METODE PENELITIAN Perbedaan Motif Sosial Pada Tenaga Kerja Organisasi Profit Dan Tenaga Kerja Organisasi Nonprofit

BAB III METODE PENELITIAN

III.A Identifikasi Variabel III.A.1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah jenis organisasi berdasarkan tujuanya. III.A.2. Variabel tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini adalah motif sosial yaitu motif berprestasi, motif berkuasa, motif berafiliasi. III.B. Definisi Operasional Motif Sosial Motif sosial terdiri dari tiga motif yaitu: 1. Motif Berafiliasi Motif berafiliasi adalah motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, lebih efektif bekerjasama bersama orang lain, kooperatif dan lebih baik jika suatu pekerjaan dilakukan secara bersama atau berkelompok. 2. Motif Berkuasa Motif Berkuasa adalah motif yang menyebabkan seseorang ingin menguasai atau mendominasi orang lain, menolong orang lain walaupun 31 Universitas Sumatera Utara pertolong itu tidak diminta, aktif menentukan arah kegiatan, mengumpulkan barang-barang yang dapat mencerminkan prestise dan peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organisasi. 3. Motif Berprestasi Motif berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan, baik berasal dari standard prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain. Selalu berusaha, tidak mudah menyerah dalam berkompetisi, lebih baik pada tugas-tugas khusus yang memiliki arti bagi mereka, tidak didorong atau dipengaruhi oleh reward, cenderung mengambil resiko yang wajar atau bertaraf sedang, mencoba memperoleh umpan balik, mencari kesempatan, bergaul untuk memperoleh pengalaman, mencari cara-cara yang unik dalam menyelesaikan suatu masalah, kreatif dan bekerja seakan-akan dikejar waktu. Organisasi Nonprofit Organisasi nonprofit adalah organisasi yang tidak bermotif mencari keuntungan, kecenderungan berorientasi semata-mata pada pelayanan, sumber keuangannya diperoleh dari sumber selain penjualan barang dan jasa. Contohnya organisasi keagamaan, sekolah negeri, LSM Lembaga Swadaya Masyarakat dan lain-lain. Organisasi Profit 32 Universitas Sumatera Utara Organisasi profit adalah organisasi yang tujuanya jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya, berorientasi pada pelanggan untuk mencari keuntungan. Contohnya perbankan dan perusahaan-perusahaan swasta yang bertujuan mencari untung. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat Undang-Undang Ketenagakerjaan, 2003. III.C Subjek Penelitian III.C.1 Populasi Adalah seluruh individu atau tenaga kerja yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah tenaga kerja atau individu yang paling sedikit mempuyai satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja pada organisasi profit yang bergerak di bidang perbankkan dan yang nonprofit pada organisasi keagamaan di kecamatan Medan Baru. Besar populasi untuk tenaga kerja organisasi profit sebanyak ±201 orang yang terdiri dari 14 bank dan untuk tenaga kerja organisasi sebanyak ±455 orang tenaga kerja yang terdiri dari 43 lembaga keagamaan. III.C.2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi Hadi, 2000. Sampel juga harus memiliki sedikitnya satu sifat yang sama agar dapat dilakukan penggeneralisasinya. Sampel harus dapat mencerminkan keadaan populasi 33 Universitas Sumatera Utara penelitian. Dalam usaha untuk memperoleh sampel yang representatif maka harus digunakan teknik pengambilan sampel yang benar. Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah tenaga kerja suatu organisasi profit dan tenaga kerja di suatu organisasi non profi yang bergerak di bidang jasa. Organisasi nonprofit adalah organisasi keagamaan pengurus gereja,mesjid dan Organisasi profit adalah perbankkan. III.C.3. Karateristik Sampel Yang menjadi karakteristik atau ciri-ciri sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tenaga kerja organisasi profit dan organisasi nonprofit yang telah bekerja minimal selama 1 tahun.Alasannya karena pengalaman sangat menentukan bagaimana motif-motif yang ada dalam dirinya. b. Tenaga kerja organisasi profit dan organisasi nonprofit dengan tingkat pendidikan minimal SMU sederajat. III.C.4.Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah seluruh tenaga kerja yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk yang sedikitnya memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. 34 Universitas Sumatera Utara Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster proporsional random sampling, dimana pemilihan subjek di kelompokkan terlebiih dahulu yaitu menjadi sampel untuk organisasi profit dan organisasi nonprofit dan jumlah dari masing-masing sampel untuk organisasi profit dan untuk organisasi nonprofit di proporsikan. Serta diambil secara acak dan semua subjek yang ada dipopulasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel Hadi, 2000. III.D. Instrumen Alat Ukur yang Digunakan Untuk Pengumpulan Data Pada penelitan ini peneliti menggunakan 1 satu alat pengumpulan data, yaitu skala motif sosial McClelland yang terdiri dari 3 motif yaitu motif berprestasi, motif berkuasa dan motif berafiliasi. Metode pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode skala. Ada beberapa alasan dan pertimbangan dalam penggunaan metode skala Hadi, 2000: 1. Subjek adalah individu yang paling tahu tentang dirinya; 2. Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat di percaya; 3. Interpretasi subjek tentang peryataan-pernyataan yang diajukan kepadanya cenerung sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Metode skala yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan atau dikenal dengan metode Likert Azwar, 2000. Pada skala Likert untuk mengukur motif sosial, peneliti menggunakan 4 opsi jawaban, yaitu; SS: Sangat Sesuai, S : Sesuai, TS : Tidak Sesuai, dan STS: Sangat Tidak Sesuai 35 Universitas Sumatera Utara Jawaban pada aitem favorable diberi skor 4 untuk opsi SS sangat sesuai, 3 untuk opsi S sesuai, 2 untuk opsi TS tidak sesuai, dan 1 untuk opsi STS sangat tidak sesuai. Sedangkan untuk jawaban pada aitem unfavorable diberi skor sebaliknya, yaitu 1 untuk opsi SS sangat sesuai, 2 untuk opsi S sesuai, 3 untuk opsi TS tidak sesuai, dan 4 untuk opsi STS sangat tidak sesuai. Pada skala ini peneliti menghilangkan opsi jawaban netralragu-ragu yang bertujuan untuk menghindari kecenderungan subjek menjawab pada pilihan tengah. Pernyataan-pernyataan di dalam skala motif sosial seluruhnya berbentuk penilaian terhadap kondisi atau keadaan diri subjek yang dinilai sendiri oleh subjek tersebut. Penilaian tersebut kemudian dituliskan melalui pemilihan jawaban pada empat alternatif jawaban 1-4 yang diberikan, yang dinilai paling sesuai ataupun mendekati sesuai. Pengelompokan aitem-aitem skala motif sosial adalah sebagai berikut. Tabel 1 Blue Print Skala Motif Sosial sebelum uji coba No. Motif Sosial Indikator Prilaku Favourable Unfavourable Jlh Performa ketika ada dukungan anggota kelompok 1,11,21,26 6,16, 6 1. Motif Affiliasi Memelihara hubungan interpersonal 2,12,22 7,17,27 6 36 Universitas Sumatera Utara Kerjasama dan konformitas 3,13,23 8,18,28 6 Prilaku memimpin 4,14,24,29 9,19, 6 Takut ditolak 5,15,20,25,30 10 6 Agresif 31,39,47,55 35,43,51,59 8 Mencari prestise 32,40,48,56 36,44,52 7 Bekerja agar diakui pada suatu kelompok 33,41,49,57,60 37,45,53 8 2. Motif berkuasa Mengambil resiko 34,42,50,58,54 38,46 7 Menyukai tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang 61,71,81 66,76,86 6 Suka menerima umpan balikfeedback 62,72,82 67,77,87 6 Tekun dan gigih terhadap tugas 63,73,83,88 68,78, 6 Mengontrol hasil kerjanya 64,74,84,89 69,79 6 Melakukan peningkatan performa, 65,75,85,90 70,80 6 3. Motif berprestasi Jumlah 90 Alasan-alasan penggunaan skala Azwar, 2000, yaitu : 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan, 2. Skala digunakan untuk mengungkap satu atribut tunggal, 37 Universitas Sumatera Utara 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pertanyaan skala, 4. Jawaban terhadap skala dapat diberi skor, melalui proses penskalaan.

