Peran Tebitan Berkala Permasalahan Terbitan Berkala

36 b Sebagai suatu sarana bagi para ilmuwan untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidangnya yang sekaligus merupakan suatu wadah bagi mereka untuk dapat melaporkan hasil penemuan serta buah pikirannya. Berdasarkan uraian fungsi majalah ilmiahjurnal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, jurnal merupakan sarana penyampaian penemuan baru yang dihasilkan oleh ilmuwan atau peneliti. 2 Peranan majalah ilmiahjurnal a Majalah ilmiahjurnal merupakan bimbingan proyek penelitian yang sedang berlangsung. b Bahan studi kelayakan bagi proyek penelitian yang diusulkan. c Berperan sebagai informasi bagi proyek lain dengan teknologi yang sama. d Berperan sebagai informasi bagi proyek lain dengan teknologi yang berbeda. 27

4. Peran Tebitan Berkala

Terbitan berseri merupakan sumber informasi penting dalam kegiatan penelitian guna pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbitan berkala berperan antara lain : a. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan dan pengalaman seseorang. 27 Ade Kohar, ” Pola Pemakaian Majalah Ilmiah PDII oleh para peneliti di lingkungan LIPI ”. Tesis S2 Fakultas Ilmu Budaya UI, 1996, h. 36. 37 b. Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru dalam bidang tertentu. c. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang. d. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang. Terbitan berkala, khususnya jurnal, diterbitkan untuk mempercepat komunikasi ilmiah antar ilmuwan. Hal tersebut disebabkan karena komunikasi ilmiah melalui buku teks atau monograf dirasa mulai lambat. Masalah yang timbul sekarang adalah karena banyaknya terbitan berseri yang tersebar di dunia ini, dengan jumlah terbitan berseri yang besar ini jelas akan menyebabkan kesulitan-kesulitan dalam penanganan terbitan berseri tersebut.

5. Permasalahan Terbitan Berkala

Dalam mengelola terbitan berkala, sering mengalami masalah- masalah. Permasalahan yang dihadapi dalam terbitan berkala adalah : a. Datang tidak tepat waktu b. Hilang atau rusak c. Harga semakin mahalmeningkat d. Keterbatasan tempat. Selain itu permasalahan yang sangat jelas terlihat adalah perkembangan terbitan berkala yang banyak sehingga menyulitkan dalam pengelolaan terbitan berkala. Untuk memperkecil permasalahan terbitan 38 berkala perpustakaan harus membuat kebijakan sehingga permasalahan tersebut tidak mengganggu pelayanan terhadap pemustaka. 28 28 Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia Toha, Pengelolaan Terbitan Berseri Jakarta: Universitas Terbuka,1996, h.11. 39

BAB III GAMBARAN UMUM

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

A. Sejarah singkat Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional RI sejak tangal 17 Mei 1980 merupakan hasil intergrasi dari empat perpustakaan besar di Jakarta, yaitu : 1. Perpustakaan Museum Nasional. 2. Perpustakaan Sejarah, Politik dan Sosial SPS. 3. Perpustakaan wilayah DKI Jakarta. 4. Bidang Bibliografi dan Deposit, Pusat Pembinaan Perpustakaan. Perpustakaan Nasional RI baru didirikan pada tanggal 17 Mei 1980, melalui Keputusan Menteri P dan K No. 016401980, dengan status sebagai salah satu UPT dari Ditjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pendirian Perpustakaan Nasional merupakan gabungan dari empat perpustakaan yang telah ada sebelumnya. Yaitu Perpustakaan Museum Nasional semula Bataviaasch Genootschap van Kunsten Wetenschapen pada tanggal 24 April 1778, Perpustakaan Sejarah Politik dan Sosial, semula perpustakaan Sticusa, Kantor Bibliografi Nasional; dan Perpustakaan Wilayah Negara Jakarta. Walaupun secara resmi Perpustakaan Nasional berdiri di pertengahan tahun 1980, namun integrasi keseluruhan secara fisik baru dapat dilakukan pada Januari 1981 sampai dengan tahun 1987. Perpustakaan Nasional RI