Keterangan
Januari 3
- -
3 Februari
- -
1 1
Maret 6
- -
6 April
2 -
4 6
Mei 4
- 3
7
Berdasarkan data pada Tabel 1.3, kedisiplinan para pegawaistaf pada bagian Tata usaha Fakultas Ekonomi USU pada Bulan Januari sd Mei tahun 2010 menurun
dari tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari makin meningkatnya akumulasi absensi para pegawaistaff pada bagian Tata Usaha setiap bulannya, seperti pada
bulan Maret, April, dan Mei.
B. Azas-Azas Efisiensi Pekerjaan Kantor
1. Azas Perencanaan
Menurut Sukoco 2007:242, azas perencanaan berarti menggambarkan dimuka mengenai tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka
mencapai suatu tujuan. Azas perencanaan membantu pegawai untuk mempertahankan imbangan yang tepat dalam bidang pekerjaan, bagian terbesar
dari waktu serta usahanya dikerahkan ke arah sasaran-sasaran pokok. Kegagalan merencanakan pekerjaan akan mengakibatkan timbulnya ketidak efisienan.
Adapun indikasi-indikasi yang menunjukkan kurangnya perencanaan adalah keterlambatan dalam hal menyelesaikan pekerjaan kantor, moril rendah, ketiadaan
Universitas Sumatera Utara
arah bagi kelompok kerja, pemborosan bahan, kehilangan waktu para pegawai, ketiadaan usaha menyeluruh secara terkoordinasi.
Perencanaan yang tepat akan membantu menunjukkan saat yang tepat untuk mengajukan sebuah ide atau program kepada pihak atasan. Secara logis, apabila
pegawai berada dalam suasana receptive atau sedanag mengalami masalah maka perencanan tersebut merupakan sebuah pemecahan.
Menurut Haryadi 2009:145, perwujudan azas ini dalam bidang tata usaha dapat berupa pedoman-pedoman berikut :
a. Pedoman tentang maksud warkat, setiap warkat yang diciptakan dan
dipelihara harus mempunyai maksud yang jelas dan kegunaan yang nyata. Kegunaan yang mungkin ada ialah nilai-nilai warkat dalam bidang
penerangan, hukum, administrasi, keilmuanpenelitian, pendidikan, dan sejarahdokumentasi. Bila tidak bisa dijawab untuk apa suatu warkat dibuat,
maka warkat itu sesungguhnya tidak perlu diciptakan b.
Pedoman tentang penetapan prosedur, lalu lintas keterangan-keterangan yang merupakan berbagai prosedur ketatausahaan tidak boleh dibiarkan tumbuh
sendiri, melainkan harus selalu direncanakan dan diatur dengan mempertimbangkan corak pekerjaan yang berjalinan dengan prosedur itu.
Selanjutnya semua prosedur dalam suatu organisasai hendaknya dihimpun secara tertulis dalam suatu buku pedoman
c. Pedoman tentang pengadaan mesin tatausaha, setiap mesin kantor hendaknya
hanya dibeli dan dipergunakan berdasarkan prosedur ketatausahaan yang telah
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan. Jadi bukan mengadakan mesinnya dulu, barulah menyusun prosedur kerjanya atau mengikuti mesin itu
d. Pedoman tentang perencanaan formulir, macam–macam formulir untuk
menghimpun, mencatat, menyampaikan atau menyimpan berbagai keterangan hendaknya dirancang secara tepat menurut bentuknya, macam dan bahannya.
Selanjutnya penciptaan formulir itu harus dikendalikan secar terpusat agar terhindar dari penyakit formitis lahirnya formulir baru terus menerus sambil
dipertahankannya formulir lama sehingga macamnya sangat banyak, formulir baru pada dasarnya juga mengubah prosedur ketata usahaan yang telah
disederhanakan.
