BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari satu
periode. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya, antara lain faktor keturunan, jenis kelamin, dan usia laki-laki yang berumur 35-50 tahun dan wanita
pasca menopause beresiko tinggi mengalami hipertensi, diet mengkonsumsi tinggi garam dan lemak secara langsung berhubungan dengan perkembangan hipertensi,
berat badan, gaya hidup, merokok, alkohol. Hipertensi biasanya tanpa gejala dan sering disebut silent killer Widharto, 2007.
Penyebab nyeri kepala pada hipertensi yaitu terjadi pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami oleh penderita antara lain kelelahan, ansietas, epistaksis,
pandangan kabur, sulit tidur, nyeri kepala, terasa berat ditengkuk Udjianti, 2010.
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah suatu komponen dari proses keperawatan yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan dari pasien
meliputi pengumpulan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan Muttaqin, 2009. Pengkajian
yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan format pengkajian keperawatan medikal bedah. Pengkajian dilakukan secara komprehensif pada Ny. Y dengan diagnosa medis
hipertensi pada tanggal 2 Juni 2014 dengan metode autoanamnesa dan alloanamnesa. Nyeri yang dialami pasien berdasarkan teori disebabkan oleh karena adanya
sensitisasi yang terdapat di nosireseptor meningeal dan neuron trigeminial sentral. Pada hipertensi sendiri, nyeri kepala disebabkan oleh proses kontraksi otot sefalik
secara involunter Harrison, 1999. Skala nyeri dapat diketahui berdasarkan penentuan skala nyeri VAS visual
analog scale. Skala berupa garis lurus yang panjangnya 10 cm, dengan penggambaran verbal pada masing-masing ujungnya yang terdiri dari angka 0 sampai
10. Angka 0 menggambarkan tidak adanya nyeri, 1-3 menggambarkan nyeri ringan,
Universitas Sumatera Utara
4-6 menggambarkan nyeri sedang, 7-9 menggambarkan nyeri berat yang masih terkontrol, serta 10 menggambarkan nyeri yang sangat berat dan tidak bisa dikontrol.
Nyeri kepala pada pasien hipertensi tentu menimbulkan perasaan tidak nyaman dan hal ini dapat berpengaruh pada aktivitasnya, tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,
bahkan dapat berdampak sampai pada kebutuhan psikologis seperti menarik diri, menghindari percakapan, dan menghindari kontak dari orang lain Iqbal, 2005.
Pengkajian melalui pemeriksaan fisik dilakukan secara teliti dan menyeluruh dengan metode pemeriksaan head to toe. Mengukur tekanan darah, pada kedua tangan
ketika pasien terlentang dan tegak, mengukur BB, TB BB ideal, gemuk, obesitas. Dan dilakukan pemeriksaan khusus : jantung, EKG, foto thoraks, funduscopy pada
mata, pemeriksaan darah AGDA, BUN Murwani, 2008.
1. Rumusan masalah