Sertifikasi Guru TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

8

B. Sertifikasi Guru

Pengakuan kedudukan guru sebagai pendidik profesional seyogyanya dapat dibuktikan secara objektif. Untuk membuktikan tingkat profesionalitas guru tersebut, sejak tahun 2007 di Indonesia dilakukan uji kompetensi guru yang lebih dikenal “Uji Sertifikasi Guru”. Uji sertifikasi adalah suatu pengujian melalui tes terhadap para guru di Indonesia. Bagi yang lulus uji kompetensi selanjutnya diberikan sertifikat pendidik profesional. Bagi yang belum lulus diberikan diklat dengan nama Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru, Arif Rohman 2009: 154- 155. Sertifikasi guru seperti dinyatakan dalam undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional Sertifikat pendidik ditujukan untuk guru dalam masa jabatan yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Dalam Panduan Sertifikasi Guru, Suyatno 2008: 2 menjelaskan bahwa sertifikat pendidik adalah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga professional. Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikat adalah dokumen resmi yang menyatakan informasi di dalam dokumen itu adalah benar adanya. Sertifikasi adalah proses pembuatan dan pemberian dokumen tersebut. Guru yang telah mendapat sertifikat berarti telah mempunyai kualifikasi mengajar seperti yang dijelaskan di dalam sertifikat itu. Latar belakang diadakannya program Sertifikasi Guru adalah : a. Memenuhi kebutuhan Bisnis Legal Liability Scheme b. Mengantisipasi Globalisasi c. Perlu pengakuan formal bagi lulusan Perguruan Tinggi untuk menjadi Tenaga Profesional d. Bukti Kemandirian Profesional di bidangnya http:sertifikasi.iagi.or.id. 9 Dalam Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru dalam Jabatan 2008: 5 menyebutkan bahwa peserta sertifikasi adalah guru dalam jabatan yang berstatus guru PNS dan bukan PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidikan, baik yang di selenggarakan pemerintahpemerintah daerah, maupun masyarakat yang memilikai izin operasional dari pemerintah daerah. Sesuai Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Penilaian Portofolio 2008: 5 sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui penilaian portofolio dan jalur pendidikan. Pemberian sertifikasi bagi guru dilakukan melalui sebuah proses pembuktian penguasaan kompetensi guru atau uji sertifikasi guru. Uji sertifikasi guru bagi guru dalam jabatan dilakukan melalui penialaian portofolio. Kepada guru yang telah terbukti menguasai kompetensi dan dinyatakaan lulus diberikan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik dikeluarkan oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Berikut ini gambar alur sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio: Gambar 2.1: Alur sertifikasi bagi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio 10 Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio sebagaimana gambar diatas sebagai berikut: 1. Guru dalam jabatan peserta sertifikasi, menyusun dokumen portofolio dengan mengacu pedoman penyusunan portofolio. 2. Dokumen portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepad dinas pendidikan kabupatenkota untuk diteruskan kepada rayon LPTK penyelenggara sertifikasi untuk di nilai. 3. Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi terdiri atas LPTK induk dan LPTK mitra. 4. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi dapat mencapai angka minimal kelulusan, maka dinyatakan lulus dan memperoleh serttifikasi pendidik. 5. Apabila skor hasil penilaian portofolio telah mencapai batas kelulusan, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut. 6. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi belum mencapai angka minimal kelulusan, maka rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk melengkapi kekurangan portofolio. Apabila dalam kurun waktu satu bulan peserta tidak mampu melengkapi akan diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru PLPG. b. Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan di akhiri dengan uji kompetensi. Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidk. Peserta diberi kesempatan ujian ulang dua kali untuk materi yang belum lulus . Dalam Panduan Sertifikasi Guru, Suyatno 2008,2-3 menyebutkan banyak sekali tujuan sertifikasi guru, yaitu: 1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Agen pembelajaran berarti pelaku proses pembelajaran. Bila belum layak, guru 11 perlu mengikuti pendidikan formal tambahan atau pelatihan professional tertentu. 2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. Mutu siswa sebagai hasil proses pendidikan juga ditentukan oleh guru dan mutu prses pembelajaran, baik proses pembelajaran dilingkup sekolah maupun lingkup nasional. 3. Meningkatkan martabat guru. Dengan segala pendidikan formal dan pelatihan yang telah diikuti, diharapkan guru mampu memberi lebih banyak kepada kemajuan siswa. Dengan memberi lebih banyak, martabat kita sebagai guru akan meningkat. 4. Meningkatkan profesinalitas guru. Mutu profesionalitas guru banyak ditentukan oleh pendidikan, pelatihan, dan pengembangan diri oleh guru bersangkutan. Sertifikasi guru hendaknya dapat kita jadikan sebagai langkah awal menuju guru yang professional. Dalam buku yang sama, Suyatno 2008:3 juga menyebutkan manfaat sertifikasi, yaitu: 1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru. Saat ini guru dituntut menerapkan teori dan praktik kependidikan yang telah teruji ke dalam pembelajaran di kelas. 2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan professional. Mutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh mutu guru dan mutu proses pembelajaran di kelas. Melalui sertifikasi, masyarakat akan menilai sekolah tertentu berdasarkan mutu kedua faktor ini, bukan berdasar promosi yang gencar yang dilakukan sekolah bersangkutan . 3. Meningkatkan kesejahteraan guru. Hasil sertifikasi guru dapat dengan mudah digunakan untuk menentukan besarnya imbalan yang pantas diberikan kepada masing-masing guru. Dengan sertifikasi, dapat terhindar dari guru hebat hanya mendapat imbalan kecil. Sebaliknya, dapat pula terhindar dari guru ecek-ecek mendapat imbalan besar. 12

C. Pengertian Dan Fungsi Portofolio