RPP model pembelajaran PBL materi protei
PEMBELAJARAN INOVATIF II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASIC LEARNING
OLEH :
Nalini Hayulinda Saputro (13030194007)
Agustin Prihardini (13030194072)
PKA 2013
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
(2)
SILABUS Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XII
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
(3)
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1.1Menyadari adanya keteraturandalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur,
senyawamakromolekul sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Penggolongan Protein Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan penggolongan protein. Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan tentang struktur asam amino, ion zwitter, variasi struktur asam amino dengan harga pH, asam amino esensial dan non-esensial, asam nukleat struktur protein serta kegunaannya.
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama protein
Mengumpulkan data struktur asam amino, ion zwitter, variasi struktur asam amino dengan harga pH, asam amino esensial dan non-esensial, asam nukleat, struktur proteinserta
kegunaannya
Tugas
Membuat peta konsep tentang protein
Merancang percobaan uji protein
Observasi
Sikap ilmiah pada saat melakukan percobaan uji protein
Portofolio
Peta konsep
Laporan hasil percobaan Tes tertulis
Pemahaman tentang struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan
penggolongan: protein.
4 JP Buku Kimia Kelas XII
CD Kimia Karbon
Situs kimia tentang Kimia Karbon
(4)
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.9Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan
makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
4.9Menalar dan
menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
Merancang, kemudian
melakukan percobaan uji protein.
Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
Mengolah dan menyimpulkan hasil percobaan.
Menghubungkan hasil percobaan uji protein dengan struktur protein dan sifat-sifatnya.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan tertulis) atau lisan tentang hasil percobaan uji protein.
(5)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XII / 1 Tahun Ajaran : 2015/2016
Materi Pokok : Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Penggolongan Protein Alokasi Waktu : 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
(6)
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi:
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawamakromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.1 Menyadari adanya keteraturan sifat protein sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur dalam menuliskan hasil pengamatan.
2.1.2. Menunjukkan perilaku ilmiahyaitu kritis dalam menganalisis hasil percobaan.
3.9Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
3.9.1 Menganalisisstruktur, sifat, reaksi pengenalan, dan kegunaan protein berdasarkan tes pemahaman.
3.9.2 Menganalisis kadar protein dalam susu sapi dan susu kedelai berdasarkan hasil percobaan uji protein
menggunakan reagen biuret.
4.9Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
4.9.1 Menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel percobaan.
4.9.2. Melakukan praktikum uji protein menggunakan reagen biuret. 4.9.3 Menalar dan menganalisis struktur
protein melalui praktikum uji protein menggunakan reagen biuret.
4.9.4 Menyajikan data hasil percobaan tentanguji protein menggunakan reagen
(7)
C H
H2N C
O
OH R
biuret. C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa menyadari adanya keteraturan sifat protein melalui percobaan uji protein menggunakan reagen biuret sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dengan baik.
2.1.1.1Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur dalam menuliskan hasil pengamatan dengan baik.
2.1.1.2Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiahyaitu kritis dalam menganalisis hasil percobaan dengan baik.
3.9.1.1 Siswa dapat menganalisis struktur, sifat, reaksi pengenalan, dan kegunaan protein tes pemahaman dengan tepat.
3.9.1.2 Siswa dapat menganalisis kadar protein dalam susu sapi dan susu kedelai berdasarkan hasil percobaan uji protein menggunakan reagen biuret dengan tepat.
4.9.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel percobaan dengan tepat.
4.9.1.2 Siswa dapat melakukan percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuretberdasarkanprosedur percobaan yang telah disediakan dengan benar.
4.9.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuretdengan benar.
4.9.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuret dengan baik.
D. Materi Pembelajaran Protein
Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari asam-asam amino melalui ikatan peptida, sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida. Di dalam tubuh kita protein berfungsi sebagai zat pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi setelah karbohidrat dan lemak. Proteindapat digolongkan berdasarkan strukturnya, bentuknya, dan fungsinya. Asam-asam amino penyusun protein sekitar 20 jenis asam amino. Masa molekul relatif protein berkisar antara 6.000 hingga jutaan. Unsur utama penyusun protein terdiri atas C, H, O, dan N. Beberapa protein juga mengandung unsur S dan R.
Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat (–COOH) dan gugus amina –NH2. Secara umum asam amino dirumuskan dengan :
(8)
Struktur protein
Struktur protein sangat kompleks dan memegang peranan penting dalam menentukan aktivitas biologisnya, struktur protein dibedakan menjadi :
1) Struktur Primer
Struktur primer menyatakan urutan asam-asam amino pada rantai protein dan letak ikatan disulfida bila ada.
2) Struktur Sekunder
Hubungan ruang asam amino yang berdekatan pada struktur primer, mungkin reguler dan berulang secara periodik.
3) Struktur Tersier
Struktur tersier protein merupakan susunan keseluruhan dan hubungan berbagai bagian dari suatu rantai polipeptida.
4) Struktur Kuarterner
Suatu protein dikatakan mempunyai struktur kuarterner bila protein terdiri atas 2 rantai polipeptida atau lebih disatukan oleh gaya dispersi (ikatan hidrogen).
Sifat-Sifat Protein
Sifat-sifat protein diantaranya adalah :
a. Protein tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak dapat disuling. b. Pada umumnya protein bersifat koloid hidrofil.
c. Larutan protein dapat diendapkan/dikoagulasikan dengan penambahanlarutan pekat NaCl, MgSO4, (NH4)2SO4, alkohol, aseton, asam, dan basaatau dengan pemanasan
100° C. Protein yang telah dikoagulasikan tidakdapat larut dalam air atau dengan pendinginan karena telah mengalamiperubahan irreversibel yang disebut denaturasi. Protein yang telahmengalami denaturasi umumnya telah kehilangan fungsi biologinyameskipun rangkaian asam-asam amino tidak rusak. Denaturasi proteinterjadi akibat perubahan struktur terutama struktur tersier dan strukturkuarternernya.
d. Dapat mengalami hidrolisis oleh asam-asam encer menjadi asam-asamamino. Hidrolisis protein juga dapat dilakukan oleh enzim protease.
(9)
Penggolongan Protein
1) Berdasar Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya protein diklasifikasikan menjadi 7 golongan sebagai berikut :
a) Enzim
Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan sangat penting dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi enzim adalah sebagai katalisator yang spesifik pada reaksi kimia dalam makhluk hidup. Enzimdapat mempercepat reaksi kimia tanpa terjadi kenaikan suhu, perubahan pH, dan hasil reaksi tambahan seperti yang terjadi pada reaksi-reaksi kimia biasa.
Contoh: pepsin, stipsin, ribonuklease
b) Protein Pembangun.
Protein pembangun berfungsi sebagai zat pembentuk struktur baik yang baru maupun mengganti sel yang rusak.
Contoh: Glikoprotein dalam dinding sel, α– keratin dalam kulit
c) Protein Transpor
Protein transpor mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkanmolekul atau ion spesifik melalui aliran darah.
Contoh:
– Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah
– Mioglobin sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot
d) Protein Pelindung (Antibodi)
Protein pelindung berfungsi melindungi organisme dari serangan penyakit. Contoh:
– Imunoglobin (antibodi) dapat menetralkan bakteri, virus, dan antigen (protein asing).
– Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah bila terjadi luka.
e) Protein Pengatur (Hormon)
Protein pengatur berfungsi mengatur aktivitas sel. Contoh: Insulin mengatur metabolisme glukosa.
f) Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
(10)
Contoh: Kasein pada susu, Ovalbumin pada putih telur
g) Protein Kontraktil
Protein kontraktil memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk berubah atau bergerak.
Contoh: Aktin dan miosin berperan dalam sistem kontraksi otot rangka. 2) Berdasar Bentuknya
Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globulardan protein serabut. Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat padat (globular), yang memiliki fungsi gerak.
Contoh: Hemoglobin dan enzim
Protein serabut memiliki fungsi pelindung.
Contoh: L–keratin pada rambut dan kolagen pada urat. 3) Berdasarkan Komposisi Kimia
Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi proteinsederhana dan protein terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino. Contoh: enzim ribunoklease.
Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain Contoh: Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak) Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat
Reaksi pengenalan protein 1. Reaksi Biuret
Reaksi biuret adalah reaksi yang umum untuk protein (ikatan peptida).Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain.Bila protein ditetesi dengan reagen biuret yang mengandung larutan NaOH dan CuSO4maka akan
terbentuk warna ungu. 2. Reaksi Millon
Reaksi Millon digunakan untuk mengidentifikasi adanya tirosin pada protein. Bila protein yang mengandung tirosin dipanaskan dengan merkuri nitrat Hg(NO3)2 yang
(11)
3. Reaksi Xantoproteat
Reaksi Xantoproteat untuk menguji protein yang mengandung gugus fenol (cincin benzena). Bila protein yang mengandung cincin benzena ditambah HNO3 pekat dan
kemudian dibuat alkalis maka akan terjadi warna kuning. 4. Uji terhadap Belerang
Untuk menguji adanya belerang dalam protein maka ke dalam protein ditambahkan larutan NaOH pekat dan dipanaskan, kemudian ditambahkan Pb(NO3)2. Adanya
belerang ditandai terjadinya endapan hitam dari PbS.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Problem Basic Learning
2. Metode Pembelajaran : Praktikum dan Diskusi
F. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Alokasi Waktu
A. Pendahuluan
Tahap 1:Orientasi siswa kepada masalah
1. Guru mengucapkan salampembuka. 2. Sebelum memulai pembelajaran, guru
meminta perwakilan siswa untuk memimpin berdo.(Guru menanamkan karakter religius).
3. Guru memeriksa kehadiran siswa. 4. Guru menyampaikan pengetahuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa dari pembelajaran yang lalu yaitustruktur, tata nama, sifat, kegunaan dan penggolongan karbohidrat.
5. Guru memberi motivasi dengan menampilkan gambar susu yang ada pada power point slide ke 2 (mengamati)
(12)
permasalahan dengan mengajukan pertanyaan awal “Apa gambar yang ada
yang ada pada slide tersebut ?”, “Apa kandungan dari susu tersebut ?”
7. Guru memberikan pengetahuan umum tentang protein.
8. Guru menampilkan fenomena dan permasalahan tentang protein yang ada dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada power point slide ke 7
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini.
B. Inti
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
1. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang masing-masing berisi 3-5 orang.
2. Guru membagikan LKS tentang uji protein menggunakan reagen biuretkepada siswa.
3. Guru meminta siswa merumuskan masalah dan hipotesis berdasarkan fenomena yang sudah disampaikan tadi dan ada pada LKS halaman 3
4. Guru meminta siswa untuk menentukan variabel percobaan sesuai dengan alat bahan dan langkah kerja yang ada pada LKS.
(13)
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
1. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan bahan percobaan di depan kelas.
