Pembahasan Hipotesa 1 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan Hipotesa 1

Dari uji hipotesa diperoleh harga F hitung lebih besar dari F tabel , maka H 1 1 di terima dan H 1 di tolak, yang berarti ada pengaruh penambahan Na 2 SO 4 terhadap nilai viskositas bahan pencuci piring. Dalam hal ini, dari variasi volume yang paling banyak menaikkan nilai viskositas sebagai viskositas maksimum adalah pada penambahan volume Na 2 SO 4 300 mL kemudian pada penambahan volume Na 2 SO 4 350 mL telah menunjukkan turunnya viskositas kembali. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan bertambahnya volume natrium sulfat yang digunakan akan menunjukkan viskositas maksimum dan juga penurunan kembali nilai viskositas. Viskositas maksimum terjadi disebabkan oleh naiknya konsentrasi natrium sulfat pada volume yang besar. Penurunan kembali nilai viskositas disebabkan oleh kelebihan garam natrium sulfat yang ditambahkan sehingga larutan yang dihasilkan berubah kembali menjadi larutan yang tidak stabil yang disebabkan kelebihan ion-ion dalam larutan yang tidak memiliki ikatan. Ini didasarkan interaksi partikel-partikel molekul-molekul atau ion-ion dari vase dispersi dari molekul-molekul dari medium dispersi sehingga tipe system koloid larutan pencuci piring ini diklasifikasikan pada koloid liofilik. Sistem yang mengandung partikel-partikel koloidal yang berinteraksi dengan medium dispersi dinamakan koloid liofilik suka solven. Karena mempunyai affinitas terhadap medium dispersi, maka zat-zat yang demikian itu membentuk dispersi koloidal atau sol dengan mudah. Jadi, sol koloidal yang bersifat liofilik biasanya diperoleh secara mudah dengan melarutkan zat dalam solven yang digunakan . Seperti halnya penambahan larutan Na 2 SO 4 pada surfaktan dalam pembuatan bahan pencuci piring yang menyebabkan terbentuknya suatu sol. Bermacam-macam sifat dari koloid golongan ini ditimbulkan oleh gaya tarik-menarik antara fase dispersi dan medium dispersi yang menyebabkan terjadinya solvasi, yaitu melekatnya molekul-molekul solven pada molekul-molekul fase dispersi. Pada koloid hidrofilik dimana air merupakan medium dispersi, solvasi dinamakan hidrasi. Universitas Sumatera Utara Suatu viskositas dari medium dispersi biasanya bertambah secara cepat dengan adanya fase dispersi. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, sol dapat berubah menjadi gel. Perubahan viskositas dan terbentuknya gel ada hubungannya dengan efek solvasi dan bentuk molekul yang biasanya sangat asimetris. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN