Multikolinearitas Heteroskedastisitas Autokorelasi Analisis Data

lxxxvi Unstandardized Residual N 52 Normal Parameters a Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,99962792 Most Extreme Differences Absolute 0,122 Positive 0,058 Negative -0,122 Kolmogorov-Smirnov Z 0,880 Asymp. Sig. 2-tailed 0,421 a. Test distribution is Normal. Sumber: data primer yang diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,421. Hal ini menunjukkan bahwa nilai 0,421 0,05, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal

d. Pengujian asumsi klasik

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian, maka harus dilakukan pengujian ini, yang meliputi pengujian multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas.

1. Multikolinearitas

Multikolinearitas terindikasi apabila terdapat hubungan linier di antara variabel independen yang digunakan dalam model. Berikut ini disajiakan hasil pengujian multikolinieritas data. Tabel 19 Hasil Uji Multikolinearitas lxxxvii Variabel Tolerance VIF Inventarisasi Identifikasi Legal Audit Penilaian 0,251 0,685 0,974 0,266 3,985 1,460 1,026 3,757 Sumber: data primer yang diolah Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai VIF Variable Inflation Factor variabel independen di bawah nilai 10 dan tolerance value di atas 0,10 untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser, dengan meregres nilai absolut residual terhadap variable independen. Berikut disajikan hasil pengujian heterokedastisitas. Tabel 20 Hasil Heteroskedastisitas lxxxviii Variabel Koefisien Signifikansi Inventarisasi Identifikasi Legal audit Penilaian -1,159 0,776 -1,188 0,819 0,252 0,442 0,241 0,417 Variabel dependen : AbsRes1 Hasil pengujian yang disajikan di atas menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut residual AbsRes1. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas 5.

3. Autokorelasi

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, penelitian ini menggunakan alat uji runs test dengan kriteria pengujian apabila nilai sig 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi atas variabel independen dalam model penelitian dan apabila nilai sig 0,05 maka terjadi autokorelasi atas variabel dalam model penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji autokorelasi dengan runs test. Tabel 21 Hasil Uji Autokorelasi lxxxix Unstandardized Residual Test Value a -0,06185 Cases Test Value 25 Cases = Test Value 27 Total Cases 52 Number of Runs 20 Z -1,953 Asymp. Sig. 2-tailed 0,051 a. Median Sumber: hasil pengolahan data Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dalam uji runs test adalah sebesar 0,051 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual tidak terjadi autokorekasi atas variabel independen dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian.

2. Pengujian hipotesis