Cara Pengalamatan bersifat unik dalam skala global, TCIPIP memiliki fasilitas routing, dan jenis-jenis layanan Physical Layer lapisan fisik meruapakan lapisan terbawah

2. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan, tertentu sehingga TCPIP cocok untuk menyatukan bermacam-macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial- upline , X-25 net dan lain-lain.

3. Cara Pengalamatan bersifat unik dalam skala global,

memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secar unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringanya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCPIP Internet akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.

4. TCIPIP memiliki fasilitas routing, dan jenis-jenis layanan

lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

2.4.5 Arsitektur dan Protokol Jaringan TCPIP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan layer yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protocol tersendiri. ISO International Standard Organization telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection OSI. Standar ini terdiri dari 7 lapisan protocol yang menjalankan fungsi komunikasi data. Dalam TCPIP hanya terdapat 5 lapisan sbb: Gambar 2.1 Layer-layer TCPIP dan OSI Sumber Melvin 2005:74 Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCPIP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCPIP adalah sbb:

1. Physical Layer lapisan fisik meruapakan lapisan terbawah

yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCPIP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan – mengintegralkan berbagai jaringan media fisik yang berbeda- beda. 2. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan service untuk deteksi dan koreksi dari kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protocol yang diigunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan public, Ethernet untuk jaringan Ethernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb. 3. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara 2 pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri dari atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan local, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimanpun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama Dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas worldwide internet. Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah : 1. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protocol inilah yang dikenal dengan Internet Protokol Address IP Address. Karena pengalamatan addressing pada jaringan TCPIP berada pada level ini software, maka jaringan TCPIP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan. 2. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari internet Protokol IP. Sebagai protocol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkanya untuk bisa mencapai tujuan . Router-router pada jaringan TCPIP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan. 4. Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain : a. Flow Control, Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengiriman tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data. b. Error Detection, Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti. Pada TCPIP, protocol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol TCP atau User Datagram Protocol UDP. TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kehandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut kehandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connectionless oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efesiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protocol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan respone , atau aplikasi lain yang sangat sensitive terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan gambar atau suara masih bisa dimengerti, namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti. 5. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCPIP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protocol pada lapisan ini, sesuai dengan banyakanya aplikasi TCPIP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP Simple Mail Transfer Protocol untuk pengiriman e-mail, FTP File Transfer Protocol untuk aplikasi web, NNTP Network News Transfer Protocol untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protocol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protocol ini dinamai dengan TCPIP. 2.4.6 UDP User Datagram Protocol adalah TCP yang connectionless. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi langsung antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel, tetapi UDP adalah lebih cepat dari pada TCP karena tidak membutuhkan koneksi langsung, Melvin 2005:98.

2.4.7 HTTP Hypertext Transfer Protocol

Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web WWW yang ada pada port 80. HTTP, Hypertext Transfer Protocol, menentukan bagaimana data ditransfer, bukan apa tipe data, atau bagaimana data diproses. HTTP dapat digunakan untuk mentransfer semua tipe data, bukan hanya halaman Web dan aplikasi yang ditulis khusus untuknya, bukan hanya browser Web yang dapat menggunakan HTTP untuk mentransfer data Niall Mansfield 2004:534.

2.4.8 P2P Peer to Peer

Hubungan antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung dalam melakukan komunikasi Melvin 2005:20.

2.4.9 ICMP Internet Control Message Protocol

Internet Control Message Protocol ICMP adalah protokol yang berguna untuk melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam pengiriman data IR. Hendra Wijaya 2004: 24. Fungsinya antara lain: 1. Memberitahukan jika ada paket yang tidak sampai ke tujuan 2. Memberitahukan pengirim jika memory buffer di router penuh 3. Untuk memberitahukan pengirim bahwa paket telah melewati jumlah hop maksimum dan akan diabaikan.

2.4.10 Port

Port adalah antarmuka pada perangkat internetworking. Port diberi nomor, dan setiap port yang dinomori terhubung dengan proses tertentu TIM Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004 :426, di bawah ini merupakan jenis – jenis port, diantaranya sebagai berikut: Tabel 2.2 Jenis – jenis Port Port Jenis Port Keyword Digunakan Oleh 20 TCP, UDP ftp-data File Transfer protocol default data 21 TCP, UDP ftp File Transfer protocol control 23 TCP, UDP telnet telnet 25 TCP, UDP smtp Simple Mail Transfer Protocol alias = mail 53 TCP, UDP domain Domain Name System Server 80 TCP, UDP www World Wide Web HTTP

2.5 Konsep Dasar

Proxy Proxy adalah server komputer yang melakukan dua hal. Pertama, ia menyediakan pengamanan tambahan dengan menyediakan satu portal ke semua halaman web. Kedua, membantu mempercepat akses internet dengan menyimpan objek yang sering diakses. Ini berarti bahwa jika sepuluh orang meminta objek web yang sama, maka tidak perlu mendapatkan sepuluh objek yang sama dari internet. Keir Thomas, 2006. Risanuri Hidayat dalam jurnalnya yang berjudul “ Konsep Dasar Proxy” pada tahun 2009 menjelaskan : Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri di tengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sedemikian sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi masing- masing berhubungan dengan perantara, yaitu Proxy. Proxy server merupakan firewall yang dibuat secara software untuk memfilter paket, baik yang masuk ke jaringan internal, maupun paket yang keluar jaringan. Software proxy server dijalankan pada bagian host routing yang berada di antara jaringan internal dan internet. Fungsi utama proxy server adalah untuk meneruskan koneksi aplikasi yang telah diinisiasi dari jaringan internal ke internet. Sedangkan permintaan koneksi aplikasi ke internet yang belum diinisiasi tidak akan dilayani dan akan dihentikan. Oleh karena itu proxy server juga disebut sebagai application-level gateway . Semua koneksi dari dan ke internet akan diproses di proxy server. Kemudian proxy server akan membentuk koneksi yang telah diinisiasi. Jika koneksi berhasil, proxy server akan menerima data dari alamat yang dituju dan me-relay data tersebut ke jaringan internal. Begitu juga sebaliknya, permintaan koneksi dari internet akan diproses di proxy server. Jika koneksi diizinkan, proxy server akan membentuk koneksi ke jaringan internal. Oleh karena itu proxy server berperan sebagai relay trafik pada level aplikasi. Proxy server ada yang menggunakan cache untuk proses koneksinya. Penggunaan cache akan mempercepat proses koneksi karena pada cache disimpan informasi alamat yang pernah dikunjungi. Sehingga penggunaan cache akan menghemat bandwidth internet. Proxy server yang tidak menggunakan cache akan menurukan performa jaringan. Meskipun demikian, proxy server tanpa cache memiliki tingkat kemanan yang lebih baik daripada proxy server dengan cache.

2.5.1 Keunggulan Proxy Server

: 1. memiliki keamanan yang lebih baik dan lebih fleksibel daripada packet filtering router . 2. hanya perlu memeriksa beberapa aplikasi yang diizinkan. 3. mudah untuk memeriksa trafik yang masuk ke jaringan internal. 4. proxy server akan memberikan keamanan jaringan yang baik dan fleksibel. 5.Proxy server juga dapat bertindak sebagai cache yang memungkinkan pengguna saling berbagi pakai materi yang di download secara transparan dan meningkatkan kecepatan akses internet, terutama terhadap file – file yang digunakan.

2.5.2 Kekurangan Proxy Server

: 1. dibutuhkan proses koneksi tambahan karena proxy server bertindak sebagai titik sambungan. Kombinasi antara packet filtering router . 2.5.3 Fungsi Proxy Server : 1. Connection sharing, yaitu suatu kebijakan policy untuk menghubungkan jaringan di dalam LAN dengan jaringan di luar internet. 2. Filtering, yaitu suatu policy yang bertujuan untuk menyaring suatu akses dari jaringan luar internet dan jaringan dalam LAN. 3. Caching, yaitu suatu policy yang berguna untuk menyimpan objek yang pernah dipanggil sebelumnya agar dapat digunakan kembali, sehingga mempercepat proses komunikasi data. Gambar 2.2 Konsep Dasar Proxy

2.6 Tools

2.6.1 Squid

Pada tahun 1994 Internet Research Task force Group On Resource Dicovery IRTF-RD melakukan suatu proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan, mengambil, menyimpan dan meniru segala sesuatu yang ada dalam internet. Squid adalah perangkat lunak web caching platform termasuk Linux, FreeBSD, dan Windows. Di dalam paket bawaanya, juga terdapat fungsi untuk melak ukan monitoring seputar “kegiatan” squid yang bernama cachemgr. Cachemgr melakukan monitoring berdasarkan dari file-file log yang dihasilkan oleh Squid. Hasil dari file-file log tadi dalam suatu report yang dapat menyajikan segala “kegiatan” Squid secara detail, misalakan : banyakanya client yang terhubung, informasi seputar objek-objek yang berhasil disimpan, dll. Squid dapat diunduh pada situs resminya di www.squid-cache.org

2.6.2 Simulator Sistem

a. Microsoft Office Visio 2003

Microsoft Office Visio 2003 atau sering disebut Visio adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir flowchart, brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vector untk membuat diagram- diagramnya. Visio awalnya bukanlah Microsoft Corporation, melainkan buatan Visio Corporation, yang diakuisisi oleh Microsoft pada tahun 2000. Versi yang telah menggunakan nama Microsoft Visio adalah Visio 2002, Visio 2003, dan Visio 2007 Andi: 2006.

2.7 NMS

Network Monitoring System 2.7.1 Pengertian NMS NMS merupakan tool untuk melakukan monitoringpengawasan pada elemen-elemen dalam jaringan komputer. Fungsi dari NMS adalah melakukan pemantauan terhadap kualitas SLA Service Level Agreement dari Bandwidth yang digunakan Dedy Cahyadi,2010. Hasil dari pantauan tersebut biasanya dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, disisi lain digunakan oleh administrator jaringan technical person untuk menganalisa apakah terdapat kejanggalan dalam operasional jaringan. Menurut Ipswitch 2010, ada 8 alasan utama menggunakan aplikasi monitoring jaringan komputer, yaitu: 1. Mengetahui apa yang sedang terjadi dalam jaringan, dimana solusi NMS selalu memberikan informasi tentang operasional dan konektifitas dari peralatan dan sumber daya yang ada dalam jaringan. 2. Untuk perencanaan peningkatan upgrade dan perubahan peralatan jaringan. 3. Dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah-masalah dalam jaringan. 4. Mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengimplemantasikan solusi disaster recovery system pemulihan bencanamasalah dapat dilaksanakan. 5. Memastikan keamanan sistem beroperasi dengan baik. 6. Memastikan pengguna client layanan dalam jaringan terkoneksi dengan server yang mereka butuhkan. 7. Mendapatkan informasi status jaringan secara remote. 8. Menghemat pengeluaran dengan menekan jumlah waktu jaringan down dan memangkas waktu untuk menganalisa masalah. Melakukan monitoring pada komponen atau elemen- elemen jaringan serta mengumpulkan informasi yang sangat banyak dari aktifitas jaringan, melihat, menganalisa secara tepat dan cepat memerlukan sebuah solusi dalam menampilkan informasi-informasi tersebut dimana di dalamnya termasuk peta jaringan, pelaporan, sistem peringatan, informasi historis, pengelompokan masalah dan informasi yang berguna lainnya dalam sebuah dashboard NMS di NOC. Selain mempermudah troubleshooting , sistem ini akan membantu dalam mengumpulkan data historis jaringan untuk melihat kecenderungan yang timbul pada penggunaan sumber daya dan kapasitas jaringan sehingga dapat didesain dan direncanakan sebuah jaringan yang akurat dan efektif. SNMP merupakan protokol fleksibel yang mengizinkan penggunanya untuk mengelola dan memonitor kinerja peralatan jaringan, penanganan masalah dan persiapan dalam pengembangan jaringan. Banyak peralatan jaringan yang mendukung penggunaan SNMP, hal ini memudahkan monitoring dengan menggunakan NMS yang juga mendukung SNMP.

2.8 Management Networking Manajemen Jaringan

Sebuah fungsi pengawasan terhadap untuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran traffik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi CCITT : 2010 Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya resource untuk merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, mendesain, mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada seluruh waktu dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang optimal Kornel Terplan : 2010. Manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan 100, peralatan yang baik diperlukan untuk mengelola jaringan tersebut Sigit Wasista :2007. Manajemen Jaringan adalah suatu aplikasi untuk mengelola suatu resources berupa Perangkat keras Perangkat lunak suatu jaringan Ashari,Surahyo : 2010 Dan Manajemen Jaringan adalah kemampuan menerapkan suatu metode untuk : 1. Memonitor suatu jaringan. 2. Mengontrol suatu jaringan. 3. Merencanakan planning sumber resourses serta komponen sistem dan jaringan komputer komunikasi.

2.8.1 Sasaran – sasaran manajemen Jaringan

Manajemen jaringan memiliki sasaran yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menjaga agar jaringan tetap berjalan. 2. Memelihara Kinerja Jaringan. 3. Mengurangi ongkos kepemilikan memberikan added value. 4. Jaringan harus mampu mendatangkan manfaat terus menerus Optimal. 5. Memelihara QoS yang disepakati. 6. Manajemen Jaringan mampu menyediakan informasi yang diperlukan untuk analisis jangka pendek maupun jangka panjang.

