3.5. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
3.5.1 Kriteria Inklusi 1. Anak dengan kontak TB paru dewasa berusia 3 bulan sampai 18 tahun.
2. Bersedia mengikuti prosedur penelitian dan menandatangani informed consent.
3.5.2 Kriteria Eksklusi 1. Anak dengan status gizi buruk, HIV, keganasan, penggunaan steroid
jangka panjang, sitostatika, penyakit campak, pertusis, varisela, vaksinasi dengan virus hidup.
2. Penderita yang telah dilakukan uji tuberkulin kurang dari 2 minggu.
3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua wali
setelah diberi penjelasan terlebih dahulu untuk dilakukan uji tuberkulin.
3.7. Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapat izin dari Komite Etika Penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1. Metode Pengambilan Sampel
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan sampel secara konsekutif. Anak-anak yang kontak serumahdengan TB paru dewasa yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi dimasukkan dalam penelitian. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah anak kontak serumah dengan TB paru dewasa
dan terinfeksi cacing, kelompok kedua adalah tidak terinfeksi cacing.
3.8.2 Cara Kerja • Penderita TB dewasa diperoleh berdasarkan data dari rekam medik
Poliklinik DOTS Paru Dewasa RSUP H. Adam Malik, dokter praktek swasta dan BP4 Paru.Anak dari penderita TB yang berusia 3 bulan
sampai 18 tahun dijadikan subjek penelitian. Diberi penjelasan mengenai penelitian, dan diminta persetujuan agar anaknya ikut serta
sebagai subjek penelitian. • Subyek penelitian yang bersedia menjadi sampel penelitian memberi
persetujuan tertulis informed consent. • Terhadap subyek penelitian dibagikan pot tinja yang sudah diberi
nomor. Tinja yang terkumpul diperiksa dengan metode pemeriksaan kualitatif yaitu teknik langsung.
• Subyek penelitian dengan tinja yang dijumpai telur cacing dimasukan kedalam kelompok pertama, sedangkan subyek penelitian dengan tinja
yang tidak dijumpai telur cacing dimasukan kedalam kelompok kedua.
Universitas Sumatera Utara
• Masing-masing kelompok dilakukan uji tuberkulin cara Mantoux, dengan cara menyuntikan 0,1 ml PPD RT23 2TU secara intrakutan di
bagian sentral volar lengan bawah. • Hasil uji tuberkulin dibaca setelah 48-72 jam oleh peneliti sendiri.
Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang timbul, bukan hiperemisnya. Indurasi diperiksa dengan cara palpasi untuk
menentukan tepi indurasi, kemudian tepi kanan dan kiri indurasi ditandai dengan pulpen. Diukur diameter transversal terpanjang
dengan menggunakan penggaris transparan. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satu desimal millimeter, jika tidak timbul indurasi,
dilaporkan indurasi 0 mm. Bila timbul bula atau vesikel dianggap sebagai positif dan dilakukan pencatatan.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur penelitian Anak dengan kontak TB Paru
dewasa
Pemeriksaan tinjafeses
Kelompok A Kelompok B
Analisis data, penyusunan dan laporan Uji tuberkulin cara
Mantoux Uji tuberkulin cara
Mantoux
Mengukur indurasi tuberkulin
Infeksi cacing + Infeksi cacing -
Mengukur indurasi tuberkulin
Penderita TB Paru dewasa
Universitas Sumatera Utara
3.9. Identifikasi Variabel Variabel Bebas