Motif afiliasi LANDASAN TEORI

dengan jelas. Sedangkan pada motif belum tergambar dengan jelas. Dapat diketahui motif yang mendasari suatu tingkah laku bila kita sudah mengetahui motivasi tingkah laku tersebut, dimana tujuan serta obyek yang akan diperoleh dari tingkah laku tersebut, dimana tujuan serta obyek yang akan diperoleh dari tingkah laku tersebut sudah terlebih dahulu diketahui. Secara lebih tajam dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan aktualisasi dari motif As’ad, 1998. II.B Jenis-jenis Motif Adapun jenis motif yang dikemukakan oleh McClelland 1987 adalah:

1. Motif afiliasi

Motif untuk berhubungan atau berafiliasi adalah motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Yang menjadi tujuan seseorang disini adalah suasana yang penuh dengan keakraban dan keharmonisan. Murray dalam Hall Lindzey, 1993 mengatakan bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan beraffiliasi yang menimbulkan motif untuk mendeatkan diri dengan orang lain, bekerjasama, membalas ajakan orang lain, bersekutu dan mencari afeksi dari orang lain. Baron Birney 2005 mendefinisikan kebutuhan affiliasi sebagai motif dasar untuk mencari dan mempertahankan relasi interpersonal. Pathon Griffin 1982 menyatakn bahwa affiliasi merupakan prilaku verbal yang mencakup mengetahui persepsi masing-masing, memilih kata-kata yang mengindikasikan keaslian dari hubungan dan juga mampu menyediakan waktu untuk berbagi cerita dengan orang lain. 11 Universitas Sumatera Utara Ciri-ciri prilaku mereka dengan motif afiliasi yang tinggi McClelland, 1987 antara lain adalah: a. Performa yang lebih baik ketika ada insentif dari organisasi dimana dia berada. Pada tugas yang diasumsikan sulit jika mendapat persetujuan dari orang lain maka hasilnya akan seperti yang diharapkanlebih optimal, mencari persetujuan dari orang lain dalam memutuskan sesuatu b. Memelihara hubungan interpersonal Sensitif pada raut muka orang lain, dan memakai lebih banyak berdialog dengan orang lain bertelepon, menulis surat, untuk memelihara hubungan interpersonal, lebih menyukai berteman dengan orang yang mempunyai keahlian kusus seperti teman kerja, jika di feedback mereka lebih senang mengatakan bagaimana kelompok ini terus bersama daripada bagaimana mereka mengerjakan tugas dengan baik. c. Kerja sama , konformitas dan konflik mudah menyetujui pendapat orang tidak dikenal apabila atractive, melakukan pekerjaan lebih efektif apabila ekerjasama brsama orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif. d. Prilaku memimpin Sulit membuat keputusan pada suatu waktu, menolong orang lain tanpa ada maksud dan tujuan tertentu 12 Universitas Sumatera Utara e. Takut ditolak Menghindari konflik dan kompetisi karena takut endapat feedback yang negative dari orang lain, cemas ketika performa mereka diobservasi, tidak menyukai orang yang memandang mereka berbeda dari yang lainya, menghindari kemungkinan untuk bergaul dengan seseorang yang tidak setuju dengan mereka.

2. Motif Berkuasa