Unsur-Unsur Kebijakan Pengembangan Koleksi

23 j. Membantu dalam penyiangan dan pengevaluasian koleksi, membantu identifikasi bahan pustaka yang akan dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi. 19

4. Unsur-Unsur Kebijakan Pengembangan Koleksi

Untuk melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan secara terarah, perlu ada ketentuan yang jelas sebagai pegangan dan pelaksana lainnya dalam pengembangan koleksi. Apabila melihat ketentuan- ketentuan yang dicakup di dalamnya, kebijakan pengembangan koleksi merupakan hal yang rumit untuk dikerjakan. Tetapi bagaimanapun juga kebijakan ini harus dibuat oleh suatu perpustakaan. Masalah anggaran yang sedikit atau tidak ada sama sekali, bukan menjadi rintangan untuk membuat suatu kebijakan, agar koleksi suatu perpustakaan tidak menyimpang dari tujuan pendirian perpustakaan tersebut. Pada dasarnya ada 3 unsur utama dalam kebijakan pengembangan koleksi yaitu : a. Pernyataan kebijakan umum Pernyataan ini berisi antara lain tentang misi perpustakaan yang berkaitan dengan tujuan pokok lembaga induknya, pernyataan yang jelas tentang tujuan secara institusional secara keseluruhan untuk perpustakaan, mengetahui kelompok pengguna utama beserta programnya, menetapkan prioritas umum yang berkaitan dengan seleksi bahan pustaka mana yang perlu dimasukkandikeluarkan dari 19 Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 2.4-2.8 24 koleksi, bahasa bahan pustaka, masalah duplikasi, dan lain sebagainya serta dapat juga berisikan hal yang berhubungan dengan kerjasama antar perpustakaan. 1 Kebijakan seleksi Kebijakan seleksi berisikan pernyataan prosedur pelaksanaan seleksi, alat bantu yang akan digunakan, serta metode yang harus diikuti di dalam menentukan buku, jurnal dan bahan pustaka lainnya yang akan dijadikan koleksi. Kebijakan seleksi dan kebijakan pengadaan sebaiknya dibuat berupa pedoman manual. Pedoman tersebut merupakan dokumen internal karena isinya menjelaskan prosedur yang harus dilakukan oleh staf perpustakaan dan penyeleksi dalam menentukan dan mengadakan bahan pustaka. 2 Kebijakan pengadaan Kebijakan lainnya yang cukup penting adalah kebijakan pengadaan, yang berisikan prosedur yang harus dipakai untuk memperoleh bahan pustaka, termasuk membuat format pesanan, daftar agen yang akan diajak untuk mengadakan berbagai macam bahan pustaka, prosedur yang akan digunakan dalam performed invoice, dan menentukan bahan pustaka akan ditempatkan di mana, apabila ada beberapa perpustakaan di instansi tersebut misalnya. Cara memperoleh bahan pustaka adalah sebagai berikut : 25 a Pembelian Pembelian buku dapat dilakukan pada toko buku, terbitan lokal maupun luar negeri. Namun untuk buku-buku dari luar negeri ketersediannya sangat terbatas. Untuk itu, perpustakaan dapat memesan judul buku yang diinginkan pada toko buku tertentu atau pada agen jobber baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri, disamping itu sekarang ini penerbit- penerbit luar negeri juga melayani pembelian dari perpustakaan secara langsung. Untuk melanggan majalah ilmiah jurnal, biasanya perpustakaan harus menghubungi penerbit jurnal tersebut, baik untuk terbitan lokal maupun luar negeri. Agen jobber atau distributor yang menangani pelangganan jurnal dapat menjadi alternatif untuk membantu pustakawan dalam memperoleh jurnal dengan lebih mudah, namun harganya menjadi lebih mahal. b Pertukaran Terbitan berkala dapat diperoleh dari pertukaran. Terutama terbitan berkala merupakan bahan pertukaran yang baik, karena dengan demikian pertukaran bias berlangsung secara terus menerus. Dua buah perpustakaan yang akan saling bertukaran terbitan berkala biasanya mengirimkan contoh masing-masing terbitannya. Setiap pihak menilai publikasi yang akan diterima, 26 bila kedua pihak menyetujui maka barulah pertukaran itu terjadi. Setiap terbitan berkala diterbitkan, maka dikirimkanlah ke perpustakaan yang telah mempunyai perjanjian pertukaran. c Hadiah Terbitan berkala dapat diperoleh sebagai hadiah dari instansi baik swasta maupun pemerintah.perolehan terbitan berkala sebagai hadiah ini dapat pula diterima tanpa memintanya. Ada kemungkinan sebuah instansi ingin menyebarluaskan informasi mengenai instansi itu dan kegiatannya kepada khalayak ramai, sehingga dikirimkannya publikasi yang diterbitkan ke instansi-instansi lain, terlebih ke perpustakaan. Biasanya terbitan berkala yang diperoleh sebagai hadiah berupa News atau Warta. Ada juga instansi yang menghadiahkan terbitan berseri berupa journal. 20 Perpustakaan dapat memperoleh bahan pustaka yang diberikan sebagai hadiah karena dengan adanya hadiah berarti perpustakaan dapat menghemat. Hadiah bahan pustaka hanya dapat diterima apabila memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan perpustakaan. Apakah ilmu yang bidang ilmu dari koleksi yang diterima sesuai dengan bidang ilmu yang sedang dikembangkan perpustakaan tersebut atau tidak. 