Uji validitas dan reliabilitas Uji normalitas

lxviii OPT = β + β 1 INV + β 2 IDEN + β 3 LA + β 4 NIL + ε Notasi: OPT = optimalisasi INV = inventarisasi IDEN = identifikasi LA = legal audit NIL = penilaian β = konstanta β 1- β 4 = koefisien regresi, dan ε = standart error.

1. Uji validitas dan reliabilitas

Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas instrumen penelitian. Uji validitas adalah suatu uji yang menunjukkan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan dengan skor total. Uji validitas menggunakan analisis faktor dengan tujuan untuk mengetahui kevalidan butir-butir pertanyaan untuk masing-masing variabel atau untuk mengetahui validitas konstruk Chenhall dan Morris, 1986. Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup sufficient correlation. Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi tersebut adalah Kaiser-Meyer-Olkin Measure lxix of Sampling Adequacy KMO MSA. Masing-masing instrumen harus memiliki nilai KMO MSA Measure of Sampling Adequacy lebih dari 0.50 sehingga data yang dikumpulkan dapat dikatakan tepat untuk analisis factor Hair et al., 2006. Uji realiabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut realibel. Dengan kata lain realibilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Singarimbun dan Efendi, 1989 Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Nilai cut off untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen adalah nilai cronbach alpha lebih dari 0.60 Nunnally, 1978.

2. Uji normalitas

Menurut Ghozali 2007 uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Salah satu cara agar data dapat berdistribusi normal adalah dengan menggunakan lewat pengamatan nilai residual. Cara lain dengan melihat distribusi dan variabel-variabel yang akan diteliti. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Teknik uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini dilakukan terhadap distribusi variable inventarisasi, identifikasi, legal lxx audit, dan penilaian. Kriteria dalam pengujian normalitas dalam pengujian ini adalah jika p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 5, maka data variabel terdistribusi secara normal. Jika p-value lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5, maka data variabel terdistribusi secara tidak normal.

3. Uji asumsi klasik