungsi sebagai buffer data antara wireless LAN dengan wired LAN. Satu AP dapat melayani sejumlah user beberapa literatur menyatakan bahwa satu AP maksimal meng-handle sampai 30 user. Karena dengan semakin banyak nya user terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Gambar 2.3 Diagram Access Point yang Terhubung ke Jaringan. Sumber : http:www.hp.comsbsowirelesssetup_wireless_network.html Bila AP dipasang lebih dari satu dan coverage tiap AP saling overlap, maka user client dapat melakukan roaming. Roaming adalah kemampuan client untuk berpindah tanpa kehilangan koneksi dan tetap terhubung dengan jaringan. Gambar 2.4 Multiple Access Point dan Roaming Sumber : http:ilmukomputer.org20081126konsep-dasar-wlan 2. Extension Point Hanya berfungsi layaknya repeater untuk client ditempat yang jauh. Syarat dari AP yang digunakan sebagai extension point ini adalah terkait dengan channel frekuensi yang digunakan. Antara AP induk yang terhubung langsung dengan backbone dan AP repeater-nya harus memiliki frekuensi yang sama. Gambar 2.5 Penggunaan Extension Point Sumber : http:library.thinkquest.org04oct01721wirelessfaq.htm 3. Antena Digunakan untuk memperkuat daya pancar. Terdapat beberapa tipe antena yang dapat mendukung dalam implementasi wireless LAN. Ada yang tipe omni, sectorized serta directional. 4. Wireless LAN Card WLAN card dapat berupa PCMCIA, USB card atau Ethernet card dan sekarang banyak dijumpai sudah embedded di terminal notebook maupun HP. Biasa nya PCMCIA digunakan untuk notebook sedangkan yang lain nya digunakan untuk komputer desktop. WLAN card berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Gunadi, 2009

2.1.2 Badan Standarisasi

a. Federal Communication Commission FCC

Federal Communiation Commission FCC adalah sebuah perwakilan independen dari pemerintah Amerika Serikat, didirikan oleh Communication Act pada tahun 1943. FCC berhubungan dengan peraturan peraturan dibidang komunikasi yang menggunakan radio, televisi, wire, satelit, dan kabel baik di wilayah Amerika sendiri maupun untuk international. FCC membuat peraturan yang didalamnya berisi perangkat perangkat wireless LAN mana yang dapat beroperasi. FCC menentukan pada spectrum frequency radio yang mana wireless LAN dapat berjalan dan seberapa besar power yang dibutuhkan, teknologi transmisi mana yang digunakan, serta bagaimana dan dimana berbagai jenis hardware wireless LAN dapat digunakan.

b. Internet Engineering Task Force IETF

IETF adalah komunitas terbuka, yang anggota anggota nya terdiri atas para peneliti, vendor, dan perancangan jaringan. Tujuan IETF adalah mengkoordinasikan pegoperasian, pengelolaan, dan evolusi internet, dan memecahkan persoalan arsitektural dan protokol tingkat menengah. IETF mengadakan pertemuan tiga kali setahun dan laporan hasil pertemuan pertemuan itu secara lengkap termasuk kedalam IETF proceedings.

c. Institute of Electrical and Electronics Engineers IEEE

Institute of Electrical and Electronics Engineers IEEE adalah pembuat kunci standar dari hampir semua hal yang berhubungan dengan teknologi dan informasi di Amerika Serikat. IEEE membuat standar dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh FCC. IEEE telah menspesifikasikan begitu banyak standar teknologi. Seperti Public Key cryptography IEEE 1363, Ethernet IEEE 802.3, dan untuk Wireless LAN dengan standar IEEE 802.11. Gunadi, 2009

2.1.3 Standar Wireless LAN

Standar yang lazim digunakan untuk WLAN adalah 802.11 yang ditetapkan oleh IEEE pada akhir tahun 1990. standar 802.11 kemudian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a. IEEE 802.11a

Menggunakan teknik modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM dan berjalan pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer data mencapai 54 Mbps. Kelebihan dari standar ini adalah kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan lebih kecil potensi terjadinya interferensi dari perangkat nirkabel lainnya karena frekuensi ini jarang digunakan. Kelemahannya antara lain membutuhkan biaya yang lebih besar, jarak jangkuan lebih pendek karena frekuensi tinggi dan juga dapat menyebabkan sinyal mudah diserap oleh benda penghalang seperti tembok.

b. IEEE 802.11b