4.3. Distribusi dan Profil Tekanan
Selanjutnya pada dua plat sejajar tersebut juga dilakukan simulasi terhadap distribusi tekanan. Hasil dari simulasi tekanan untuk ukuran plat dengan jarak h = 1 m dan
panjang p = 20 m dan v0 = 1 ms, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.11. Distribusi tekanan untuk plat dengan ukuran h = 1 m, p = 20 m dan v0 = 1 ms
Berdasarkan gambar simulasi di atas dapat dilihat bahwa tekanan yang paling besar terjadi pada inlet dan semakin lama besarnya semakin menurun. Hal ini terjadi
karena pada saat fluida memasuki plat dengan luas penampang yang lebih kecil luas lubang inlet dibandingkan dengan luas yang dilalui sebelum memasuki plat sejajar.
Sehingga terjadi desakan oleh partikel-partikel fluida yang menyebabkan meningkatnya tekanan pada daerah inlet dengan tekanan maksimum sebesar 359,543
Pa. kemudian semakin menjauh dari inlet, besarnya tekanan fluida semakin kecil nilainya karena aliran fluida menjadi semakin stabil sehingga kecepatan semakin
teratur dan tekanan semakin kecil pula, di mana tekanan paling kecil terdapat pada daerah outlet sebesar 0 Pa. Adapun profil tekanan dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12. Profil tekanan untuk plat dengan ukuran h = 1 m, p = 20 m dan v0 = 1 ms.
Dengan menggunakan asumsi yang sama, distribusi tekanan untuk ukuran plat dengan jarak plat lebih kecil dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Ukuran plat yang
digunakan adalah jarak plat h = 0,5 m, panjang plat = 20 m, dan v0 = 1 ms.
Gambar 4.13. Distribusi tekanan untuk plat dengan ukuran h = 0,5 m, p = 20 m dan v0 = 1 ms.
Universitas Sumatera Utara
Dan profil tekanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.14. Profil tekanan untuk plat dengan ukuran h = 0,5 m, p = 20 m dan v0 = 1 ms.
Tekanan maksimum pada plat sejajar dengan jarak plat h = 0,5 m, adalah 1439,536 Pa. Dari hasil yang diperoleh ternyata jarak plat sangat berpengaruh
terhadap tekanan. Di mana tekanan untuk plat dengan jarak 0,5 adalah 1439,536 Pa dan untuk plat dengan jarak 1 m, adalah 359,543 Pa. Hal ini membuktikan bahwa
semakin kecil jarak plat, maka tekanan pada inlet sangat besar, ini disebabkan perbedaan luas yang dilalui sebelum melewati plat.
Dengan menaiikkan kecepatan awal v0 menjadi 2 ms, dapat dilihat distribusi tekanannya pada gambar di bawah ini. Dimana asumsi yang digunakan adalah sama
dan ukuran plat yang digunakan adalah h = 1m, panjang plat = 20 m.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15. Distribusi tekanan untuk plat dengan ukuran h = 1 m, p = 20 m dan v0 = 2 ms.
Hasil tekanan maksimum yang diperoleh bila kecepatan awal dinaikkan menjadi 2 ms adalah 719,134 Pa. Dan profil tekanan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 4.16. Profil tekanan untuk plat dengan ukuran h = 1 m, p = 20 m dan v0 = 2 ms.
Universitas Sumatera Utara
Untuk plat dengan jarak plat h = 0,5 ms dan panjang p = 20 ms dengan menaikkan v0 menjadi 2 ms diperoleh distribusi tekanan seperti terlihat pada gambar
di bawah.
Gambar 4.17. Distribusi tekanan untuk plat dengan ukuran h = 0,5 m, p = 20 m dan v0 = 2 ms.
Hasil tekanan maksimum yang diperoleh bila kecepatan awal dinaikkan menjadi 2 ms, dengan h = 0,5 m dan p = 20 m adalah 2879,201 Pa. Dan profil tekanan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18. Profil tekanan untuk plat dengan ukuran h = 0,5 m, p = 20 m dan v0 = 2 ms.
Dari semua hasil yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa jarak antara plat dan kecepatan awal sangat mempengaruhi tekanan. Dimana tekanan maksimum untuk plat
dengan jarak 1 m, dan v0 1 ms adalah 359,543 Pa, dan plat dengan jarak yang sama dan v0 = 2 ms adalah 719,134 Pa. Sedangkan tekanan maksimum untuk plat dengan
jarak 0,5 m, dan v0 = 1 ms adalah 1439,536 Pa, dan plat dengan jarak yang sama dan v0 2 ms adalah 2879,201 Pa.
4.4. Distribusi Bilangan Reynolds