Viskosimeter Hoppler Faktor yang mempengaruhi viskositas

Pengukuran viskositas yang tepat dengan cara di atas sulit di capai. Hal ini disebabkan harga r dan l sukar ditentukan secara tepat. Kesalahan pengukuran terutama r, sangat besar pengaruhnya karena harga ini dipangkatkan empat. Untuk menghindari kesalahan tersebut dalam prakteknya digunakan cairan pembanding. Untuk dua cairan yang berbeda dengan pengukuran alat yang sama, diperoleh hubungan : karena tekanan berbanding lurus dengan rapatan cairan d, maka berlaku : η = viskositas larutan poise d = densitas larutan gcm 3 Jadi, bila η dan d cairan pembanding diketahui, maka dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalir kedua cairan melalui alat yang sama dapat ditentukan η cairan yang sudah diketahui rapatannya. 17

2.6.2. Viskosimeter Hoppler

Viskositas lain yang digunakan dalam mengukur viskositas adalah viskosimeter Hoppler. Pada viskosimeter ini yang diukur adalah waktu yang dutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya gravitasi akan jatuh melalui medium yang berviskositas seperti cairan misalnya dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan maksimun. Kecepatan maksimum akan dicapai bila gaya gravitasi sama dengan frictional resistance medium. Besarnya frictional resistance untuk benda berbentuk bola dapat dihitung menggunakan hukum Stokes : 17 Sukardjo, Prof. Dr. Kimia Anorganik. Cetakan ke-2. Yogyakarta : Penerbit Rineka Cipta. Universitas Sumatera Utara f = 6πηrv f = frictional resistance η = viskositas r = jari-jari bola v = kecepatan yaitu jarak yang ditempuh per satuan waktu. Pada keseimbangan, gaya ke bawah m – m g sama dengan frictional resistance sehingga, η = m = massa bola logam m = massa cair yang dipinda hkan oleh bola logam g = konstanta gravitasi Tabel 1. Viskositas Cairan berbagai suhu. dalam satuan poise Cairan Suhu o C 10 20 30 40 50 Air Gliserin Anilin Bensin Etanol Minyak lobak 0,0179 105,9 0,102 1,0091 0,0177 25,3 0,013 34,4 0,065 0,0076 0,0147 3,85 0,0101 13,4 0,0044 0,0065 0,012 1,63 1,0080 6,29 0,0316 0,0056 0,0100 0,96 0,0065 2,89 0,0237 0,0050 0,0083 - 0,0055 1,41 0,0185 0,0044 0,007 - Poise P = 1 dyne det cm -2 ≡ 0,1 N det m -2 satuan SI. 18 18 Bird, T. 1993. Kimia Fisika untuk Universitas. Cetakan ke-2. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Universitas Sumatera Utara

2.6.3. Faktor yang mempengaruhi viskositas

a. Besar dan Bentuk Molekul Molekul-molekul yang mudah berasosiasi mempunyai viskositas yang besar, seperti air dan etanol. Zat ini membentuk asosiasi molekul dengan ikatan hidrogen. Makin besar berat molekul, makin besar pula viskositas. 19 b. Suhu Pada kebanyakan cairan viskositasnya turun dengan naiknya suhu. Menurut teori ”lubang” terdapat kekosongan dalam cairan dan molekul bergerak secara kontinyu ke dalam kekosongan ini, sehingga kekosongan akan bergerak keliling. Proses ini menyebabkan aliran, tetapi memerlukan energi karena ada energi pengaktifan yang harus mempunyai suatu molekul agar dapat bergerak ke dalam kekosongan. Energi pengaktifan lebih mungkin terdapat pada suhu yang lebih tinggi dan dengan demikian cairan lebih mudah mengalir. c. Tekanan Viskositas cairan naik dengan bertambahnya tekanan. Hal ini disebabkan jumlah lubang berkurang, sehingga bagi molekul lebih sukar untuk bergerak keliling satu terhadap yang lain. d. Konsentrasi Untuk suatu larutan viskositasnya bergantung pada konsentrasi atau kepekatan larutan. Umumnya larutan yang konsentrasinya tinggi, viskositasnya juga tinggi, sebaliknya larutan yang viskositasnya rendah, konsentrasinya juga rendah. 19 Sukardjo, Prof. Dr. Kimia Anorganik. Cetakan ke-2. Yogyakarta : Penerbit Rineka Cipta. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan – bahan - Sodium Lauril Eter Sulfat SLES - Sodium Lauril Sulfat SLS - Natrium Sulfat Na 2 SO 4 25 - Zat pewarna hijau sintetik - Parfum Apel - Aquades

3.2 Alat – alat

- Viskosimeter Oswald Fisher - Piknometer 5 mL presisi ±0,01 mL Iwaki - Gelas ukur 10 mL presisi ±0,02 mL Pyrex - Gelas ukur 100 mL presisi ±0,05 mL Pyrex - Gelas Beaker 1000 mL presisi ±0,8 mL Pyrex - Gelas Beaker 250 mL presisi ±0,2 mL Pyrex - Neraca Analitik presisi ± 0,0001 g shimazhu - Pipet Volume 10 mL presisi ±0,02 mL Pyrex - Pipet Volume 5 mL presisi ±0,01 mL Pyrex - Wadah penampung ember - - Pengaduk Magnetic Stirer Fisher Universitas Sumatera Utara