Spesifikasi Fluida yang Digunakan Spesifikasi Geometri Perancangan Model dan Program

Dari persamaan 3-9, maka pada perhitungan kecepatan inlet diberikan oleh …3-18b Dan untuk outlet kondisi batas tekanan adalah P = P o , sedangkan untuk dinding dianggap tidak terjadi slip, u = 0.

3.4. Spesifikasi Fluida yang Digunakan

Fluida yang digunakan adalah gliserin pada temperatur 20 o C, dengan Densitas = 1260 kgm 3 Viskositas dinamik = 1,5 N.sm 2

3.5. Spesifikasi Geometri

Sebelum perancangan simulasi, maka perlu terlebih dahulu diberikan spesifikasi geometri yang digunakan. Geometrinya diasumsikan sebagai berikut: 1. Merupakan fluida Newtonian 2. Fluida beraliran laminar 3. Incompressible fluid 4. Steady state flow 5. No body force 6. Kondisi isothermal 7. Mesh sistem extrafine Mesh 8. Massa jenis Densitas fluida konstan yaitu 1260 kgm 3 9. Viscositas cairan yang digunakan konstan yaitu 1,5 N.sm 2 10. Kondisi ini akan divariasikan pada saat melakukan analisa terhadap kecepatan dan tegangan dengan tinggi plat dan kecepatan awal fluida yang berbeda. 11. Tinggi plat yang digunakan adalah 0.5 m dan 1m dengan panjang plat 20m. 12. Kecepatan awal yang digunakan adalah 1 ms dan 2 ms. Universitas Sumatera Utara Adapun kondisi batasnya adalah: a. Kecepatan masuk plat = inlet, dengan kecepatan v0 = 1 ms dan 2 ms. b. Aliran keluar = outlet, dengan tekanan keluar Po = 0 Pa c. Permukaan plat sejajar tanpa gesekan.

3.6. Perancangan Model dan Program

Tahapan-tahapan awal telah dilakukan di atas, yakni menghasilkan spesifikasi dari masalah aliran yang ingin dipelajari. Tahap selanjutnya adalah melakukan permodelan situasi dengan software CFD yakni Comsol Multiphysics 3.5a dan Matlab 7.9, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Geometri modeling Penentuan geometri model dapat dilakukan dengan membangkitkan fungsi untuk mendefenisikan geometri model yang ditinjau. Melalui penentuan geometri model diperoleh batas-batas komputasi dan batas objek. 2. Mesh parameter Pembangkitan mesh digunakan untuk membentuk elemen-elemen segitiga dengan menggunakan fungsi pembangkit mesh. 3. Solve Pada tahap ini penyelesaian akan dilakukan, mengassembly setiap mesh sehingga membentuk hasil yang diinginkan. 4. Post processing Pada tahap ini, hasil yang diperoleh direpresentasikan ke dalam bentuk tabel ataupun gambar atau yang lain. Dalam merancang suatu program yang terstruktur dan terkendali dengan baik, terlebih dahulu perlu dilakukan perancangan diagram alir flowchart serta algoritma program sehingga dapat memperjelas langkah-langkah dalam membuat program secara utuh. Rancangan diagram alir program bantu dapat dilihat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3. Diagram alir simulasi aliran fluida di antara dua plat sejajar untuk distribusi kecepatan MESH GENERATION START INPUT PARAMETER GEOMETRI MODELING BOUNDARI CONDITION SOLVING POST PROCESSING HASIL u END PHYSICS SETTING Ya Tidak Hasil yang diinginkan Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Diagram alir simulasi aliran fluida di antara dua plat sejajar untuk distribusi tekanan MESH GENERATION START INPUT PARAMETER GEOMETRI MODELING BOUNDARI CONDITION SOLVING POST PROCESSING HASIL p END PHYSICS SETTING Ya Tidak Hasil yang diinginkan Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Validasi 4.1.1. Validasi Kecepatan Dihitung Secara Analitik dan Simulasi