2.9 Network Management System NMS

Sebuah Network Management System NMS adalah kombinasi dari hardware dan software yang digunakan untuk memonitor dan mengatur jaringan. Setiap elemen jaringan di jaringan akan dikelola oleh sebuah elemen sistem manajemen http:opensource.telkomspeedy.com

2.9.1 Rencana untuk Network Management System NMS

Perencanaan yang efektif untuk sistem manajemen jaringan adalah bahwa memerlukan sejumlah tugas untuk manajemen jaringan yang akan dilakukan. Sistem manajemen jaringan harus menemukan persediaan jaringan, untuk memantau kondisi dan status perangkat dan memberikan peringatan untuk kondisi yang mempengaruhi kinerja sistem. Sistem NMS menggunakan berbagai protokol untuk tujuan yang mereka layani. Sebagai contoh, protokol SNMP memungkinkan mereka untuk hanya mengumpulkan informasi dari berbagai perangkat ke jaringan hirarki. NMS perangkat lunak bertanggung jawab untuk identifikasi masalah, sumber yang tepat masalah, dan memecahkan setiap masalah. Sistem NMS tidak hanya bertanggung jawab untuk mendeteksi kesalahan, tetapi juga untuk mengumpulkan statistik perangkat selama periode waktu. Sebuah NMS mungkin termasuk sumber statistik jaringan, sebelumnya bersama dengan masalah dan solusi yang berhasil, di masa lalu-berguna jika kesalahan kembali terulang. NMS merupakan perangkat lunak yang kemudian dapat mencari sumber untuk metode terbaik untuk menyelesaikan masalah tertentu http:opensource.telkomspeedy.comwikiNMS .

2.10 Pengertian

Monitoring Definisi yang diambil dari kamus umum Bahasa Indonesianya, kata monitoring mempunyai arti mengikuti atau mengawasi Poerwadarminta, 20 : 2006. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa monitoring merupakan proses untuk menilai kualitas dari pelaksanaan struktur pengendalian interen yang telah berjalan. Monitoring adalah “ A continuing function that uses systematic collection of data on special indicators to provide management and the main stakeholders of an ongoing development intervention with indications of the extent of progress and achievement of objectives and progress in the use of allocated funds ” Sangweni, 20 : 2008. Penulis menyimpulkan bahwa Monitoring adalah fungsi berkesinambungan yang menggunakan pengumpulan data secara sistematis-Specified indicator untuk menyediakan manajemen dan para pemangku kepentingan utama yang terus-menerus pengembangan intervensi dengan indikasi tingakat kemajaun dan pencapaian tujuan dan kemajuan dalam penggunaan dana yang dialokasikan.

2.10.1 Pengertian Sistem Monitoring

Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber daya Ohara 20 : 2005. Biasanya data yang dikumpulkan meruapakan data yang real time. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar Masroeri, Ibrahim dan Ranu,20 : 2010 seperti yang terlihat pada gambar dibawah: 1.Proses di dalam pengumpulan data monitoring. 2. Proses di dalam analisis data monitoring. 3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring. Gambar 2.3 Proses Dalam Sistem Monitoring Aksi yang terjadi di antara proses-proses dalam sebuah sistem monitoring adalah berbentuk service, yaitu proses yang terus menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses-proses yang terjadi pada suatu sistem monitoring dimulai dari pengumpulan data seperti data dari network traffic, hardware information , dan lain-lain yang kemudian data tersebut dianalisis pada proses analisis data dan pada akhirnya data tersebut akan ditampilkan. Pada beberapa aplikasi sistem monitoring, akses benar- benar dibatasi dari local host terminal saja. Pertanyaanya apakah bisa dilakukan monitoring dari jarak jauh, dimana semua data yang dikumpulkan dari terminal komputer yang berada di lokasi berbeda dengan instrumenya misalnya dengan menggunakan jaringan Local Area Network LAN atau bahkan internet. Untuk menjalankan sistem monitoring yang seperti ini sangat memungkinkan sekali dapat dilakukan dengan menggunakan interface program yang dapat menjebatani pengguna melalui web browser pada remote terminal. Interface program ini disebut Common Gateway Interface CGI yang biasanya tersedia pada linux.