20 Yuyu Yulia dan Janti G Sujana, Buku Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h.92 27 Bahan pustaka juga ada yang berkaitan dengan deposit. Beberapa lembaga telah ada yang membuat ketetapan bagi stafnya untuk menyerahkan setiap karya ilmiahnya pada perpustakaan untuk dijadikan koleksi. b. Pernyataan akan Tingkat Koleksi Berisikan daftar secara terperinci tentang bidang ilmu yang dikembangkan oleh perpustakaan dan keadaan koleksi saat itu, serta format yang dikoleksi. Selain itu, juga menyatakan bidang ilmu apa yang kuat dan bidang ilmu apa yang lemah koleksinya sehingga perlu dikembangkan. Perlu juga dicantumkan bagaimana keadaan koleksi yang diinginkan dimasa yang akan datang. Penulis kebijakan harus memerinci koleksi ke dalam bidang-bidang subjek yang menjadi unsure pokok, mengidentifikasi jenis-jenis materi yang dikoleksi, dan menentukan kelompok pengguna utama untuk setiap subjek. Sepertinya semua ini memberikan banyak pekerjaan. Pustakawan pada pengembangan koleksi harus berbicara dengan pengguna mengenai bidang-bidang subjek yang dibutukan, kemudian merumuskan hasil pembicaraan tersebut. Setelah mengumpulkan data, haruslah ditetapkan prioritas untuk setiap bidang, mungkin dengan format dalam setiap bidang. Untuk mengetahui perincian subjek yang dibutuhkan pengguna perpustakaan perlu dilakukan survey kebutuhan pengguna. Selain itu, dari transaksi peminjaman sehari-hari dapat juga diketahui kecenderungan kebutuhan pengguna. 28 c. Pernyataan Beragam Pokok Persoalan Bagian dari pernyataan kebijakan pengembangan koleksi ini berisikan tentang perlakuan terhadap bahan pustaka yang diterima sebagai hadiah, evaluasi koleksi dan masalah keluhan serta sensor. 1 Hadiah Peraturan yang penting berkaitan dengan bahan pustaka yang diterima sebagai hadiah adalah jangan menambahkan bahan pustaka yang diterima sebagai hadiah ke dalam koleksi, kecuali bahan pustaka itu diperlukan oleh pengguna dan perpustakaan yang memang seharusnya membeli bahan pustaka itu. Janganlah menambahkan sebuah bahan pustaka ke dalam koleksi perpustakaan hanya karena bahan pustaka itu diperoleh dengan gratis. Apabila bahan pustaka itu tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna maka akan menimbulkan masalah penyiangan dikemudian hari. Kebijakan secara tertulis mengenai hadiah haruslah secara jelas menyatakan apakah perpustakaan hanya menerima bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya ataukah menerima apa pun dengan ketentuan bahwa perpustakaan boleh membuang materi yang tidak diinginkan dengan cara yang dianggap tepat. 2 Evaluasi koleksi Evaluasi koleksi sangatlah penting dalam pengembangan koleksi. Kebijakan tersebut haruslah menunjukkan apakah proses 29 evaluasi koleksi tersebut untuk tujuan-tujuan internal, seperti mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan koleksi ataukah untuk tujuan-tujuan perbandingan atau mungkin untuk meninjau kinerja para pemilih bahan pustaka. Setiap tujuan membutuhkan teknik dan penekanan yang berbeda. Dalam kebijakan ini, perlu ditentukan metode evaluasi koleksi yang dianggap cocok dengan kondisi dan situasi perpustakaan yang bersangkutan. 3 Masalah protes dan keluhan serta sensor Setiap perpustakaan akan menghadapi protes atau keluhan tentang mengapa suatu materi tertentu ada di koleksi dan materi yang lain tidak ada di koleksi. Kebijakan pengembangan koleksi harus secara jelas bisa menjawab semua itu sehingga pustakawan tidak akan kebingungan apabila menghadapi pertanyaan- pertanyaan tersebut. Tanpa kebijakan yang jelas, pustakawan akan menjawab dengan tidak tepat atau berubah-ubah. 21 C. Terbitan Berkala Terbitan berkala dalam bahasa inggris disebut juga serials adalah istilah untuk setiap publikasi yang diterbitkan bagian demi bagian, tidak diterbitkan sekaligus, dengan memberikan tanda secara numerik atau kronologis, dan biasanya diterbitkan untuk masa waktu yang tidak tentu 22 . 21 Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 2.22-2.28. 22 Abdul Rahman Saleh dan Janti G Sujana, Pengantar Kepustakaan Jakarta: Sagung Seto, 2009, h. 25. 30 Menurut ALA Glossary of Library Term, serial adalah suatu publikasi yang diterbitkann berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan jarak penerbitan yang tetap dan dimaksudkan untuk terbit terus menerus tanpa batas-batas waktu tertentu. Terbitan berseri atau serial ini meliputi terbitan berkala periodicals atau secara umum di Indonesia dikenal dengan majalah, terbitan tahunan atau annual seperti laporan tahunan, buku tahunan atau yearbook, memoir prosiding, dan transaction.

1. Ciri-ciri terbitan berkala