III. E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Azwar 1997 mengatakan bahwa tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek penelitian.

III. E. 1. Uji Validitas

Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes Azwar, 2000. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity. Pegkajian ini dilakukan oleh profesional judgement. Setelah mengkaji validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang 38 Universitas Sumatera Utara digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item-item yang fungsi alat ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000.

III. E. 2. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya Azwar, 2001. Dari sejumlah aitem yang terpilih memiliki daya beda aitem yang tinggi dilakukan komputasi untuk memperoleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2001. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Penghitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilkukan dengan menggunakan program SPSS version 12.0 for Windows.

III. E. 3. Uji Coba Reliabilitas Alat Ukur

Uji coba skala motif sosialmotif berafiliasi, motif berkuasa, motif berprestasi dilakukan terhadap 105 orang tenaga kerja organisasi profit dan 67 tenaga kerja organisasi nonprofit di kecamatan Medan Baru. 39 Universitas Sumatera Utara Untuk melihat daya diskriminasi item, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 12.0 for windows.kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95 . Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.25 akan dipakai di dalam penelitian, karena menurut Azwar 2003, daya pembedanya dianggap cukup memuaskan. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 90 aitem 30 aitem motif beraffiliasi, 30 aitem motif berkuasa dan 30 aitem motif berprestasi. Dari 30 aitem motif beraffiliasi diperoleh 13 aitem yang mempunyai koefisien korelasi minimal 0.25 dan ke 13 aitem itu dianalisis lagi sehingga mendapatkan 12 aitem yang dengan korelasi minimal 0.25 dengan alpha cronbach sebesar 0.822 dan ini akan digunakan didalam penelitian. Dan 30 aitem motif berkuasa diperoleh 14 aitem yang mempunyai nilai korelasi minimal 0.25 dengan alpha cronbach 0.770 dan ini akan menjadi skala motif berkuasa untuk skala penelitian. Serta dari 30 aitem motif berprestasi diperoleh 28 aitem yang mempunyai nilai korelasi minimal 0.25 dan 28 aitem ini dianalisis lagi sehingga mendapatkan 27 aitem yang mempunyai nilai korelasi minimal 0.25 dengan alpha cronbach sebesar 0.910 dan akan digunakan untuk skala penelitian. 40 Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Distribusi aitem-aitem skala motif sosial setelah uji coba N o. Motif Sosial Indikator Prilaku Favoura ble Unfavourable Jl h Performa ketika ada dukungan anggota kelompok 11,26 16 3 Memelihara hubungan interpersonal 7,17 2 Kerjasama dan konformitas 3,13 18 3 Prilaku memimpin 14,14 2 1. Motif Affiliasi Takut ditolak 20, 30 2 Agresif 31, 47, 55 43 4 Mencari prestise 32, 56 36,52 4 Bekerja agar diakui pada suatu kelompok 45 1 2. Motif berkuasa Mengambil resiko 34,42,50, 54 46 5 Menyukai tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang 71,81 86 3 Suka menerima umpan balikfeedback 62,72,82 67,77,87 6 Tekun dan gigih terhadap tugas 63,73,83, 88 68,78 6 Mengontrol hasil kerjanya 64,74,84, 89 69,79 6 3. Motif berprestasi Melakukan peningkatan performa, 65,75,85, 90 70,80 6 41 Universitas Sumatera Utara Jumlah 53 Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu item disusun kembali Tabel 3 Blue print sakala data yang dipakai No. Motif Sosial Indikator Prilaku Favourable Unfavourable Jlh Performa ketika ada dukungan anggota kelompok 1, 8 5 3 Memelihara hubungan interpersonal 6,12 2 Kerjasama dan konformitas 2,9 7 3 Prilaku memimpin 3,10 2 1. Motif Affiliasi Takut ditolak 4,11 2 Agresif 13,20,24 16 4 Mencari prestise 14,21 17,23 4 Bekerja agar diakui pada suatu kelompok 18 1 2. Motif berkuasa Mengambil resiko 15,22,25,26 19 5 Menyukai tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang 27,37 32 3 3. Motif berprestasi Suka menerima umpan 28,38,46 33,42,50 6 42 Universitas Sumatera Utara balikfeedback Tekun dan gigih terhadap tugas 29,39,47,51 34,43 6 Mengontrol hasil kerjanya 30,40,48,52 35,44 6 Melakukan peningkatan performa, 31,41,49,53 36,45 6 Jumlah 53 III.F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pada subbab ini akan dijelaskan tentang prosedur pelaksanaan penelitian, baik dalam pra penelitian maupun pelaksanaan penelitian. III.F.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian komparatif Suryabrata, 2002 yaitu penelitian yang berusaha menjawab hipotesis apakah terdapat perbedaan antara dua variabel yaitu motif sosial pada tenaga kerja organisasi profit dan tenaga kerja organisasi nonprofit. III.F.2. Tahap Penyusunan Alat Ukur Sebelum alat-alat penelitian digunakan pada sampel yang sesungguhnya, maka terlebih dahulu dilakukan beberapa tahapan kegiatan supaya alat-alat ini dapat digunakan sesuai dengan kondisi sampel yang dipilih dengan tetap menjaga reliabilitas dan validitas aitem-aitemnya. Skala yang digunakan yaitu: 43 Universitas Sumatera Utara