2. Siswa mulai melakukan percobaan sesuai dengan prosedur yang ada dalam LKS bersama kelompok masing-masing. (mengumpulkan data)
3. Guru membantu siswa melakukan percobaan apabila siswa mengalami kesulitan.
4. Guru memantau peserta didik dalam melakukan pengamatan, menuliskan hasil percobaan pada tabel pengamatan, serta menganalisis data hasil percobaan sesuai dengan pertanyaan yang ada pada LKS. (menganalisis) (Guru menanamkan karakter jujur dan kritis) Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Siswa menyajikan hasil pengamatan dengan menampilkan gambar hasil pengamatan percobaan dan menjelaskannya di depan kelas. (mengkomunikasikan)
C. PENUTUP
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Guru meminta siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir mereka
(14)
dalam melakukan percobaan dan menganalisis hasil percobaan.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil diskusi.
3. Guru memberikan tugas terkait tentang materi protein untuk memantapkan pemahaman siswa.
4. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya yaitu senyawa makromolekul sub materi lemak.
5. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengembalikan alat dan bahan percobaan ke depan kelas.
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta perwakilan siswa untuk memimpin berdoa.
7. Guru menyampaikan salam penutup.
G. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)tentang uji protein menggunakan reagen biuret 2. Buku KIMIA SMA kelas XII
H. Media Pembelajaran 1. Power Point Protein
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang uji protein menggunakan reagen biuret 3. Alat – alat praktikum
a. Alat
Alat Jumlah
Tabung Reaksi 2 buah
Pipet Tetes 4 buah
(15)
Kertas Label Secukupnya
Tisu Secukupnya
b. Bahan
Susu Sapi Murni
Susu Soya/ Kedelai
Larutan NaOH 40%
Larutan CuSO4 0,5%
I. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian: Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen: Lembar penilaian diri c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran. 1 2. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
presentasi. 2
3. Menyadari adanya keteraturan sifat protein melalui percobaan uji protein menggunakan reagen biuret sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
3
Instrumen: lihat Lampiran 1
2. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian: Observasi, Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi, Lembar penilaian diri c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan. 1
2. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan. 2
(16)
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen: Pilihan ganda dan uraian c. Kisi-kisi:
No. Pengetahuan Butir Instrumen
1. Menganalisis kegunaan protein. Soal pilihan ganda nomor 1 2. Menganalisis struktur protein. Soal pilihan ganda nomor2
3. Menganalisis sifat protein. Soal pilihan ganda nomor3
4. Menganalisis reaksi pengenalan protein. Soal pilihan ganda nomor4
5. Menganalisis struktur protein. Soal pilihan ganda nomor5
6. Menganalisis struktur protein. Soal uraian nomor 1
7. Menganalisis sifat protein. Soal uraian nomor2
8. Menganalisis kegunaan protein. Soal uraian nomor3
Instrumen: lihat Lampiran 3
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi c. Kisi-kisi:
Instrumen: lihat Lampiran 4
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. Merumuskan masalah 1
2. Merumuskan hipotesis 2
3. Menentukan variabel 3
4. Merancang dan melakukan percobaan 4
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan 5
(17)
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Silabus Mata Pelajaran Kimia (Peminatan Bidang MIPA). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta:Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional
Surabaya, 21 Desember 2015
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
(18)
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL
Nama Peserta Didik : ………. Kelas : ……….
Materi Pokok : Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Penggolongan Protein
Petunjuk:
Lakukan penilaian pada diri anda sendiri dalam hal ketelitian yang anda lakukan selama praktikum ini.
NO. ASPEK PENGAMATAN SKOR
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
2 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan presentasi.
3 Menyadari adanya keteraturan sifat protein melalui percobaan uji protein menggunakan reagen biuret sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
Jumlah Skor
Keterangan :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Petunjuk Penskoran :
x 100 = skor akhir
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80 Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70 Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60 Kurang : apabila memperoleh skor : > 60
(19)
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SOSIAL
Nama Peserta Didik : ………. Kelas : ……….
Materi Pokok : Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Penggolongan Protein
Petunjuk:
Lakukan penilaian pada diri anda sendiri dalam hal ketelitian yang anda lakukan selama praktikum ini.
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan. 2. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan.
Jumlah skor
Rubrik Penilaian: No. Aspek yang
dinilai
Penilaian
1 2 3 4
1. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan. Tidak menuliskan hasil percobaan denganbenar dan juga tidak sesuai dengan hasil pengamatannya. Menuliskan hasil percobaan dengan benar tetapi tidak sesuai dengan hasil pengamatannya. Menuliskan hasil percobaan tetapi kurang sesuai dengan hasil pengamatannya. Menuliskan hasil percobaan dengan benar sesuai dengan hasil pengamatannya.
2. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan. Tidak kritis dalam menganalisis hasil percobaan dan tidak sesuai dengan data hasil percobaan dan pengetahuan yang diperoleh. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan tetapi kurang sesuai dengan data hasil percobaan dan pengetahuan yang diperoleh. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan tetapi kurang sesuai dengan data hasil percobaan dan pengetahuan yang diperoleh. Kritis dalam menganalisis hasil percobaan sesuai dengan data hasil percobaan dan pengetahuan yang diperoleh.
(20)
Kriteria penilaian
Nilai = x 100 = skor akhir
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80 Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70 Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60 Kurang : apabila memperoleh skor : > 60
Skor yang diperoleh Skor maksimum
(21)
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Nama Peserta Didik : ………. Kelas : ……….
