d. Surfaktan ampoterik
Surfaktan ini dapat bersifat sebagai non ionik, kationik, dan anionik di dalam larutan, jadi surfaktan ini mengandung muatan negatip maupun muatan positip pada bagian aktif pada
permukaannya. Contohnya: Sulfobetain RN
+
CH
3 2
CH
2
CH
2
SO
3 -
.
9
Surfaktan-surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Mereka melakukan ini dengan menaruh kepala-
kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
2.3.2. Builder Bahan Penguat
Builder adalah suatu bahan yang dapat menambah kerja dari bahan penurun tegangan permukaan dengan cara menonaktifkan mineral penyebab kesadahan air. Builders
digunakan untuk melunakkan air sadah dengan cara mengikat mineral-mineral yang terlarut, sehingga surfaktan dapat berkonsentrasi pada fungsi utamanya.
Builder juga membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan
mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Dalam pembuatan detergen, builder sering ditambahkan dengan maksud
menambah kekuatan daya cuci dan mencegah mengendapnya kembali kotoran-kotoran yang terdapat pada pakaian yang akan dicuci. Contohnya: Sodium Tri Poli Phosphat
STPP, Nitril Tri Acetat NTA.
9
Myers, D. 2006. Surfactant Science and Technology. 3
rd
edition. New Jersey : Jhon Wiley and Son, Inc.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Filler Pengisi Pengental
Bahan ini berfungsi sebagai pengisi dari seluruh campuran bahan baku. Pemberian bahan ini berguna untuk memperbanyak atau memperbesar volume. Keberadaan bahan ini
dalam campuran bahan baku sabun semata-mata ditinjau dari aspek ekonomis. Namun selain digunakan sebagai pembantu proses, bahan pengisi ini juga berfungsi
meningkatkan kekuatan ionik dalam larutan pencuci. Pada umumnya sebagai bahan pengisi digunakan Sodium Sulfat Na
2
SO
4
.
10
Natrium Sulfat
Kira-kira 50 dari Natrium Sulfat yang dikonsumsi di Amerika Serikat digunakan untuk membuat pulp Kraft. Kerk Garam, sesudah direduksi menjadi Natriun Sulfida atau
sesudah dihidrolisis menjadi kaustik, digunakan sebagai bahan penolong untuk mencernakan kapur pulp dalam melarutkan lignin. Kira-kira 30 masuk kedalam ramuan
detegen rumah tangga dan sisanya digunakan untuk berbagai tujuan,antara lain pembuatan kaca, pakan ternak zat warna, tekstil, dan obat-obatan.
Pembuatan Natrium Sulfat. Dari keseluruhan produksi natrium sulfat yang dihasilkan oleh tiga produsen, 46
berasal dari air garam alam. Sumber utama Natrium Sulfat yang berasal dari hasil sampingan akhir-akhir ini adalah dari pembuatan bahan kimia krom.
Persama pembuatan Natrium Sulfat dari asam sulfat dan garam menurut proses Mannheim adalah sebagai berikut:
NaCl + H
2
SO
4
NaHSO
4
+ HCl NaHSO
4
+ NaCl Na
2
SO
4
+ HCl
10
Permono. Ajar. 2002 . Membuat detergen bubuk, Penebar swadaya. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Bila suhu didalam tanur sudah mencapai tingkat yang diperlukan, maka garam yang sudah digiling halus dan bahan baku lainnya pun diisikan. Tanur itu dijalankan
secara kontinu, tumpak demi tumpak sampai kemudian dihentikan dan ditutup untuk pembersihan dan pemeliharaan berkala. Kebanyakan produk yang berasal dari proses
Manhein digunakan untuk membuat bahan kimia laindipbrik yang sama di tempat tanur itu beroperasi.
Cara lain untuk membuat Natrium Sulfat bermutu tinggi adalah dengan proses Hargreaves. Cara ini berasal dari Eropa
11
. Prsamaan reaksinya adalah:
4NaCl + 2SO
2
+ 2H
2
O + O
2
2 Na
2
SO
4
+ 4HCl.
2.3.4. Additives Bahan Tambahan