METODOLOGI PENELITIAN Dr. Isfenti Sadelia, ME. 4. Dr. Khaira Amalia F, MBA, Ak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, dan situs BAPEPAM www.bapepam.co.id. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Mei 2010. III.2. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan sampel dimana menurut Singarimbun dan Efendi 1985 bahwa: pengertian survei sampel dimana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dimana menurut Nazir 2005 bahwa: metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori penjelasan, dimana menurut Singarimbun dan Efendi 1985 bahwa: penelitian penjelasan menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya 36 Universitas Sumatera Utara III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar go public di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia BEI untuk periode tahun 2004 hingga 2008. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 156 perusahaan. III.3.2. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel dengan menetapkan beberapa pertimbangan atau kriteria. Ada 3 tiga kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 2004 dan tetap terdaftar di BEI hingga tahun 2008. Hal ini dimaksudkan untuk data yang berkesinambungan. 2. Perusahaan manufaktur yang telah menerbitkan laporan keuangan tahunan berturut-turut dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. 3. Perusahaan manufaktur yang membayar dividen selama 5 lima tahun berturut- turut yaitu tahun 2004 sampai tahun 2008. Sesuai kriteria diatas, maka sampel yang memenuhi adalah 33 tiga puluh tiga perusahaan manufaktur. Universitas Sumatera Utara III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, BAPEPAM www.bapepam.co.id, media cetak dan jurnal. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory 2004 -2008 yang memuat laporan keuangan perusahaan manufaktur untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Data penelitian ini bersumber dari Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange melalui situs resmi Indonesia Stock Exchange www.idx.co.id, Situs resmi BAPEPAM www.bapepam.co.id, media cetak dan jurnal. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan data antar perusahaan cross section dan antar waktu time series atau pooled cross sectional and time series data. III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diuji pada penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas Independent variable terdiri dari: X 1 = Cash Ratio X 2 = Debt to Equity Ratio DER Universitas Sumatera Utara X 3 = Net Profit Margin NPM X 4 = Return on Investment ROI X 5 = Tax Rate 2. Variabel terikat Dependent variabel adalah Dividend Payout Ratio DPR III.6.2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas, terdiri dari: a. Cash Ratio X 1 Menurut Sawir 2005, cash ratio merupakan perbandingan antara kas dan sekuritas yang dapat dipasarkan dengan utang lancar. Rasio ini merupakan rasio likuiditas yang paling cair liquid, artinya apabila perusahaan ingin membayar dividen secara kas, maka sudah seharusnya perusahaan memiliki dana yang cukup untuk membayarnya. Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera dipenuhi dari kas yang tersedia dalam perusahaan dan dari surat berharga yang dapat segera diuangkan. b. Debt to Equity Ratio DERX 2 Menurut Sawir 2005, rasio utang atas modal sendiri merupakan perbandingan antara total utang dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang kepada pihak luar. Rasio ini disebut rasio leverage, semakin kecil rasio ini Universitas Sumatera Utara semakin baik, dan sebaiknya jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. c. Net Profit Margin NPMX 3 Menurut Sawir 2005, net profit margin merupakan perbandingan laba bersih perusahaan setelah pajak dengan penjualan. Semakin tinggi rasio ini mengindikasikan semakin baik perusahaan menghasilkan laba bersih, yang artinya kemampuan untuk membayar dividen juga akan semakin tinggi. Ada hubungan positif antara rasio profitabilitas ini dengan pembayaran dividen. d. Return on Investment ROIX 4 Menurut Kuswadi 2006, return on investment sama dengan return on asset, karena total investasi tidak lain adalah hutang ditambah modal, yang besarnya tercermin dalam nilai total asset. Rasio ini menjelaskan bahwa semakin besar rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. e. Tax RateX 5 Undang-undang Perpajakan No. 17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan, pasal 17 ayat 1 yang mengatur tarif pajak penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan, menjelaskan bahwa tarif pajak dikenakan berdasarkan lapisan penghasilan kena pajak yang progresif proporsional, sebagai berikut: Tabel III.1. Tarif Pajak Penghasilan Badan Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000,- 10 Diatas Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- 15 Diatas Rp 100.000.000,- 30 Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini seluruh perusahaan yang menjadi sampel memiliki penghasilan sebelum pajak lebih dari Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah, maka berdasarkan ketentuan tersebut cara menghitung rasio Tax Rate adalah: EBT Rp x Rp EBT 000 . 500 . 12 30 000 . 000 . 100 + − Keterangan: Rp 12.500.000,- diperoleh dari: 10 x Rp 50.000.000,- = Rp 5.000.000,- 15 x Rp 50.000.000,- = Rp 7.500.000,- Rp 12.500.000,- Tax rate memiliki hubungan negatif dengan pembayaran dividen, semakin tinggi tax rate mengindikasikan semakin turun pembayaran dividen kepada pamegang saham.

2. Variabel terikat Y: Dividend Payout Ratio DPR

Rasio ini menjelaskan tentang jumlah pembayaran dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham dari laba bersih yang dihasilkan. Menurut Atmaja 1994 persentase dividen yang dibagikan atau dibayarkan dengan net income disebut dividend payout ratio. Penelitian ini menggunakan dividend payout ratio sebagai variabel terikat untuk mengetahui rasio keuangan lainnya yang mempunyai pengaruh signifikan secara serempak dan parsial terhadap kenaikan dan penurunan pembayaran dividen. Serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi dividend payout ratio. Universitas Sumatera Utara