Materi Pokok :Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Penggolongan Protein
Pilihlah jawaban yang benar !
1. Beberapa kegunaan zat makanan di dalam tubuh kita yaitu: 1) Sebagai zat pembangun
2) Pengganti jaringan tubuh yang rusak 3) Sumber energi utama bagi tubuh 4) Penambah selera
Kegunaan protein dalam tubuh adalah ... A. 1) dan 2) D. 2) dan 4) B. 1) dan 4) E. 3) dan 4) C. 2) dan 3)
2. Dibawah ini data hasil uji protein:
No Bahan
makanan
Biuret Xantropoteat Timbal (II)
1 Putih telur Ungu Jingga Hitam
2 susu Ungu - -
3 Tahu Ungu - -
4 Ikan Ungu Jingga -
Berdasarkan data diatas, maka protein yang mengandung gugus inti benzena adalah… A. Susu dan ikan
B. Susu dan tahu C. Putih telur dan ikan D. Tahu dan ikan E. Susu dan putih telur
(22)
3. Larutan protein dapat bereaksi dengan asam maupun basa, hal ini menunjukan bahwa protein bersifat…
A. Kovalen D. Netral B. Basa lemah E. Amfoter C. Asam lemah
4. Berikut ini hasil uji adanya makromolekul dalam beberapa jenis makanan. Bahan
makanan
Pereaksi yang digunakan/ perubahan warna
Pereaksi biuret Xantropoteat Larutan iodium
1. Tidak berubah Tidak berubah Biru
2. Ungu Jingga Biru
3. Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah
4. Ungu Tidak berubah Biru
Pasangan bahan makanan yang mengandung protein berturut turut adalah…
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 3 dan 5 C. 2 dan 3
5. Protein merupakan bipolimer dari asam amino yang dirangkai oleh ikatan ….. A. Gikosida D. Ionik
B. Peptida E. Logam C. Hidrogen
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Protein tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang khas pada masing-masing protein, gambarkan struktur umum dari asam amino ! 2. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein ?
(23)
Rubrik Penilaian:
No. Soal Jawaban Skor
1. 1. Beberapa kegunaan zat makanan di dalam tubuh kita yaitu:
1) Sebagai zat pembangun
2) Pengganti jaringan tubuh yang rusak 3) Sumber energi utama bagi tubuh 4) Penambah selera
Kegunaan protein dalam tubuh adalah ... A. 1) dan 2) D. 2) dan 4) B. 1) dan 4) E. 3) dan 4) C. 2) dan 3)
Pembahasan: Kegunaan protein di antaranya sebagai zat pembangun dan pengganti jaringan tubuh yang rusak. Jawaban : A
10
2. 2. Dibawah ini data hasil uji protein: No Bahan
makanan
Biuret Xantropoteat Timbal (II) 1 Putih
telur
Ungu Jingga Hitam
2 susu Ungu - -
3 Tahu Ungu - -
4 Ikan Ungu Jingga -
Berdasarkan data diatas, maka protein yang mengandung gugus inti benzena adalah… A. Susu dan ikan
B. Susu dan tahu C. Putih telur dan ikan D. Tahu dan ikan E. Susu dan putih telur
Pembahasan : Gugus inti benzena di uji dengan xantropoteat yaitu dengan memberikan warna jingga Jawaban : C
(24)
3. 3. Larutan protein dapat bereaksi dengan asam maupun basa, hal ini menunjukan bahwa protein bersifat… A. Kovalen D. Netral
B. Basa lemah E. Amfoter C. Asam lemah
Pembahasan: Sifat amfoter pada protein mengakibatkan protein bisa bersifat asam atau pun basa Jawaban: E
10
4. 4. Berikut ini hasil uji adanya makromolekul dalam beberapa jenis makanan.
Bahan makanan
Pereaksi yang digunakan/ perubahan warna
Pereaksi biuret
Xantropoteat Larutan iodium 1. Tidak
berubah
Tidak berubah
Biru
2. Ungu Jingga Biru
3. Tidak berubah
Tidak berubah
Tidak berubah 4. Ungu Tidak
berubah
Biru
Pasangan bahan makanan yang mengandung protein
berturut turut adalah…
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 3 dan 5 C. 2 dan 3
Pembahasan: - Biuret digunakan untuk menguji adanya protein, berwarna ungu. - Xantoproteat digunakan untuk menguji adanya inti benzena, berwarna kuning/jingga - Iodium digunakan untuk menguji adanya amilum, berwarna biru. Jawaban: D
(25)
5. 5. Protein merupakan bipolimer dari asam amino yang
dirangkai oleh ikatan …..
A. Gikosida D. Ionik B. Peptida E. Logam C. Hidrogen
Pembahasan: Protein terdiri dari rangkaian asam amino yang saling dihubugkan dengan ikatan peptida. Jawaban: B
No. Soal Jawaban Skor
1. 1. Protein tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang khas pada masing-masing protein, gambarkan struktur umum dari asam amino !
10
2. 2. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein ?
Denaturasi protein adalah proses perubahan struktur lengkap dan karakteristik bentuk protein akibat dari gangguan interaksi sekunder, tersier, dan kuaterner struktural. Karena fungsi biokimia protein tergantung pada tiga dimensi bentuknya atau susunan senyawa yang terdapat pada asam amino. Contoh dari denaturasi protein adalah ketika makanan dimasak, beberapa protein akan terdenaturasi. Inilah sebabnya mengapa telur rebus menjadi keras dan daging dimasak
(26)
menjadi lebih padat. Sebuah contoh klasik, denaturasi protein putih telur. Saat baru dari telur, putih telur berwujud transparan dan cair. Dan setelah dimasak putih telur menjadi buram, membentuk sebuah massa padat yang saling berhubungan.
3. 3. Sebutkan minimal 5 fungsi dari protein !
Fungsi protein sebagai pembentuk antibodi. Fungsi protein sebagai penyembuh luka dan
meregenerasi sel terutama kulit.
Fungsi protein sebagai penyeimbang asam basa dengan cairan tubuh, dengan cara menjaga stabititas pH cairan yang ada di dalam tubuh itu sendiri.
Fungsi protein sebagai pengatur metabolisme tubuh.
Fungsi protein sebagai penghancur dan penetral zat-zat asing yang terdapat di dalam tubuh.
Fungsi protein sebagai pembentuk otot, sehingga akan mendukung pertumbuhan pada anak-anak serta remaja.
10
Kriteria penilaian
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 = skor akhir Skor maksimum
(27)
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
Nama Peserta Didik : ………. Kelas : ……….
Materi Pokok :Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Penggolongan Protein
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menentukan variabel
4. Merancang dan melakukan percobaan
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan
Jumlah skor
Rubrik Penilaian: No. Aspek yang
dinilai
Penilaian
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah Tidak merumuskan masalah Rumusan masalah tidak mengandung variabel penelitian Rumusan masalah mengandung variabel penelitian, dilakukan dengan bantuan guru Rumusan masalah mengandung variabel penelitian, dilakukan secara mandiri
2. Merumuskan hipotesis
Tidak bisa mem-buat hipotesis
Hipotesis kurang sesuai dengan permasalahan dan tidak mengarah ke percobaan,tetapime mbutuhkan banyak bantuan guru. Hipotesis sesuai dengan permasalahan, mengarah ke percobaan, dan dilakukan dengan sedikit bantuan guru. Hipotesis sesuai dengan permasalahan, mengarah ke percobaan, dan dilakukan secara mandiri (kelompok)
(28)
3. Menentukan variabel Tidak bisa menentukanvaria bel Variabel yang ditentukan kurang sesuai percobaan yang akan dilakukan
Variabel yang ditentukan sesuai percobaan yang akan dilakukan, tetapi variabel ditentukan dengan sedikit bantuan guru Variabel yang ditentukan sesuai percobaan yang akan dilakukan, dan dilakukan secara mandiri (kelompok)
4. Merancang dan melakukan percobaan Langkah-langkah percobaanyang dilakukan tidak urut Langkah-langkah percobaan yang dilakukan urut tetapi membutuhkan banyak bantuan guru. Langkah-langkah percobaan yang dilakukan urut dan dilakukan dengan sedikit bantuan guru Langkah-langkah percobaan yang dilakukan urut dan dilakukan secara mandiri (kelompok). 5. Menganalisis
dan
menyimpulka n hasil percobaan
Tidak mampu Dilakukan dengan bantuan guru
Merujuk pada hipotesis,
dilakukan secara mandiri
(kelompok)
Berdasarkan data, dan merujuk pada hipotesis,
dilakukan secara mandiri
(kelompok). 6. Mengkomuni
kasikan hasil percobaan
Tidak dapat mengkomunikasi kan dengan bahasa yang baik, santun, dan mudah dimengerti.
Hanya dapat
mengkomunikasikan tetapi tidak dapat dimengerti.
Dapat
mengkomunikasi kan dengan bahasa yang baik, santun,tetapi sulit dimengerti.
Dapat
mengkomunikasi kan dengan bahasa yang baik, santun, dan mudah dimengerti.
Kriteria penilaian
Nilai = x 100 = skor akhir
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80 Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70 Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60 Kurang : apabila memperoleh skor : > 60
Skor yang diperoleh Skor maksimum
(29)
XI
NAMA :
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
MATERI
PENENTUAN KADAR PROTEIN
NAMA
:
NO. ABSEN
:
KELAS
:
(30)
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
3.9.1.2 Siswa dapat menganalisis kadar protein dalam susu sapi dan susu kedelai berdasarkan hasil percobaan uji protein menggunakan reagen biuret dengan tepat.
4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
4.9.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel percobaan dengan tepat.
4.9.1.2 Siswa dapat melakukan percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuret berdasarkan prosedur percobaan yang telah disediakan dengan benar.
4.9.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuret dengan benar.
4.9.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuret dengan baik.
(31)
PERHATIKAN!!!
Amati fenomena berikut !
Setelah membaca fenomena diatas, buatlah rumusan masalah untuk dipecahkan !
Fenomena
Seorang balita biasa meminum susu. Susu mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan pada balita. Akan tetapi, banyak balita yang alergi terhadap susu sapi, sehingga orang tua mereka mengganti dengan susu soya/kedelai. Sebenarnya kedua susu tersebut sama-sama mengandung protein. Tetapi pada susu manakah yang kandungan proteinnya lebih besar ? Apakah susu sapi atau susu soya/kedelai ?
Rumusan Masalah
……… ……… ………
Judul Percobaan
Uji kandungan protein hewani (susu sapi) dan protein nabati
(soya/kedelai) dengan menggunakan biuret .