a. Skala Motif Sosial

Alat ukur motif sosial belum ada yang telah dipublikasikan secara luas dan dapat dibeli ataupun digunakan oleh kalangan umum. Oleh karena itu peneliti mencoba membuat alat ukur sendiri, yang disusun berdasarkan teori McClelland 1997. Tahapan yang dilakukan adalah: 1. Peneliti mengadakan studi literatur untuk mengkaji teori-teori tentang motif sosial, 2. Dari indikator-indikator yang diperoleh dari masing-masing motif sosial, kemudian disusun aitem-aitem yang dapat mewakili masing-masing indikator. Dari indikator-indikator tersebut dapat disusun sebanyak 140 aitem dalam bentuk pernyataan pada skala sikap. 3. Peneliti kemudian meminta penilaian orang yang ahli pada dosen pembimbing untuk mendiskusikan content validity skala serta memeriksa apakah aitem- aitem tersebut dapat diterima oleh subjek penelitian secara umum serta memeriksa redaksi dan keterbacaannya. 4. Uji Coba Alat Ukur Uji coba skala motif sosial ini dilakukan pada tenaga kerja organisasi profit dan tenaga kerja organisasi nonprofit. Uji coba skala skala moti sosial dilakukan pada tanggal 3 Maret – 21 Maret 2008. Uji coba dilakukan dengan cara memberikan skala tersebut langsung kepada subjek penelitian. Setelah itu, peneliti mengumpulkan kembali skala yang sudah disebarkan. 5. Setelah hasil terkumpul kemudian peneliti menghitung secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 12. 44 Universitas Sumatera Utara III.G. Metode Analisa Data Metode yang digunakan untuk melihat perbedaan pada data penelitian ini adalah Uji t. Uji t digunakan untuk mengukur derajat perbedaan antara dua variabel. Uji t digunakan untuk pengujian dua sampel Hadi, 2002. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan motif sosial motif berprestasi, motif berkuasa dan motif berafiliasi pada organisasi profit dan nonprofit adalah dengan uji t. Sebelum dilakukan uji t-test, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS version 12.0. for Windows. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan Anova dengan bantuan SPSS version 12.0 for Windows 45 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA