Splinting Periodontal Dengan Thin High Modulus Polyethylen Ribbon

Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. ataupun splin provisional mengalami kegagalan atau tidak menunjukkan keberhasilan perawatan. Bentuk splin permanen ini bisa berupa splin cekat atau lepasan. 8 1. Crown dan bridge Merupakan bentuk splin permanen yang paling dapat diandalkan untuk mengimobilisasi gigi. 9 Bentuk splin ini adalah bentuk yang sangat dianjurkan namun harus disertai perhatian terhadap oral hygiene. 10 Dalam pembuatannya crown ini membutuhkan preparasi terhadap gigi, keahlian dari dokter gigi dan waktu yang lebih lama. 9 Gambar 5. Crown yang dihubungkan yang berfungsi sebagai splin cekat.Capp NJ. Occlusion and splint therapy. British Dent J 1999;1863:218 2. Splin lingual Splin lingual adalah bentuk splin permanen lepasan yang tidak menyebabkan kehilangan jaringan gigi, lebih mudah dibuat dibandingkan dengan splin cekat dan dapat diubah ataupun dilepaskan apabila diperlukan. Splin lingual yang pada dasarnya adalah gigi tiruan sebagian lepasan terbuat dari chrom cobalt dengan perluasan menutupi permukaan lingual gigi. 9

3.3 Splinting Periodontal Dengan Thin High Modulus Polyethylen Ribbon

Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. Splin dengan menggunakan bahan Thin High Modulus Polyethylen Ribbon adalah salah satu jenis splin yang dapat digunakan dalam perawatan gigi mobiliti. Merupakan modifikasi dari jenis splin resin komposit dengan penambahan Polyethylen fiber yang memiliki modulus elastisitas yang tinggi sehingga mampu memperbaiki kekuatan fleksural dibandingkan splin komposit yang telah ada. Thin High Modulus Polyethylen Ribbon memiliki diameter sebesar 3 mm 11 dan ketebalan sebesar 0,18 mm. 12 Splin jenis ini juga memiliki estetis yang sangat baik karena tidak membutuhkan preparasi gigi di permukaan lingual. 11 Teknik dan Cara Pemakaian: 11 1. Isolasi daerah yang akan di splin dengan menggunakan dental dam atau dengan menempatkan absorben. 2. Gigi pada permukaan lingual dan fasial yang akan di splin dibersihkan dengan menggunakan cup prophilaksis dengan pasta pumice non fluoridasi. Permukaan interproksimal juga dibersihkan dan dipreparasi dengan menggunakan diamond bur yang berdiameter kecil dan berujung bulat. Gambar 6. Preparasi daerah interproksimal dengan menggunakan bur diamond Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:613. Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. 3. Menentukan panjang ribbon yang dibutuhkan dengan bantuan dental floss dan memotongnya sesuai panjang yang dibutuhkan. Gambar 7. Ribbon dengan lebar 3 mm dipotong sama panjang dengan dental floss Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:613. 4. Potongan ribbon dibasahi dengan bahan resin adhesif. Gambar 8. Ribbon dibasahi dengan bahan resin adhesif Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:613. 5. Gigi dietsa dengan etsa asam fosfor selama 30 detik, kemudian dibersihkan dengan semprotan air selama 10 detik dan dikeringkan dengan semprotan udara. Bahan elastomer kemudian disemprotkan ke daerah interproksimal dibawah daerah kontak. Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. Gambar 9. Gigi yang akan di splint dietsa selama 30 detik Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:613. 6. Untuk meminimalkan kelebihan resin komposit, bahan impression polysiloxane dengan viskositas sedang ditempatkan pada daerah embrasur gingiva. 7. Resin adhesif dipakai untuk permukaan enamel yang telah dietsa termasuk daerah interproksimal lingual dan interproksimal fasial dengan menggunakan sikat disposable. Gambar 10. Resin adhesif dietsa ke seluruh permukaan enamel dengan menggunakan sikat disposable Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:614. 8. Resin komposit diletakkan pada permukaan lingual gigi. Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. Gambar 11. Resin komposit diletakkan pada permukaan lingual Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:615. 9. Ribbon diletakkan pada resin komposit. Dimulai dari bagian permukaan tengah lingual tiap gigi kaninus yang akan di splin. Burnisher dan cotton plier dapat digunakan untuk menekan ribbon ke dalam resin komposit. Gambar 12. Ribbon diletakkan pada resin komposit dan ditekan dengan menggunakan cotton plier atau burnisher Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:615. 10. Kelebihan resin akibat penekanan ribbon dibuang kemudian diberikan lagi penyinaran selam 60 detik untuk tiap gigi. 11. Bila daerah perlekatan ribbon belum sempurna dan ketebalan yang didapat belum adekuat maka penambahan bahan resin komposit flowable dapat digunakan dan gigi di sinari lagi selama 20 detik. 12. Bahan polysiloxane dilepaskan dari daerah embrasur gingiva. Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. Gambar 13. Bahan polysiloxane dari daerah embrasur gingiva Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:615. 13. Dental dam juga dilepaskan. Bila komposit resin masih membutuhkan pembentukan lebih lanjut maka dapat di selesaikan dengan finishing bur atau diamond bur. 14. Polishing akhir dengan menggunakan pasta polish. Gambar 14. Polish akhir embrasur gingiva dengan menggunakan pasta polish Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:615. 15. Pandangan daerah lingual gigi mobiliti telah selesai di splin dengan menggunakan Thin High Modulus Polyethylen Ribbon. Gambar 15. Pandangan lingual dari gigi yang telah selesai di splin dengan menggunakan bahan Thin High Modulus Polyethylen Ribbon Strassler HE, Brown C. Periodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Compendium 2001;228:615. Desain dari tiap splin memberikan keuntungan yang berbeda namun pemilihannya harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pertimbangan terhadap Enamia Sanitin Ginting : Manajemen Gigi Mobiliti Akibat Penyakit Periodontal, 2010. hasil akhir yang dapat dicapai sehingga tujuan perawatan dengan menggunakan splin dapat dicapai. Untuk membahas lebih lanjut penggunaan splin sebagai alat untuk stabilisasi gigi mobiliti maka pemakaian splin dengan menggunakan bahan Thin High Modulus Polyethylen Ribbon akan di evaluasi pada Bab 4. ------oo00oo------

BAB 4 LAPORAN KASUS