Alat dan Bahan Penelitian Metode Pengambilan Data

d. Skeletal Klas I, tidak ada karies atau tambalan aproksimal, overjet.dan overbite normal 2-4 mm diperbolehkan diskrepansi + 2 mm e. Kesehatan umum baik berat dan tinggi badan seimbang serta tidak ada cacat di kepala dan wajah yang bisa mempengaruhi hasil sefalogram

3.5 Alat dan Bahan Penelitian

3.5.1 Alat-alat penelitian yang digunakan adalah : • Sefalostat YOSHIDA Panoura 10-C Sefalostat merupakan alat radiografi sefalometri yang digunakan untuk mendapatkan sefalogram lateral Gambar 8. Gambar 8. Sefalostat YOSHIDA Panoura 10-C. Alat untuk radiografi sefalometri yang akan menghasilkan gambar sefalogram lateral • Boks trasing Boks trasing merupakan alat atau tempat dilakukan trasing pada kertas asetat yang direkatkan di atas sefalogram. Untuk memperjelas gambar maka alat ini dilengkapai dengan lampu penerang Gambar 9. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Boks trasing dan sefalogram lateral. Sefalogram telah direkatkan dengan kertas asetat diletakan di atas boks trasing, terlihat jelas karena telah dilengkapi dengan lampu penerang. . • Jangka geser stainless steal INOX, yang dapat mengukur dua angka di belakang koma Gambar 10 Gambar 10. Jangka geser INOX 3.5.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian: • Sefalogram lateral 8 X 10 inci • Kertas asetat 8 X 10 inci; tebal 0,003 inci Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengambilan Data

Subjek penelitian yaitu Mahasiswa FKG USU tahun 2006 suku Deutro Melayu. Data-data Mahasiswa diperoleh dari Bagian pendidikan FKG USU. Berdasarkan namanya, yang diduga suku Deutro Melayu dibagikan quistioner yang berisi nama, umur, suku ayah, ibu, nenek dan kakek dari pihak ayah dan ibunya. Setelah diperoleh asli suku Deutro Melayu kemudian diperiksa ekstra dan intra oral. Subjek yang memenuhi kriteria diambil foto radiografisefalometri lateral di Unit Radiologi Dental FKG USU.Sebelum subjek diekspos terlebih dahulu diolesi bubur barium di bagian tengah wajah agar lebih kontras pada hasil sefalogram nanti. Subjek diekspos pada jarak 1,5 meter dari tabung selama 5 detik dengan kekuatan 85 KVP, 10 mA. Gigi dan rahang pada oklusi sentrik. Film diproses sehingga diperoleh foto Rontgen sefalogram lateral kemudian dilakukan trasing di kertas asetat di atas sefalogram untuk dianalisa menurut metode Holdaway. 3.7 Variabe Penelitian 3.7.1 Variabel bebas

Dokumen yang terkait

Pengujian Analisa Bolton Pada Mahasiswa FKG-USU Ras Deutro-Melayu

1 29 53

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

3 18 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

2 9 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 13

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 2

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 5

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 17

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu Chapter III VI

0 1 15

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

1 4 3

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 9