penjelasan eksplanatory atau confirmatory, yakni untuk menjelaskan hubungan kousal dan pengujian hipotesa”.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Helvetia dan berlangsung dari bulan maret 2010.
3.3 Defenisi Konsep dan Operasional
Pada penelitian ini terdapat dua variabel ang diukur, yaitu Perilaku Aparat X sebagai variabel independen bebas dan Kualitas Layanan Publik
Y sebagai variabel dependen terikat.
3.3.1 Defenisi Konsep
Perilaku aparat ialah tingkah laku para pegawai aparat Kecamatan baik perorangan maupun kelompok yang tercermin dalam aktivitas suatu mekanisme
kerja pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terikat dengan tujuan negara dan terikat dengan berbagai tingkah peraturan
perundang-undangan yang mengatur aktivitasnya. Kualitas layanan publik adalah tingkat mutu yang diharapkan, berkaitan
dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dengan mengutamakan kepuasan dan harapan masyarakat sebagai pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Defenisi Operasional
1. Perilaku Aparat
Adapun indikator dari variabel X Perilaku Aparat antara lain: a.
Kesopanan b.
Kepedulian c.
Kedisiplinan 2.
Kualitas Layanan Adapun indikator dari Variabel Y Kualitas Layanan Publik antara lain:
a. Kecepatan dan Ketepatan
b. Semakin Murah
c. Tersedia Ketika Diperlukan
d. Adil
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Adapun jumlah penduduk dari Kecamatan Helvetia berdasarkan dari jumlah penduduknya tiap-tiap kelurahan adalah sebagai berikut:
1. Kelurahan Helvetia
= 23.387 jiwa 2.
Kelurahan Helvetia Timur = 20.765 jiwa
3. Kelurahan Helvetia Tengah
= 25.377 jiwa 4.
Kelurahan Tanjung Gusta = 19.512 jiwa
5. Kelurahan Cinta Damai
= 26.742 jiwa
Universitas Sumatera Utara
6. Kelurahan Dwikora
= 24.977 jiwa 7.
Kelurahan Sei Kambing C-II = 20.709 jiwa
Sugiyono 2005:90, mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan data di atas, adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang telah ataupun sedang mengurus KTP Kartu Tanda Penduduk
maupun KK Kartu Keluarga 5 lima bulan terakhir di Kantor Kecamatan Medan Helvetia yang berasal dari 3 tiga kelurahan yang jumlah penduduknya yang
tertinggi Kelurahan Cinta Damai, jumlah penduduk yang sedang Kelurahan Helvetia, dan yang paling rendah Kelurahan Tanjung Gusta yaitu sebanyak 1.383
orang.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2005 : 91, sampel n adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Adapun sampel bertujuan untuk mempermudah penelitian. Dalam
menentukan sampel, Arikunto 1998 :120 menyatakan : “untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila populasi sebanyak kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
merupakan penelitian populasi. Jika subyeknya besar, maka dapat di ambil 10 – 15 atau 20 – 25 atau lebih.
Universitas Sumatera Utara
Menurut pendapat di atas, maka penulis menentukan jumlah sampel yang diambil adalah 10 dari jumlah populasi 1.383 orang yaitu menjadi 138 orang.
Dimana semua sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah benar-benar sedang dan ataupun telah mengurus Kartu Tanda Penduduk KTP dan Kartu Keluarga KK.
Sampel dari penelitian ini adalah 138 orang dari warga masyarakat yang tinggal dikelurahan terpadat, sedang dan sedikit jumlah penduduknya dalam
wilayah Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya responden berdasarkan batasan jumlah penduduk dengan mengacu pada rumus yang dikemukakan oleh Nazir
1999 : 365 sebagai berikut:
Keterangan : n
i
= Ukuran sampel pada masing-masing kelurahan yang ke-i N
i
= Ukuran masing-masing kelurahan yang ke-i N
= Ukuran populasi N
= Ukuran sampel 1.
