368 Kelas XII SMA MA SMK MAK
3. Tujuan Kritik Tari
Siapapun seniman atau koregrafernya, dalam proses berkarya tari pasti akan mengharapkan adanya tanggapan atau respon dari penikmatnya.
Semakin karya itu dikenal oleh banyak orang, akan semakin terkenal juga sang penciptanya dalam dunia seni. Semakin banyak dipublikasikan karyanya pada
penikmatnya, akan semakin sering pula seniman tersebut mendapat kritikan dan penilaian. Akan tetapi, semakin terbiasa dengan kritikan yang diberikan,
akan semakin meningkat juga kualitas karya yang diciptakannya. Siklus ini menjadi keharusan yang terjadi dalam dunia seni pertunjukan, karena kritikan
dan penilaian dari publik sudah dipastikan tidak dapat dihindarkan.
Ketika seniman sudah terbiasa dan mampu bertahan dengan berbagai kritikan dari publik, dirinya akan semakin mampu membuktikan kualitas
terbaiknya. Oleh karena dari kritikan-kritikan tersebut kreator menjadi lebih tahu akan kelemahan atau kelebihan dari karya yang dibuatnya. Intinya, seorang
kreator seni yang diprediksi akan berhasil adalah seorang seniman yang sudah mempersiapkan dirinya dengan kuat ketika karya yang dipresentasikannya
dikritik oleh publik dengan berbagai makna bahasa kritikan. Karena dalam hal ini, kritik tari memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. 2. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan.
3. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman
tari. 4. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya.
5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.
a. Mampu memahami prinsip dasar dalam melakukan kritik tari. b.
Mampu mengindentiikasi masalah tari berdasarkan pendekatan nilai estetika.
c. Mampu mengidentiikasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya.
B. Menilai Karya Tari
Tujuan Pembelajaran
Mampu melakukan kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur
Muji, 2005, menegaskan bahwa ilsafat keindahan estetika hanya berkaitan
Nilai estetika pada gerak tari, akan sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai kearifan lokal dari masing-masing daerah tempat tarian tersebut berkembang.
369 Seni Budaya
d. Mampu mendeskripsikan tari berdasarkan pendekatan nilai estetika. e.
Mampu melakukan kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses melakukan kritik tari.
f. Mampu mengomunikasikan kritik tari melalui bahasa tulisan dan lisan.
Kegiatan menilai karya tari tidak akan terlepas dari pendekatan nilai estetika dalam tari. Secara konsepsi keilmuan, nilai estetika dalam seni adalah
suatu ukuran subjektivitas yang hanya berkaitan dengan masalah keindahan dari karya seni tersebut. Hal ini seperti yang ditegaskan Hegel dalam Sutrisno
Muji, 2005, menegaskan bahwa ilsafat keindahan estetika hanya berkaitan dengan keindahan karya seni yang dihasilkan manusia.
Seperti diketahui bersama, media utama dari tari adalah gerak tubuh manusia. Pada persoalan gerak saja akan banyak hal yang akan dibahas pada
saat melakukan kritik tari, seperti kualitas gerak yang ditampilkan penari, kekompakan gerak, keseragaman gerak, harmonisasi gerak, teknik gerak,
makna dan simbolik gerak, dan banyak lagi fokus masalah lainnya.
Nilai estetika pada gerak tari, akan sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai kearifan lokal dari masing-masing daerah tempat tarian tersebut berkembang.
Contoh sederhananya, pada konsep estetika gerak tari tradisional di Jawa Barat yang mengenal adanya ukuran estetika penyajian tari yang dikenal dengan
istilah aspek wiraga, wirahma dan wirasa. Aspek wiraga lebih difokuskan pada kualitas teknik gerak yang dilakukan. Aspek wirahma lebih difokuskan pada
ketepatan rasa musikalitas penari dalam melakukan teknik gerak sesuai dengan pola iringan yang dibawakan. Sementara aspek wirasa lebih difokuskan pada
kemampuan penjiwaan penari dalam membawakan tarian sesuai dengan tema atau karakter tarian yang dibawakan.
Pada kenyataannya, menilai karya tari atau melakukan kritik tari tidak akan hanya terfokus pada pembahasan masalah gerak saja. Akan tetapi, akan
dibahas pula masalah lainnya yang menjadi bagian integral dari penyajian karya tari. Banyak hal yang akan dibahas, diantaranya masalah musik, tata busana,
tata rias, tata pentas, tata lampu, artistik, penyelenggaraan pertunjukan, nilai dan pesan dalam materi pertunjukan tari, serta masalah lainnya yang selalu
berkaitan erat dengan pertunjukan tari.