Tujuan percobaan
Untuk menentukan kadar protein yang terdapat dalan susu sapi dan
kadar protein yang terdapat dalan susu kedelai
(32)
Rumuskan hipotesis yang didasarkan pada rumusan masalah yang telah kalian buat di atas!
Tentukan variabel bebas, kontrol, dan respon berdasarkan alat dan bahan serta prosedur percobaan !
Variabel bebas:
……… ………..
Variabel kontrol:
……… ………
Variabel respon:
……… ………..
Alat dan Bahan: Alat
Alat Jumlah
Tabung Reaksi 2 buah
Pipet Tetes 4 buah
Gelas Ukur 10 mL 2 buah
Kertas Label Secukupnya
Tisu Secukupnya
Hipotesis
……… ……… ………
(33)
Bahan
Susu Sapi Murni
Susu Soya/ Kedelai
Larutan NaOH 40%
Larutan CuSO4 0,5%
1. Masukkan 3 mL susu sapi murni kedalam tabung reaksi A
2. Masukkan 3 mL susu soya/ susu kedelai kedalam tabung reaksi B
3. Tambahkan 1 ml larutan NaOH 40% kedalam masing masing tabung reaksi 4. Kemudian tambahkan tetes demi tetes larutan CuSO4 0,5% kedalam masing
masing tabung reaksi sampai terjadi perubahan 5. Amati perubahan yang terjadi.
6. Tuliskan hasil pengamatan yang terjadi antara tabung reaksi A dan B.
Tabel Pengamatan
NO Tabung
Reaksi
Pengamatan Warna susu
sebelum diuji dengan biuret
Warna susu sesudah diuji dengan biuret
Jumlah tetesan CuSO4
1 A (susu sapi) 2 B (susu kedelai)
(34)
Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatanmu, buatlah analisis dengan menjawab pertanyaan berikut !
1. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana perubahan warna susu sebelum dan sesudah diuji dengan menggunakan biuret ?
Jawab:
_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
2. Bagaimana perbedaan jumlah tetesan CuSO4 pada susu sapi dan susu kedelai sampai
terjadi perubahan warna ? Jawab:
_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
3. Apakah fungsi NaOH pada percobaan diatas ? Jawab:
_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
4. Apakah fungsi CuSO4 pada percobaan diatas ?
Jawab:
_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
(35)
5. Berdasarkan hasil percobaan, susu manakah yang mengandung kadar protein lebih tinggi ?
Jawab:
_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
6. Berdasarkan jawaban No 5, jelaskan mengapa susu tersebut mengandung kadar protein yang lebih tinggi?
Jawab:
_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari percobaan yang kamu lakukan?
Kesimpulan
……… ……… ………
(36)
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA
PERHATIKAN!!!
Amati fenomena berikut !
Setelah membaca fenomena diatas, buatlah rumusan masalah untuk dipecahkan
Fenomena
Seorang balita biasa meminum susu. Susu mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan pada balita. Akan tetapi, banyak balita yang alergi terhadap susu sapi, sehingga orang tua mereka mengganti dengan susu soya/kedelai. Sebenarnya kedua susu tersebut sama-sama mengandung protein. Tetapi pada susu manakah yang kandungan proteinnya lebih besar ? Apakah susu sapi atau susu soya/kedelai ?
Rumusan Masalah
Bagaimana kandungan protein pada susu sapi dan susu soya/kedelai setelah diuji menggunakan biuret ?
(37)
Rumuskan hipotesis yang didasarkan pada rumusan masalah yang telah kalian buat di atas!
Setelah kalian membuat hipotesis, ujilah hipotesis kalian dengan melakukan percobaan. Sebelum melalukan percobaan tentukan variabel bebas, kontrol, dan responnya!
Variabel bebas:
Protein hewani (susu sapi) Protein nabati (susu soya/ kedelai) Variabel kontrol:
Larutan NaOH 40% Larutan CuSO4 0,5%
Jumlah tetesan larutan NaOH 40% Variabel respon:
Warna larutan susu setelah diuji denngan biuret
Jumlah tetesan CuSO4 0,5% sampai terjadinya perubahan warna
Alat dan Bahan: Alat
Alat Jumlah
Tabung Reaksi 2 buah
Pipet Tetes 4 buah
Gelas Ukur 10 mL 2 buah
Kertas Label Secukupnya
Tisu Secukupnya
Hipotesis
Setelah diuji dengan biuret susu hewani (susu sapi) mengandung kandungan protein yang lebih tinggi daripada susu soya/kedelai.
(38)
Bahan
Susu Sapi Murni
Susu Soya/ Kedelai
Larutan NaOH 40%
Larutan CuSO4 0,5%
Prosedur Percobaan:
1. Masukkan 3 mL susu sapi murni kedalam tabung reaksi A
2. Masukkan 3 mL susu soya/ susu kedelai kedalam tabung reaksi B
3. Tambahkan 1 ml larutan NaOH 40% kedalam masing masing tabung reaksi 4. Kemudian tambahkan tetes demi tetes larutan CuSO4 0,5% kedalam masing
masing tabung reaksi sampai terjadi perubahan. 5. Amati perubahan yang terjadi.
6. Tuliskan hasil pengamatan yang terjadi antara tabung reaksi A dan B.
Tabel Pengamatan
NO Tabung
Reaksi
Pengamatan Warna susu
sebelum diuji dengan biuret
Warna susu sesudah diuji dengan biuret
Jumlah tetesan CuSO4
1 A (susu sapi) Putih Ungu 2 tetes
(39)
Analisis data
Berdasarkan hasil pengamatanmu, buatlah anailis dengan menjawab pertanyaan berikut !
1. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana perubahan warna susu sebelum dan sesudah diuji dengan menggunakan biuret ?
Jawab:
Perubahan warna pada susu sapi yaitu sebelum diuji dengan biuret berwarna putih, setelah diuji dengan biuret warna susu sapi menjadi ungu
Perubahan warna pada susu kedelai yaitu sebelum diuji dengan biuret berwarna putih kekuningan, setelah diuji dengan biuret warna susu kedelai menjadi ungu
7. Bagaimana perbedaan jumlah tetesan CuSO4 pada susu sapi dan susu kedelai sampai
terjadi perubahan warna ? Jawab:
Pada susu sapi dibutuhkan 2 tetes CuSO4 sampai larutan berubah warna
menjadi ungu
Pada susu kedelai dibutuhkan 4 tetes CuSO4 sampai larutan berubah warna
menjadi ungu
2. Apakah fungsi NaOH pada percobaan diatas ? Jawab:
NaOH berfungsi sebagai penyedia suasana basa. Suasana basa akan membantu membentuk Cu(OH)2 yang nantinya akan menjadi Cu2+ dan 2OH-. Hal ini membantu untuk membentuk kompleks dengan nitrogen dari karbon dari ikatan peptida dalam larutan basa.
3. Apakah fungsi CuSO4 pada percobaan diatas ?
Jawab:
Pada uji biuret dihasilkan warna violet/ungu. Hal ini disebabkan penambahan CuSO4 sehingga terbentuk kompleks antar Cu2+ dengan gugus amino dari protein.
(40)
4. Berdasarkan hasil percobaan, susu manakah yang mengandung kadar protein lebih tinggi ?
Jawab:
Susu yang mengandung kadar protein tinggi yaitu susu hewani (susu sapi).
8. Berdasarkan jawaban No 5, jelaskan mengapa susu tersebut mengandung kadar protein yang lebih tinggi?
Jawab:
Susu hewani (susu sapi) memiliki kadar protein lebih tinggi dibanding susu kedelai karena pada susu sapi mengalami perubahan warna dari putih menjadi ungu, perubahan warna menjadi ungu menandakan positif adanya protein. Pada susu sapi dengan penambahan 2 tetes CuSO4 sudah terjadi perubahan warna menjadi ungu ,
sedangkan pada susu kedelai mengalami perubahan wana dari putih kekuningan menjadi ungu dengan penambahan 4 tetes CuSO4 . Semakin sedikit jumlah tetesan
tetesan CuSO4 untuk berubah warna maka semakin tinggi kadar protein dalam susu.
Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari percobaan yang kamu lakukan?
Kesimpulan
Setelah diuji dengan biuret susu sapi mengandung protein yang lebih tinggi karena menghasilkan warna ungu dengan jumlah tetesan CuSO4 yang lebih sedikit. Sehingga
(41)
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Disiapkan alat dan bahan yaitu susu kedelai, susu sapi, larutan CuSO4, larutan NaOH,
pipet tetes, dan tabung reaksi.
Dimasukkan 1 mL susu kedelai berupa larutan berwarna putih keruh kekuningan
kedalam tabung reaksi.
Dimasukkan 1 mL susu sapi berupa larutan berwarna putih keruh kedalam tabung reaksi.
Susu sapi ditambahkan 1 mL larutan NaOH tak berwarna menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Dan ditambahkan 1 tetes larutan CuSO4 berwarna biru jernih menghasilkan
larutan berwarna merah muda keunguan (-) keruh.
Susu kedelai ditambahkan 1 mL larutan NaOH tak berwarna menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Dan ditambahkan 1 tetes larutan CuSO4berwarna biru jernih
menghasilkan larutan berwarna jingga kecoklatan (-) keruh.
Dihasilkan larutan berwarna ungu keruh saat penambahan 4 tetes larutan CuSO4 pada susu
kedelai dan penambahan 2 tetes larutan CuSO4 pada susu sapi.
(1)
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA
PERHATIKAN!!!
Amati fenomena berikut !Setelah membaca fenomena diatas, buatlah rumusan masalah untuk dipecahkan
Fenomena
Seorang balita biasa meminum susu. Susu mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan pada balita. Akan tetapi, banyak balita yang alergi terhadap susu sapi, sehingga orang tua mereka mengganti dengan susu soya/kedelai. Sebenarnya kedua susu tersebut sama-sama mengandung protein. Tetapi pada susu manakah yang kandungan proteinnya lebih besar ? Apakah susu sapi atau susu soya/kedelai ?
Rumusan Masalah
Bagaimana kandungan protein pada susu sapi dan susu soya/kedelai setelah diuji menggunakan biuret ?
(2)
Rumuskan hipotesis yang didasarkan pada rumusan masalah yang telah kalian buat di atas!
Setelah kalian membuat hipotesis, ujilah hipotesis kalian dengan melakukan percobaan. Sebelum melalukan percobaan tentukan variabel bebas, kontrol, dan responnya!
Variabel bebas:
Protein hewani (susu sapi) Protein nabati (susu soya/ kedelai) Variabel kontrol:
Larutan NaOH 40% Larutan CuSO4 0,5%
Jumlah tetesan larutan NaOH 40% Variabel respon:
Warna larutan susu setelah diuji denngan biuret
Jumlah tetesan CuSO4 0,5% sampai terjadinya perubahan warna
Alat dan Bahan: Alat
Alat Jumlah
Tabung Reaksi 2 buah Pipet Tetes 4 buah Gelas Ukur 10 mL 2 buah
Kertas Label Secukupnya
Tisu Secukupnya
Hipotesis
Setelah diuji dengan biuret susu hewani (susu sapi) mengandung kandungan protein yang lebih tinggi daripada susu soya/kedelai.
