Besar sudut fasial Tebal dagu

Tabel 6 Jarak bibir bawah ke garis H Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 0 mm t h 2 mm 1,78 -1,25 – 5,45 1,45 8,09 1,0 NS : berbeda bermakna pada taraf uji 1 NS: tidak berbeda bermakna

4.2.5 Kurvatura bibir atas

Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa kurvatura bibir atas Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu. untuk 0,43 mm. Tampak kurvatura bibir atas Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu lebih datar daripada rerata bibir tipis mereka yaitu 1,5 mm ras Kaukasoid. Pada taraf uji p 0,01 signifikan berbeda sangat bermakna baik pada jarak 2,5 mm ataupun 1,5 mm dengan ras Kaukasoid. Tabel 7 Kurvatura bibir atas Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 2,5 mm t h 1,5 mm 2,5 0,43 -1,6 – 2,15 0,97 13,79 7,1 berbeda bermakna pada taraf uji p 0,001 .

4.2.6 Besar sudut fasial

Pada Tabel 8 di bawah ini dapat dilihat besar sudut fasial Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu. rerata 91,16 , pada ras Kaukasoid rerata 90 - 92 . Dengan uji statistik pada taraf p 0,05, besar fasial Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu tidak ada perbedaan bermakna dengan ras Kaukasoid. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Besar sudut fasial Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 90 t h 92 90 – 92 91,16 86 – 95,5 3,24 0,36 NS 1,68 NS NS: tidak berbeda bermakna 4.2.7 Kedalaman Sulkus labialis inferior Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa jarak Sulkus labialis inferior Sli ke garis H pada Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu. 3,67 mm menunjukkan jarak Sli ke garis H di bawah rerata bangsa Kaukasoid yaitu 5 mm. Dengan uji statistik pada taraf p 0,01 jarak Sli ke garis H antara Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu dengan ras Kaukasoid signifikan berbeda sangat bermakna . . Tabel 9 Kedalman Sulkus labialis infrior Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 5 mm 5 3,67 0,95 – 7,7 1,64 5,32 berbeda bermakna pada taraf uji p 0,001 :

4.2.8 Tebal dagu

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa tebal dagu Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu 13,19 mm. Di sini tampak lebih tebal dagu Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu dari pada bangsa Kaukasoid rerata 10-12 mm. Dengan uji statistik pada taraf uji p 0,01 tebal dagu Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu signifikan berbeda sangat bermakna dengan ras Kaukasoid. Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Tebal Dagu Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 10 mm t h 12 mm 10 -12 13,19 6,3 – 17,3 2,39 8,62 3,22 berbeda bermakna pada taraf uji p 0,001 4.2.9 Strain bibir atas Untuk mengetahui ada terlebih dahulu harus diketahui tebal vermilion superior. Jika tebal vermilion superior mencapai separoh tebal bibir atas maka dikatakan bibir atas mengalami strain. Pada Tabel 11 dapat dilihat strain bibir atas Mahasiswa FKG USU suku Deutro rerata 13,55 mm sedangkan ras Kaukasoid. rerata 12 mm. Dengan uji statistik menunjukkan signifikan berbeda sangat bermakna pada taraf uji p 0,01 Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu menunjukkan strain bibi atas lebih tebal. Tabel 11 Strain bibir atas Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 12 mm 12 13,55 7,75 – 17 1,73 5,0 berbeda bermakna pada taraf uji p 0,001 4.2.10 Besar sudut H Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa besar garis H Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu rerata 16,55 . Pada Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu sudut garis H lebih besar daripada ras Kaukasoid Dengan uji Universitas Sumatera Utara statistik pada 7 dan 15 pada taraf uji p 0,01, signifikan berbeda sangat bermakna yang menunjukkan profil Mahasiswa FKG USU suku Deutro Melayu lebih cembung daripada ras Kaukasoid. Tabel 12 Besar sudut H Kaukasoid mm Deutro Melayu Mean mm Range mm SD mm t h 1 7 9 t h 2 12 9 7 - 15 16,55 10 – 22,5 3,31 18,71 3,02 berbeda bermakna pada taraf uji p 0,001

4.2.11 Kecembungan skeletal

Dokumen yang terkait

Pengujian Analisa Bolton Pada Mahasiswa FKG-USU Ras Deutro-Melayu

1 29 53

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

3 18 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

2 9 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 13

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 2

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 5

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 17

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu Chapter III VI

0 1 15

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

1 4 3

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 9