2.10.2 Penggunaan Monitoring

“Applications monitoring involves the continuos surveillance of data networks and their can be resolved quickly. Organizations can monitor applications with standar network management tools and resolve problems with in house technical staff. Alternatively, the organization can outsource the applications monitoring function to a third-party management firm or carrier ” Muller, 22 : 2000. Penulis menyimpulakan bahwa penggunaan monitoring terkait pada berlangsungnya pengamatan jaringan data dan dapat berubah dengan cepat. Pengaturan dapat memonitor penggunaan dengan pengelolaan standar alat jaringan dan menyelesaikan masalah oleh teknisi staff.

2.11 Tools Monitoring Jaringan

2.11.1 NMS SARG Squid Analysis Report Generator

SARG merupakan suatu aplikasi free yang dikembangkan oleh suatu komunitas open source diantaranya Peter Volkov, Dag Wieers, dkk. SARG memungkinkan seorang admin untuk mengetahui “kemana” user dalam berinternet. SARG menyajikan laporannya dalam bentuk html dengan spesifik seperti : user, alamat IP, besarnya konsumsi byte, situs yang dikunjungi, dll. SARG dapat diunduh secara gratis pada alamat http:www.sarg.sourceforge.net . Gambar 2.4 Tampilan SARG 2.11.2 NMS Bandwidthd, adalah aplikasi monitoring dengan tampilan html untuk memonitor trafik dan client, terutama dalam penggunaan bandwidth, dan memberikan tampilan berupa traffic saat upload dan download yang dilakukan oleh user. Bandwidthd merupakkan tools monitoring yang dibuat oleh David Hinkle http:www.google.bandwithd.com . Gambar 2.5 Tampilan Bandwidthd

2.11.3 NMS Calamaris,

adalah aplikasi monitoring dengan tampilan html untuk memonitor aktifitas jaringan yang diantaranya adalah, melihat informasi mengenai top level domain, request by host, content type , dll yang mendukung informasi tentang aktifitas yang terjadi pada jaringan http:www.google.calamaris.com Gambar 2.6 Tampilan Calamaris

2.12 Protokol SNMP

Simple Network Management Protocol SNMP adalah Internet Protocol Suite yang dibuat oleh Internet Enginnering Task Force IETF pada sekitar tahun 1988. Tujuan awal diciptakanya SNMP ini adalah untuk mengatur device yang semakin banyak seiring dengan berkembangnya jaringan internet. SNMP adalah protokol komunikasi yang telah digunakan secara luas sejak tahun 1993 sebagai metode dasar untuk mengendalikan jaringan TCPIP,termasuk perangkat jaringan yang berdiri sendiri maupun perangkat yang menggunakan kombinasi jaringan . SNMP juga merupakan protokol standard industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh remote. Menggunakan SNMP, administrator dapat jajak pendapat secara berkala perangkat dan mereka mengumpulkan informasi manajemen, yang memungkinkan mereka untuk mengelola beberapa aspek jaringan, termasuk kinerja manajemen dan masalah deteksi Melwin Syafrizal 2005:70. Gambar 2.7 Prinsip Kerja SNMP SNMP merupakan suatu sistem manajemen yang vital untuk memantau dan mengumpulkan informasi tentang “kesehatan” suatu jaringan. Dengan pemantauan dan pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan analisis. Salah satu metode analisis adalah analisis jangka pendek short-term analysis yang berguna untuk mendeteksi dan membuat perbaikan secara cepat atas kesalahan dan masalah yang timbul Dengan demikian jaringan akan memberikan Quality of Service QoS yang lebih baik. SNMP juga merupakan protokol yang dirancang agar mampu memberikan layanan manajemen jaringan yang handal kepada pengguna, sehingga pengguna dapat memantau dan memelihara jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau pada suatu pusat pemantauan. Sistem pengelolaan yang dijalankan adalah mengumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.

2.12.1 Tentang SNMP

1. SNMP digunakan untuk melakukan Administrasi system dan IP juga untuk troubleshooting routers. 2. Melakukan konfigurasi secara remote. 3. Melakukan monitoring terhadap performa network. 4. Dapat mendeteksi Network Faults dan Inappropiate access seperti adanya access denied pada server, low disk space pada server, kegagalan koneksi pada route.

2.12.2 Elemen-elemen SNMP

1. Manajer Adalah pelaksana dan manajemen jaringan. Pada kenyataannya manager ini merupakan komputer biasa yang ada pada jaringan yang mengoperaksikan perangkat lunak untuk manajemen jaringan. Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen dari jaringan yang diminta oleh administrator saja bukan semua informasi yang dimiliki agen Melwin Syafrizal 2005:70.

2. MIB Manager Information Base