Sonya Krisnawati S. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
4 3 sebesar 0,000022 menunjukkan bahwa setiap penambahan Price
Earning Share sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan Return saham sebesar 0,000022 dengan asumsi variabel lain tetap.
5 4 sebesar 0,000392 menunjukkan bahwa setiap penambahan Return on
Investment sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan Return saham sebesar 0,000392 dengan asumsi variabel lain tetap.
6 5 sebesar -0,000024 menunjukkan bahwa setiap penambahan Return on
Equity sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Return Saham sebesar 0,000024 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen semakin terbatas.
Sonya Krisnawati S. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .164
a
.027 -.025
.04625534687 2.170
a. Predictors: Constant, ROE, EPS, PER, DER, ROI b. Dependent Variable: RETURN
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,164 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Return saham Y dengan
variabel independennya EPS, DER, PER, ROI, dan ROE tidak begitu kuat karena berada diantara 0,0-0.19. Angka adjusted R square atau
koefisien determinasi adalah 0,027. Hal ini berarti 2,7 variasi atau perubahan dalam Return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari earning
per share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on investment, dan return on equity, sedangkan sisanya 97,3 dijelaskan oleh sebab-
sebab lain. Standar Error of Estimate SEE adalah 0,0462553468, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
c.
Uji t dan uji F
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji t t test dan uji F F test.
Sonya Krisnawati S. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
1 Uji t t Test
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.020 .006
3.693 .000
EPS -0.000002
.000 .019
.171 .865
.875 1.142
PER -0.000006
.000 -.017
-.166 .869
.995 1.005
DER 0.000022
.000 .013
.125 .901
.987 1.013
ROI 0.000392
.000 .173
1.328 .187
.620 1.614
ROE -0.000024
.000 -.037
-.298 .766
.683 1.465
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2009
a. Earning per share X1 berpengaruh positif terhadap Return saham yaitu sebesar 17,1. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t
tabel 0.171 -1,9939, sehingga H0 diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X1, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana
nilai signifikansi sebesar 0,865 lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa earning per share secara individu parsial tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham.
Sonya Krisnawati S. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
b. Debt to equity ratio X2 berpengaruh positif terhadap Return saham Y yaitu sebesar 0,125. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t
tabel 0,125 -1,9939, sehingga H0 diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X2, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana
nilai signifikansi sebesar 0,901 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio secara individu parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity. c. Price Earning Ratio X3 berpengaruh negatif terhadap Return saham Y
yaitu sebesar -0,166. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel -0,166 -1,9939, sehingga H0 diterima. Dengan melihat nilai
signifikansi X2, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,869 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa debt to equity ratio secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity.
d. Return on Investment X4 berpengaruh positif terhadap Return saham Y yaitu sebesar 1,328. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t
tabel 1,328 -1,9939, sehingga Ho diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X4, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana
nilai signifikansi sebesar 0,187 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa return on investment secara individu parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham.
Sonya Krisnawati S. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
e. Return on Equity X5 berpengaruh negative terhadap Return saham Y yaitu sebesar -0,298. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai
t tabel -0,298 -1,9939, sehingga Ho diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X4, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana
nilai signifikansi sebesar 0,766 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa return on equity secara individu parsial memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap Return saham.
2 Uji F F Test
Untuk melihat pengaruh earning per share, debt to equity ratio, price earning share, return on investment, dan return on equity terhadap return
saham secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.006 5
.001 .515
.765
a
Residual .199
93 .002
Total .204
98 a. Predictors: Constant, ROE, EPS, PER, DER, ROI
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Sonya Krisnawati S. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 0,515 dengan tingkat signifikansi 0,76. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
earning per share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on invesment dan return on equity tidak berpengaruh secara simultan dan tidak
signifikan terhadap return saham karena F hitung F tabel 0,515 3,088 dan sig penelitian 0,05 0,76 0.05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,025. Hal ini berarti bahwa 2,5 variasi atau perubahan dalam return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari earning
per share, debt to equity ratio, price earning ratio,return on investment, dan return on equity, sedangkan sisanya 97,5 dijelaskan oleh sebab-sebab lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial capital
adequacy ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on equity, sedangkan non performing loan, operating ratio, dan loan to
deposit ratio mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return on equity perusahaan.
Dari hasil tersebut, maka hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Earning per Share terhadap Return saham
Dari penjelasan uji t diatas diketahui bahwa Earning per Share X1 memiliki koefisien regresi yang negatif, yaitu sebesar sebesar -0,000002 yang
mana setiap perubahan Earning per Share sebesar 1 akan diikuti oleh