Pelaksanan azas perencanaan oleh pegawaistaf pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU diwujudkan dalam :
a. Pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU, setiap warkat dan berkas- berkas yang telah dibuat dan dijaga mempunyai maksud dan nilai yang sangat
diperlukan dalam berbagai hal. Misalnya pembuatan berkas-berkas dosen dan pegawai yang diperlukan dalam pengurusan kenaikan pangkat dosen dan
pegawai seperti pembuatan pengajaran dan pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan pelaksanaan Tridharma oleh dosen yang bersangkutan yang
diperlukan dalam pembuatan dokumen penetapan angka kredit jabatan fungsional yang diperlukan dalam pengurusan kenaikan pangkat dosen.
b. Pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU, setiap prosedur mengenai ketata usahaan telah direncanakn terlebih dahulu dan tidak tumbuh dengan
Universitas Sumatera Utara
sendirinya. Semua urusan yang menyangkut urusan ketata usahan, dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah dibuat yang telah
ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi dan dilaksanakan sepenuhnya oleh pegawaistaf pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU dengan sebaik-
baiknya. c. Pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU pengadaan mesin kantor
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan mesin tersebut sangat diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan kantor yang berhubungan dalam
bidang ketata usahaan. Seperti pengadaan mesin komputer dan mesin printer yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan dokumen-dokumen yang
berhubungan dalam urusan ketata usahaan d. Pada bagian Tata Usaha fakultas Ekonomi USU, setiap formulir dan berkas-
berkas lain dibuat dan di rancang sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan selalu dihindari pembuatan formulir baru. Seperti formulir
penetapan angka kredit jabatan fungsional yang diperlukan yang harus ada dalam tahap penguruan kenaikan pangkat dosen dan formulir tanda bukti
penerimaan gaji oleh dosen dan karyawan pada Fakultas Ekonomi USU.
2. Azas Penyederhanaan
Menurut Sukoco 2007:242, azas penyederhanaan berarti membuat suatu sistem yang ruwet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih ringan atau lebih
mudah. Menurut Haryadi 2009:147, pedoman pelaksanaan azas penyederhanaan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Tata cara dari suatu kerja perkantoran dipilih yang benar-benar menghemat
sumber kerja, yaitu cara-cara yang termudah, yang teringan, yang tercepat, yang terdekat, dan yang termurah
b. Perlengkapan Tata Usaha dari material sampai mesin dan perabot kantor
sejauh mungkin hendaknya diusahakan standarisasi untuk memudahkan pengadaan, pengurusan dan perawatan
c. Berbagai pekerjaan kantor yang bersifat umum dipersatukan dan dipusatkan
pada suatu bagian Tata Usaha yang melayani semua satuan operatif. Dalam perwujudannya, Pegawaistaf pada bagian Tata Usaha Fakultas
Ekonomi USU tidak menerapakan Azas penyederhanaan. Hal ini terlihat dari beberapa hal yaitu:
a. Mesin fotocopy yang berada di bagian Tata Usaha terkadang mengalami
kerusakan, sehingga menyebabkan ketidakefisienan dalam bekerja dan menghambat kelancaran pekerjaan kantor.
b. Mesin printer yang digunakan oleh staf pada bagian Tata Usaha Fakultas
Ekonomi USU masih ada yang menggunakan mesin printer model lama yang memerlukan pengaturan secara manual yang dapat menyita waktu lama dalam
pekerjaan kantor c.
Pekerjaan yang menyangkut urusan ketata usahan tidak dipusatkan pada satu bagian saja, tetapi dilakukan penyebaran pekerjaan kantor yang khusus
menangani berbagai biadang kerja yaitu bagian kepegawaian, bagian keuangan, dan bagian perlengkapan umum yang mempunyai tugas pada
masing-masing bagian.
Universitas Sumatera Utara
3. Azas Penghematan
Menurut Sukoco 2007:242, azas penghematan adalah mencegah pemakaian benda-benda secara berlebihan sehingga biaya pekerjaan yang bersangkutan
menjadi tidak mahal. Azas ini dapt dilaksanakan dalam pedoman-pedoman berikut ini:
a. Pedoman tentang perhitungan biaya dan kemanfaatan, dalam menetapkan
prosedur ketata usahaan dan merancang suatu formulir, hendaknya selalu diperhitungkan besarnya biaya yang akan di keluarkan dan kemanfaatan yang
akan diterima b.
Pedoman tentang kebutuhan warkat, dalam memperbanyak warkat hendaknya diperhitungkan secara cermat jumlah kebutuhannya agar tidak berlebihan
sehingga menghamburkan material atau warkat. c.
