Budidaya kerang darah sudah dilakukan dan ia memiliki nilai ekonomi yang baik. Meskipun biasanya direbus atau dikukus, kerang ini dapat pula digoreng
atau dijadikan sate. Ada pula yang memakannya mentah Anonim
b
, 2010.
2.2 Uraian Jeruk Nipis Citrus aurantifolia Swingle Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rutales
Famili : Rutacea
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia Swingle
Sarwono, 2001 Jeruk nipis termasuk tipe buah buni. Bentuknya bulat sampai bulat telur.
Diameter buahnya sekitar 3-6 cm. Ketebalan kulit buahnya berkisar 0,2-0,5 mm. Pohonnya tumbuh sebagai pohon kecil bercabang lebat, tetapi tak beraturan.
Tinggi pohon berkisar antara 1,5-5 m. Ranting-rantingnya berduri pendek, kaku, dan tajam. Daunnya berselang-seling berbentuk jorong sampai bundar, pinggiran
daunnya bergerigi kecil Sarwono, 2001. Jeruk nipis memiliki rasa yang sangat asam, karena kandungan asam sitratnya
tinggi. Rasa jeruk nipis yang sangat asam itu membuat jeruk nipis tidak dapat dimakan langsung sebagai buah segar Sarwono, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Asam Sitrat
Rumus struktur asam sitrat:
Asam sitrat memiliki sifat asam-basa yang dapat dilihat dari nilai pKa nya, yaitu:
1. pKa
1
: 3,13 2.
pKa
2
: 4,76 3.
pKa
3
: 6,40 Karlaganis, 2000 Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus jeruk-jerukan. Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam
pada makanan dan minuman ringan Anonim
c
, 2010. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun paling
banyak ditemukan pada jeruk lemon dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut Anonim
c
, 2010. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat.
Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan membentuk kompleks, sehingga dapat menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi sebagai
kompleks sitrat Anonim
c
, 2010.
2.4 Pencemaran Laut
Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung pada lautan, manusia harus menjaga kebersihan dan kelangsungan kehidupan organisme yang hidup di
dalamnya. Di lain pihak, lautan merupakan tempat pembuangan benda-benda
Universitas Sumatera Utara
asing dan pengendapan barang sisa yang diproduksi oleh manusia. Lautan juga merupakan tempat bahan-bahan yang terbawa oleh air dari daerah pertanian dan
limbah rumah tangga, sampah dan bahan buangan dari kapal, tumpahan minyak dari kapal tanker dan pengeboran minyak lepas pantai, dan masih banyak lagi
bahan yang terbuang ke lautan Darmono, 2001. Lautan dapat melarutkan dan menyebarkan bahan-bahan tersebut sehingga
konsentrasinya menjadi menurun, terutama di daerah laut dalam. Kehidupan laut dalam juga terbukti lebih sedikit terpengaruh daripada laut dangkal. Daerah
pantai, terutama daerah muara sungai, sering mengalami pencemaran berat, yang disebabkan karena proses pencemaran yang berjalan sangat lambat Darmono,
2001.
2.5 Logam Berat