Informasi Guru
370 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Dalam menganalisis sebuah karya tari, tidak hanya cukup didekati oleh ilmu estetika seni tari, tetapi akan memerlukan pendekatan ilmu lainnya
dalam menganalisis persoalan nilai etis dan nilai sosial yang banyak tersirat pada karya-karya tari yang ditampilkan. Fokus pembahasan ini sudah banyak
dibahas di buku pelajaran kelas XI, jadi untuk mengingatkannya kembali dapat membuka kembali buku pelajaran tersebut.
Setiap karya tari, baik karya tari tradisional, kreasi baru, maupun modern akan selalu memiliki nilai etis dan nilai sosial di dalamnya. Seperti yang
mudah kita cermati dari beberapa penyajian karya tari tradisi yang syarat akan nilai etis sebagai cerminan masyarakat penyangganya. Salah satu contohnya,
di Jawa Barat terdapat tari Keurseus, tarian ini sebagai aktualisasi dari gambaran para priyayi atau bangsawan Sunda tempo dulu. Dengan pola gerak
yang sistematis dan beraturan, menunjukan karakter bangsawa tempo dulu yang mencerminkan sebagai kalangan masyarakat berpendidikan yang penuh
dengan etika kehidupan.
Nilai etika dan sosial ini tidak hanya terdapat pada karya-karya tari tradisional. Dalam karya-karya tari kreasi baru, kontemporer dan modern
pun makna ini akan senantiasa melekat seiring dengan semangat zaman yang mendukung terciptanya karya tari tersebut.
Melakukan Kritik Tari
Aspek Tekstual
- Aspek Gerak
- Aspek Musik
- Aspek Busana
- Aspek Rias
- Aspek Artistik
- Tata Pentas
- Tata Lampu
Seniman
Aspek yang diamati, dinilai, dianalisis, dievaluasi, dintrepretasi
Karya Seni Tari
Penonton Aspek Kontekstual
- Penyelenggaraan
- TemaJudul
- Nilai Estetis, etis,
Sosial, -
Pesan dan Kesan Mampu mengindentiikasi masalah-masalah penting dalam menulis kritik
Mampu mengidentiikasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya
Mampu melakukan menulis kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau
masalah-masalah apa saja yang perlu diperhatikan pada saat menulis karya
terjadi pada saat pertunjukan tari dilaksanakan. Adapun masalah-masalah
371 Seni Budaya
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.
a. Mampu memahami prinsi dasar dalam menulis kritik tari. b.
Mampu mengindentiikasi masalah-masalah penting dalam menulis kritik tari.
c. Mampu mengidentiikasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya
dalam kegiatan menulis kritik tari. d. Mampu mendeskripsikan pertunjukan tari berdasarkan pendekatan nilai
estetika, nilai etis dan nilai sosial. e.
Mampu melakukan menulis kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses menulis kritik tari.
f. Mampu mengomunikasikan kritik tari melalui bahasa tulisan dan lisan.
Kegiatan belajar menulis kritik tari sudah dilakukan pada kesempatan kegiatan pembelajaran di kelas X dan XI. Pengetahuan dasar tentang cara
menulis kritik tari pun sudah banyak dibahas pula di kesempatan kegiatan pembelajaran di kelas X dan XI. Oleh karena itu, perlu dibuka kembali ingatan
pengetahuan dan segala pengalaman pembelajaran yang sudah dilakukan siswa pada kesempatan sebelumnya sehingga pada kesempatan pembelajaran saat
kemampuan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam mencoba menulis kritik tari hanya perlu ditingkatkan.
Beberapa pembahasan di awal bab ini sudah dijelaskan tentang pengertian, fungsi, tujuan, dan cara menilai karya tari. Selain itu, dibahas pula tentang
masalah-masalah apa saja yang perlu diperhatikan pada saat menulis karya tari. Oleh karena menulis karya tari, tidak hanya mendeskripsikan tentang
gerak saja, tetapi perlu dideskripsikan secara menyeluruh tentang apa yang
terjadi pada saat pertunjukan tari dilaksanakan. Adapun masalah-masalah yang dibahas terkait dengan masalah aspek tekstual dan aspek kontekstual
Tujuan Pembelajaran
Informasi Guru
B. Menulis Kritik Tari