(3)
Bahan
Susu Sapi Murni Susu Soya/ Kedelai Larutan NaOH 40% Larutan CuSO4 0,5%
Prosedur Percobaan:
1. Masukkan 3 mL susu sapi murni kedalam tabung reaksi A
2. Masukkan 3 mL susu soya/ susu kedelai kedalam tabung reaksi B
3. Tambahkan 1 ml larutan NaOH 40% kedalam masing masing tabung reaksi 4. Kemudian tambahkan tetes demi tetes larutan CuSO4 0,5% kedalam masing
masing tabung reaksi sampai terjadi perubahan. 5. Amati perubahan yang terjadi.
6. Tuliskan hasil pengamatan yang terjadi antara tabung reaksi A dan B. Tabel Pengamatan
NO Tabung
Reaksi
Pengamatan Warna susu
sebelum diuji dengan biuret
Warna susu sesudah diuji dengan biuret
Jumlah
tetesan CuSO4
1 A (susu sapi) Putih Ungu 2 tetes
(4)
Analisis data
Berdasarkan hasil pengamatanmu, buatlah anailis dengan menjawab pertanyaan berikut !
1. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana perubahan warna susu sebelum dan sesudah diuji dengan menggunakan biuret ?
Jawab:
Perubahan warna pada susu sapi yaitu sebelum diuji dengan biuret berwarna putih, setelah diuji dengan biuret warna susu sapi menjadi ungu
Perubahan warna pada susu kedelai yaitu sebelum diuji dengan biuret berwarna putih kekuningan, setelah diuji dengan biuret warna susu kedelai menjadi ungu
7. Bagaimana perbedaan jumlah tetesan CuSO4 pada susu sapi dan susu kedelai sampai terjadi perubahan warna ?
Jawab:
Pada susu sapi dibutuhkan 2 tetes CuSO4 sampai larutan berubah warna menjadi ungu
Pada susu kedelai dibutuhkan 4 tetes CuSO4 sampai larutan berubah warna menjadi ungu
2. Apakah fungsi NaOH pada percobaan diatas ?
Jawab:
NaOH berfungsi sebagai penyedia suasana basa. Suasana basa akan membantu membentuk Cu(OH)2 yang nantinya akan menjadi Cu2+ dan 2OH-. Hal ini membantu untuk membentuk kompleks dengan nitrogen dari karbon dari ikatan peptida dalam larutan basa.
3. Apakah fungsi CuSO4 pada percobaan diatas ?
Jawab:
Pada uji biuret dihasilkan warna violet/ungu. Hal ini disebabkan penambahan CuSO4 sehingga terbentuk kompleks antar Cu2+ dengan gugus amino dari protein.
(5)
4. Berdasarkan hasil percobaan, susu manakah yang mengandung kadar protein lebih tinggi ?
Jawab:
Susu yang mengandung kadar protein tinggi yaitu susu hewani (susu sapi). 8. Berdasarkan jawaban No 5, jelaskan mengapa susu tersebut mengandung kadar
protein yang lebih tinggi?
Jawab:
Susu hewani (susu sapi) memiliki kadar protein lebih tinggi dibanding susu kedelai karena pada susu sapi mengalami perubahan warna dari putih menjadi ungu, perubahan warna menjadi ungu menandakan positif adanya protein. Pada susu sapi dengan penambahan 2 tetes CuSO4 sudah terjadi perubahan warna menjadi ungu , sedangkan pada susu kedelai mengalami perubahan wana dari putih kekuningan menjadi ungu dengan penambahan 4 tetes CuSO4 . Semakin sedikit jumlah tetesan tetesan CuSO4 untuk berubah warna maka semakin tinggi kadar protein dalam susu.
Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari percobaan yang kamu lakukan?
Kesimpulan
Setelah diuji dengan biuret susu sapi mengandung protein yang lebih tinggi karena menghasilkan warna ungu dengan jumlah tetesan CuSO4 yang lebih sedikit. Sehingga hipotesis awal yang diajukan dapat diterima.
(6)
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Disiapkan alat dan bahan yaitu susu kedelai, susu sapi, larutan CuSO4, larutan NaOH,
pipet tetes, dan tabung reaksi.
Dimasukkan 1 mL susu kedelai berupa larutan berwarna putih keruh kekuningan
kedalam tabung reaksi.
Dimasukkan 1 mL susu sapi berupa larutan berwarna putih keruh kedalam tabung reaksi.
Susu sapi ditambahkan 1 mL larutan NaOH tak berwarna menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Dan ditambahkan 1 tetes larutan CuSO4 berwarna biru jernih menghasilkan larutan berwarna merah muda keunguan (-)
keruh.
Susu kedelai ditambahkan 1 mL larutan NaOH tak berwarna menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Dan ditambahkan 1 tetes larutan CuSO4berwarna biru jernih
menghasilkan larutan berwarna jingga kecoklatan (-) keruh.
Dihasilkan larutan berwarna ungu keruh saat penambahan 4 tetes larutan CuSO4 pada susu
kedelai dan penambahan 2 tetes larutan CuSO4 pada susu sapi.