Prosedur Kerja Dalam Sertifikasi Metode Pengamatan

14 Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan adalah penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas sebagai agen pembelajaran dan memenuhi kriteria kuantitatif dan kualitatif. Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru dalam jabatan sesuai dengan Panduan Penyusunan Portofolio 2008: 1 adalah untuk menilai kompetensi guru sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pendagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi professional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan karya pengembangan profesi. Dalam sumber yang sama berkaitan dengan sertifikasi guru, secara lebih spesifik portofolio berfungsi sebagai: 1. Wahana guru untuk menampilkan danatau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktifitas , kuatitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; 2. Informasidata dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru bila di bandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; 3. Dasar menentukan kelulusan seseorang yang mengikuti sertifikasi layak mendapatkan sertifikasi guru atau belum; 4. Dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menetukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kagiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.

D. Prosedur Kerja Dalam Sertifikasi

Pengertian prosedur kerja secara umum merupakan serangkaian cara kerja atau proses yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga 15 menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan. Dalam penyelenggaraan sertifikasi guru, yang dimaksud prosedur yang tepat untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten adalah suatu tata cara, aturan, dan tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan pelaksanaan sertifikasi guru dengan serangkaian tugas yang saling berhubungan yang merupakan urut-urutan waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan dan harus dikelola. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten menggunakan bagan prosedur yang dikemukakan oleh The Liang Gie, yaitu Bagan Rangkaian Kerja Flow Process Chart , yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam penyelenggaraan sertifikasi guru menggunakan urut- urutan pelaksanaan suatu pekerjaan dari permulaan sampai selesainya sehingga dapat diketahui pola-pola perbuatan yang dilakukan setiap bagian yang melaksanakan pekerjaan itu, sehingga dapat diketahui apabila terdapat kesulitan- kesulitan dalam pelaksanaannya.

E. Metode Pengamatan

Berdasarkan dari Perumusan Masalah dan Tinjauan Pustaka yaitu untuk mengetahui bagaimana prosedur kerja, serta kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi, maka dalam pengamatan ini terdapat beberapa hal yang menyangkut masalah tata kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, antara lain : 1. Lokasi Pengamatan Lokasi Penelitian ini bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, yang beralamatkan di Jalan Pemuda No.151 Klaten. Telp. 0272 321780, Fax. 320575 2. Jenis Pengamatan Pengamatan ini dilakukan guna mengetahui permasalahan yang ada di lapangan. Jenis pengamatan ini bersifat ” Deskriptif Kualitatif ” yaitu 16 menggambarkan realita yang ada tentang sifat – sifat individu, keadaan dan gejala lainnya dalam masyarakat atau memaparkan lokasi yang diamati orang, lembaga dan lainnya 3. Sumber Data Sumber data diperoleh dari Informasi-informasi. Adapun jenis sumber data secara menyeluruh dapat dikelompokkan, sebagai berikut : a. Data Primer Data yang diperoleh dari sumber secara langsung melalui wawancara dan pengamatan kepada narasumber informan Pegawai Unit Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten mengenai Sertifikasi Guru. b. Data Sekunder Data yang dikumpulkan dan diperoleh secara tidak langsung melalui dokumen dan arsip yang berhubungan dengan sasaran pengamatan yaitu masalah tentang Setifikasi Guru di Kabupaten Klaten 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data dalam pengamatan ini adalah, sebagai berikut : a. Wawancara Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan wawancara secara langsung terhadap responden Unit Kepegawaian, Staff Kepegawaian, peserta sertifikasi untuk memperoleh penjelasan atau keterangan – keterangan di lokasi yang berhubungan dengan sertifikasi guru. b. Telaah Dokumen Telaah dokumen dilakukan dengan mengkaji dokumen-dokumen sertifikasi guru, buku tentang sertifikasi guru, serta data lain yang berfungsi sebagai bahan dalam penyusunan tugas akhir ini. 17 5. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengolah hasil pengamatan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil pengamatan ini. Dalam pengamatan ini teknik analisis data menggunakan dengan model interaktif, yaitu setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis melalui 3 tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi HB. Sutopo, 2006: 114-116 Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi dengan proses pengumpulan data sehingga merupakan suatu siklus. Komponen-komponen dalam analisa data tersebut dijelaskan sebagai berikut : a. Reduksi Data Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan pengamatan. Bahkan diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data sampai laporan akhir pengamatan selesai disusun. b. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan pengamatan dapat dilakukan. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Dari awal pengumpulan data pengamat sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui. Konklusi-konklusi yang ada tetap dibiarkan, pada awalnya kurang jelas kemudian semakin meningkat secara eksplisit dan juga memiliki landasan yang semakin kuat. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir. 18 Gambar 2.2 Model Analisis Interaktif Reduksi Data Pengumpulan Data Penarikan SimpulanVerifi kasi Sajian Data 19

BAB III DISKRIPSI INSTANSI