Koefisien determinasi Uji signifikansi simultan Uji Statistik Uji signifikan parameter individual Uji Statistik

lxxi menggunakan Uji Glejser. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka terjadi homoskedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi, namun jika sebaliknya nilai signifikansi 0,05 maka terdapat heteroskedasitas.

c. Uji autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Run Test. Apabila terjadi gejala autokorelasi pada model regresi, maka salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan Run Test. Menurut Ghozali 2007 Run Test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis.

4. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang masih bisa ditoleransi ditetapkan 0,001 α=1, 0,05 α = 5 atau 0,10 α = 10.

a. Koefisien determinasi

R 2 lxxii Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi R 2 dilihat pada hasil pengujian regresi berganda untuk variabel independen dan variabel dependen dengan bantuan program SPSS versi 16.00. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga dalam penelitian ini digunakan nilai adjusted R 2 untuk menilai model regresi, karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

b. Uji signifikansi simultan Uji Statistik

F Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan kelayakan model untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji statistik F dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5.

c. Uji signifikan parameter individual Uji Statistik

t Uji statistik t merupakan pengujian masing-masing variabel independen yang dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel independen lxxiii berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 1, 5 dan 10. 1. Jika p α, maka H diterima , variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. 2. Jika p α, maka H ditolak , variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat. Secara ringkas pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: H0 : Inventarisasi, Identifikasi, Legal Audit dan Penilaian tidak berpengaruh pada Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah H0 : β 0, β 1, β 2, β 3, β 4 = 0 Ha : Inventarisasi, Identifikasi, Legal Audit dan Penilaian berpengaruh pada Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah Ha : β 0, β 1, β 2, β 3, β 4 = 0 Tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan a = 5 dimana signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Kriteria keputusan untuk menerima Ho atau Ha adalah sebagai berikut: 1. β 0, maka h0 ditolak, berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. β 0, maka h0 diterima, berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. lxxiv

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi responden

Kuesioner yang kembali berjumlah 52 dan yang memenuhi syarat untuk diolah berjumlah 52 sehingga telah memenuhi aturan umum sampel minimum yang disyaratkan dalam penggunaan analisis faktor, sementara jumlah minimum kecukupan sampel dalam penelitian ini adalah 5 kali jumlah indikator 40 Menurut Hair et al., 1998 syarat analisis faktor adalah lebih dari 10 kali atau minimal 5 kali jumlah indikator dalam variabel penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah para pihak-pihak yang berwewenang dan terlibat dalam pengelolaan aset daerah Kabupaten Sragen. Pengambilan data dilakukan dengan metode survey, yaitu memberikan kuesioner secara langsung. Gambaran responden diperoleh dari data diri yang terdapat dalam kuesioner pada bagian identitas responden. Gambaran umum responden meliputi jenis kelamin, masa kerja, jenis sekolah, dan tingkat pendidikan.

a. Jenis Kelamin Responden

Data yang terkumpul dari kuesioner sebanyak 52 para pihak-pihak yang berwewenang dan terlibat dalam pengelolaan aset daerah kabupaten Sragen, maka data distribusi jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel 4.