bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman, maupun lingkungan. Logam berat dibagi dalam 2 jenis, yaitu:
1. Logam berat esensial, yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan logam tersebut bisa
menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya Widowati, 2008.
2. Logam berat tidak esensial, yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfatnya, bahkan bersifat toksik, seperti Hg, Cd, Pb,
Cr, dan lain-lain Widowati, 2008.
2.5.1 Kadmium Cd
Kadmium Cd adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium oksida bila
dipanaskan. Kadmium Cd umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor Cd klorida atau belerang Cd Sulfit. Kadmium bisa membentuk Cd
2+
yang bersifat tidak stabil. Kadmium Cd memiliki nomor atom 48, berat atom 112,4 gmol,
titik leleh 321
o
C, dan titik didih 767
o
C Widowati, 2008. Logam Kadmium Cd akan mengalami proses biotransformasi dan
bioakumulasi dalam organisme hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Logam ini masuk kedalam tumbuhan bersama makanan yang dikonsumsi, tetapi makanan
tersebut telah terkontaminasi oleh logam Kadmium Cd dan atau persenyawaan. Dalam tubuh biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus
mengalami peningkatan. Disamping itu, tingkatan biota dalam sistem rantai makanan turut menentukan jumlah Kadmium Cd yang terakumulasi Darmono,
2001.
Universitas Sumatera Utara
Sumber pencemaran dan paparan Kadmium Cd berasal dari polusi udara, rokok, air sumur, makanan yang tumbuh di daerah pertanian yang tercemar
Kadmium Cd, fungisida, pupuk, serta cat. Paparan dan toksisitas Kadmium Cd berasal dari rokok, tembakau, pipa rokok yang mengandung Kadmium Cd,
perokok pasif, plastik berlapis Kadmium Cd, serta air minum Widowati, 20008.
Kadmium Cd banyak digunakan sebagai pigmen warna cat, keramik, plastik, industri baterai, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, PVC, dan
percetakan tekstil Widowati, 2008. Kasus toksisitas Kadmium Cd dilaporkan sejak pertengahan tahun 1980-an
dan kasus tersebut semakin meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu kimia di akhir abad 20-an. Sampai sekarang diketahui bahwa Kadmium Cd merupakan
logam berat yang paling banyak menimbulkan toksisitas pada makhluk hidup Darmono, 2001.
Logam berat Kadmium Cd bisa masuk kedalam tubuh hewan atau manusia melalui berbagai cara, yaitu:
1. Melalui udara yang tercemar, misalnya asap rokok dan asap pembakaran
batu bara 2.
Melalui wadahtempat berlapis Kadmium Cd yang digunakan sebagai tempat makanan dan minuman
3. Melalui kontaminasi perairan dan hasil pertanian yang tercemar Kadmium
4. Melalui jalur rantai makanan
Widowati, 2008
Universitas Sumatera Utara
2.6 Toksisitas Logam Pada Jenis Kerang