Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran

C H H 2 N C O OH R biuret.

C. Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1 Siswa menyadari adanya keteraturan sifat protein melalui percobaan uji protein menggunakan reagen biuret sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dengan baik. 2.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur dalam menuliskan hasil pengamatan dengan baik. 2.1.1.2 Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiahyaitu kritis dalam menganalisis hasil percobaan dengan baik. 3.9.1.1 Siswa dapat menganalisis struktur, sifat, reaksi pengenalan, dan kegunaan protein tes pemahaman dengan tepat. 3.9.1.2 Siswa dapat menganalisis kadar protein dalam susu sapi dan susu kedelai berdasarkan hasil percobaan uji protein menggunakan reagen biuret dengan tepat. 4.9.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel percobaan dengan tepat. 4.9.1.2 Siswa dapat melakukan percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuretberdasarkanprosedur percobaan yang telah disediakan dengan benar. 4.9.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuretdengan benar. 4.9.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang uji protein menggunakan reagen biuret dengan baik.

D. Materi Pembelajaran

Protein Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari asam-asam amino melalui ikatan peptida, sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida. Di dalam tubuh kita protein berfungsi sebagai zat pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi setelah karbohidrat dan lemak. Proteindapat digolongkan berdasarkan strukturnya, bentuknya, dan fungsinya. Asam-asam amino penyusun protein sekitar 20 jenis asam amino. Masa molekul relatif protein berkisar antara 6.000 hingga jutaan. Unsur utama penyusun protein terdiri atas C, H, O, dan N. Beberapa protein juga mengandung unsur S dan R. Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat –COOH dan gugus amina –NH 2 . Secara umum asam amino dirumuskan dengan : Struktur protein Struktur protein sangat kompleks dan memegang peranan penting dalam menentukan aktivitas biologisnya, struktur protein dibedakan menjadi : 1 Struktur Primer Struktur primer menyatakan urutan asam-asam amino pada rantai protein dan letak ikatan disulfida bila ada. 2 Struktur Sekunder Hubungan ruang asam amino yang berdekatan pada struktur primer, mungkin reguler dan berulang secara periodik. 3 Struktur Tersier Struktur tersier protein merupakan susunan keseluruhan dan hubungan berbagai bagian dari suatu rantai polipeptida. 4 Struktur Kuarterner Suatu protein dikatakan mempunyai struktur kuarterner bila protein terdiri atas 2 rantai polipeptida atau lebih disatukan oleh gaya dispersi ikatan hidrogen. Sifat-Sifat Protein Sifat-sifat protein diantaranya adalah : a. Protein tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak dapat disuling. b. Pada umumnya protein bersifat koloid hidrofil. c. Larutan protein dapat diendapkandikoagulasikan dengan penambahanlarutan pekat NaCl, MgSO 4 , NH 4 2 SO 4 , alkohol, aseton, asam, dan basaatau dengan pemanasan 100° C. Protein yang telah dikoagulasikan tidakdapat larut dalam air atau dengan pendinginan karena telah mengalamiperubahan irreversibel yang disebut denaturasi. Protein yang telahmengalami denaturasi umumnya telah kehilangan fungsi biologinyameskipun rangkaian asam-asam amino tidak rusak. Denaturasi proteinterjadi akibat perubahan struktur terutama struktur tersier dan strukturkuarternernya. d. Dapat mengalami hidrolisis oleh asam-asam encer menjadi asam-asamamino. Hidrolisis protein juga dapat dilakukan oleh enzim protease. Penggolongan Protein 1 Berdasar Fungsi Biologinya Berdasarkan fungsi biologinya protein diklasifikasikan menjadi 7 golongan sebagai berikut : a Enzim Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan sangat penting dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi enzim adalah sebagai katalisator yang spesifik pada reaksi kimia dalam makhluk hidup. Enzimdapat mempercepat reaksi kimia tanpa terjadi kenaikan suhu, perubahan pH, dan hasil reaksi tambahan seperti yang terjadi pada reaksi-reaksi kimia biasa. Contoh: pepsin, stipsin, ribonuklease b Protein Pembangun. Protein pembangun berfungsi sebagai zat pembentuk struktur baik yang baru maupun mengganti sel yang rusak. Contoh: Glikoprotein dalam dinding sel, α– keratin dalam kulit c Protein Transpor Protein transpor mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkanmolekul atau ion spesifik melalui aliran darah. Contoh: – Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah – Mioglobin sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot d Protein Pelindung Antibodi Protein pelindung berfungsi melindungi organisme dari serangan penyakit. Contoh: – Imunoglobin antibodi dapat menetralkan bakteri, virus, dan antigen protein asing. – Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah bila terjadi luka. e Protein Pengatur Hormon Protein pengatur berfungsi mengatur aktivitas sel. Contoh: Insulin mengatur metabolisme glukosa. f Protein Cadangan Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Contoh: Kasein pada susu, Ovalbumin pada putih telur g Protein Kontraktil Protein kontraktil memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk berubah atau bergerak. Contoh: Aktin dan miosin berperan dalam sistem kontraksi otot rangka. 2 Berdasar Bentuknya Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globulardan protein serabut. Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat padat globular, yang memiliki fungsi gerak. Contoh: Hemoglobin dan enzim Protein serabut memiliki fungsi pelindung. Contoh: L –keratin pada rambut dan kolagen pada urat. 3 Berdasarkan Komposisi Kimia Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi proteinsederhana dan protein terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino. Contoh: enzim ribunoklease. Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain Contoh: Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid lemak Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat Reaksi pengenalan protein 1. Reaksi Biuret Reaksi biuret adalah reaksi yang umum untuk protein ikatan peptida.Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain.Bila protein ditetesi dengan reagen biuret yang mengandung larutan NaOH dan CuSO 4 maka akan terbentuk warna ungu. 2. Reaksi Millon Reaksi Millon digunakan untuk mengidentifikasi adanya tirosin pada protein. Bila protein yang mengandung tirosin dipanaskan dengan merkuri nitrat HgNO 3 2 yang mengandung asam nitrit, maka akan terjadi jonjot merah. 3. Reaksi Xantoproteat Reaksi Xantoproteat untuk menguji protein yang mengandung gugus fenol cincin benzena. Bila protein yang mengandung cincin benzena ditambah HNO 3 pekat dan kemudian dibuat alkalis maka akan terjadi warna kuning. 4. Uji terhadap Belerang Untuk menguji adanya belerang dalam protein maka ke dalam protein ditambahkan larutan NaOH pekat dan dipanaskan, kemudian ditambahkan PbNO 3 2 . Adanya belerang ditandai terjadinya endapan hitam dari PbS.

E. Metode Pembelajaran