Pedoman tentang mekanisme Tata Usaha, pemakaian mesin-mesin tata usaha hendaknya dilakukan setelah mempertimbangkan prosedur ketata usahaan dan
faktor biaya serta pemanfaatan mesin-mesin tersebut. Pengadaan fasilitas mesin kantor harus benar-benar di pertimbangkan mengenai manfaat dan
kegunaannya dengan harga baru fasilitas kantor tersebut. Pelaksanaan azas ini pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU adalah
sebagai berikut: a. Pegawai staf berusaha untuk menghemat material yang diperlukan yaitu
berupa kertas HVS yang digunakan dalam kegiatan warkat dan surat menyurat dan untuk menghindari pemborosan, warkat di buat seperlunya dan tidak
berlebihan
Universitas Sumatera Utara
b. Pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU dihindari penggandaan surat yang berlebihan
c. Pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU, pengadaan Fasilitas kantor berdasarkan azas penghematan. Fasilitas mesin kantor yang terdapat pada
bagian Tata Usaha benar-benar sangat diperlukan oleh staf dalam melaksanakan pekerjaan dan dan mempunyai nilai dan manfaat. Fasilitas
kantor tersebut yakni komputer, printer, mesin tik, dan mesin penghancur kertas.
4. Azas penghapusan
Menurut Sukoco 2007:242, azas penghapusan berarti meniadakan langkah- langkah atau kegiatan-kegiatan dalam pelaksanan suatu pekerjaan yang dianggap
kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai. Menurut Haryadi 2009:150, pelaksanaan azas ini dapat diwujudkan dalam
pedoman sebagai berikut: a. Pedoman tentang penghapusan tembusan-tembusan atau warkat-warkat
lainnya, dalam pelaksanaan tata usaha tembusan-tembusan surat kepada instansi yang kurang perlu atau tidak langsung bersangkutan dengan persoalan
hendaknya ditiadakan b. Pedoman tentang peniadaaan gerak-gerak dalam pekerjaan, dalam
pelaksanaan kerja perkantoran dilakukan gerak-gerak tangan atau bagian tubuh lainnya, gerak yang berlebihan atau langkah-langkah pekerjaan yang
Universitas Sumatera Utara
mengeluarkan tenaga jasmani tetapi sesungguhnya kurang perlu hendaknya ditiadakan.
Pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU pelaksanaan azas penghapusan diwujudkan dalam:
a. Ditiadakannya pembuatan tembusan warkat dan surat kepada instansi yang
tidak begitu berhubungan dengan perihal surat tersebut. b.
Peniadaan gerak-gerak tangan atau tubuh yang berlebihan dalam melaksanakan pekerjaan kantor serta penghapusan langkah-langkah pekerjaan
yang mengeluarkan tenaga jasmani yang sesungguhnya tidak begitu penting bagi penyelesaian pekerjaan kantor
5. Azas penggabungan
Menurut Sukoco 2007:242, azas penggabungan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki persamaan atau bahan-bahan yang dapat di
kerjakan sekaligus yang dapat dikerjakan dalam sekali langkah , sehingga dapat menghemat waktu kerja.
Menurut Haryadi 2009:152, pedoman dalam pelaksanaan azas penggabungan adalah sebagai berikut:
a. Pedoman tentang kerja sekali jalan, kekembaran kerja dalam tata usaha hendaknya dihindarkan dengan jalan sebanyak menggabungkan pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang sejenis. b. Pedoman tentang pemakaian alat-alat serba guna, dalam penggadaan
perbekalan tata usaha hendaknya dibeli alat-alat kerja yang serba guna atau
Universitas Sumatera Utara
setidaknya merupakan penggabungan dari antara dua kesatuan yang lebih sederhana.
Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU, pelaksanaan azas penggabungan diwujudkan dalam hal sebagai berikut:
a. Penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang sejenis dan saling berhubungan dilaksanakan dengan cara menggabungkan atau menyelesaikan sekaligus
pekerjaan tersebut. Misalnya dalam mengetik dan mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan oleh Dosen-Dosen Fakultas Ekonomi USU dalam
pengurusan kenaikan pangkat dan jabatan yang dapat dikerjakann sekaligus, serta pengetikan berkas-berkas Surat pernyataan pelaksanaan Tugas oleh
beberapa staf pada Fakultas Ekonomi USU yang dikerjakan sekaligus karena bentuk surat dan dokumen yang diperlukan sama dan sejenis
b. Pengadaan mesin komputer pada bagian tata usaha selain bermanfaat dalam pembuatan berkas-berkas yang diperlukan juga bermanfaat dalam menyimpan
berbagai macam data-data dalam ketata usahaan yang diperlukan.
C. Usaha Efisiensi Dalam Kantor