Kelurahan Cinta Damai
Universitas Sumatera Utara
2. Kelurahan Helvetia
Universitas Sumatera Utara
3. Kelurahan Tanjung Gusta
Selanjutnya untuk menentukan anggota sampel berdasarkan besarnya
ukuran sampel yang telah ditentukan, digunakan teknik “Stratified Random Sampling”. Sampel di ambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu.
3.5 Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, yang diperoleh dari penggunaan questioner maupun wawancara
dengan responden di lokasi penelitian tentang perilaku aparat dan kualitas layanan publik di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
2. Data sekunder, yang diperoleh dari dokumen surat menyurat, peraturan-
peraturan, papan data, jurnal, hasil penelitian sebelumnya, majalah, koran, televisi dan internet.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Quesioner, dalam penelitian ini questioner yang digunakan adalah questioner
tertutup yaitu questioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih salah satu dari beberapa alternative jawaban yang
Universitas Sumatera Utara
telah disediakan, format jawaban dari questioner disusun dengan menggunakan Skala Likert.
Dengan menggunakan Skala Likert, ada lima alternative jawaban yang diberikan skor, yang digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Kategori Skor Jawaban Responden No.
Klasifikasi Jawaban Item
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju SS
Setuju S Tidak Ada Pendapat
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1 Sumber : Sugiyono 2005
2. Teknik Obeservasi, adalah pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap perilaku aparat Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan dalam memberikan pelayanan.
3. Studi kepustakaan dan dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan tertulis berupa literatur, media massa, data statistik dan studi dokumentasi untuk memperoleh konsep teoritik dari
masalah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.7
Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya adalah pengolahan dan analisa data. Analisis data dilakukan dengan menelaah data yang diperoleh dari lapangan,
baik data primer maupun data sekunder. Menurut Moleong dalam Nasir, 2008 analasis data adalah:
“Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti disarankan oleh data. Dengan demikian data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan studi
kepustakaan atau dokumentasi akan dianalisis dan ditafsirkan untuk mengetahui maksud dan maknanya, kemudian dalam bentuk narasi dan
kutipan-kutipan langsung dari wasil wawancara.” Untuk mengetahui hubungan antara variabel Perilaku Aparat dengan
Kualitas Layanan Publik digunakan rumus statistika, antara lain: 1.
Koefisien Korelasi Product Moment Digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat
dipergunakan rumus korelasi product moment oleh Karl Person Sugiyono, 2005 : 212
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi product moment
x = variabel bebas
y = variabel
terikat xy
= perkalian antara variabel x dan y n
= jumlah responden
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑ ∑
∑ ∑
− −
− =
y y
n x
x n
y x
xy n
xy r
Universitas Sumatera Utara
2
1 2
r n
r t
− −
=
Y = a + bX
2. Uji Signifikan
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar perilaku aparat terhadap layanan publik dengan menggunakan uji t. Sugiyono, 2006 : 216 dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan : r :korelasi product moment n : jumlah sampel
t : test signifikan 3.
Uji Determinasi Untuk mengetahui besarnya persentase perilaku aparat terhadap layanan
publik di Kantor Camat Medan Helvetia adalah rumus determinasi Sugiyono, 2005 : 218, sebagai berikut:
D = rx
2
. 100 4.
Uji Regresi Linear Untuk menguji pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka
digunakan rumus statistik model Regresi Sederhana Sugiyono, 2005 : 237, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
2 1
2 1
1 1
1
X X
n Y
X Y
X n
b
i
Σ −
Σ Σ
Σ −
Σ =
Y =
Layanan Publik
a = Harga Y bila X = 0 harga konstan
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan pada variabel independent. X =
Perilaku Aparat
Dimana:
2 1
2 1
1 1
1 1
X X
n Y
X X
X Y
a
i
Σ −
Σ Σ
Σ −
Σ Σ
=
3.8 Lokasi Penelitian