Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

dalam tulisan tesis yang berjudul “Pengaruh Aparat Terhadap Kualitas Layanan Publik di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditetapkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pengaruh Perilaku Aparat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mencari dan menemukan pengaruh perilaku aparat terhadap kualitas pelayanan publik di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. b. Menganalisis besarnya pengaruh perilaku aparat terhadap kualitas layanan publik di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menguatkan aspek teoritik tentang perilaku aparat, terutama yang berkaitan dengan hubungan atau kaitan dengan ilmu Pemerintahan. b. Secara praktis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah Kota Medan umumnya dan khususnya bagi aparat yang ada di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Perilaku Aparat X: ‐ Kesopanan ‐ Kepedulian ‐ Kedisiplinan Layanan Publik Y: ‐ Kecepatan dan Ketepatan ‐ Semakin Murah ‐ Tersedia ketika diperlukan ‐ Adil

1.5 Kerangka Berpikir

Menurut Sekaran Sugiono, 2005 : 65, Kerangka Pemikiran adalah merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka Pemikiran menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun Kerangka Pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Perilaku Aparat Terhadap Kualitas Layanan Publik Pada dasarnya dibentuknya pemerintah bertujuan untuk menjaga suatu sistem ketertiban dimana masyarakat bisa menjalani kehidupannya secara wajar. Hakekatnya pemerintah modern adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi yang dinamis sehingga memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai kemajuan bersama. Universitas Sumatera Utara Dalam ilmu pemerintahan, menurut Ndraha 1998 : 2 unit kerja publik pemerintah bekerja guna memenuhi memproduksi, mentransfer, mendistribusikan dan melindungi kebutuhan, kepentingan dan tuntutan pihak yang diperintah sebagai consumer dan sovereign, akan jasa-publik dan layanan civil, dalam hubungan pemerintah. Disini harus dipahami bahwa posisi warga masyarakat sebagai consumer produk-produk pemerintahan berhadapan dengan pemerintah sebagai prosuder dan distributor dalam posisi sejajar, yang satu tidak berada di bawah yang lain, karena itu posisi yang diperintah sebagai consumer erat sekali berkaitan dnegan posisi sovereign. Melalui posisi sebagai sovereign, masyarakat memesan, mengamanatkan, menuntut dan mengontrol pemerintah, sehingga jasa publik dan layanan civil bisa dirasakan oleh setiap orang pada saat dibutuhkan dalam jumlah dan mutu yang memadai. Hakekat kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan suatu hak, ia melekat pada seitap orang, baik secara pribadi maupun berkelompok organisasi, dan dilakukan secara universal. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Moenir 1995 : 41 bahwa “hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apapun juga yang tugasnya menyelenggarakan pelayanan”.

1.6 Hipotesis