1. Pengendalian Penjualan
Adapun pengendalian dalam penetapan standar yang dilakukan controller di bagian penjualan Pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Meliputi :
a Standart pengendalian harga
PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Menjual produk dengan mengacu kepada harga pasar dunia atau menggunakan mekanisme harga
terhadap KPB kantor Pemasaran Bersama
b Standart pengendalian Mutu
Mutu Quality dari produk PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Ditentukan oleh pabrik dan Quality Analist QA
c Standart logistic Transport
Untuk penjualan dengan term FRANCODelivery PT. PP London Sumatera Tbk. Berkerja sama dengan pihak ke tiga sebagai transporter. Untuk penjualan
dengan Term LOCO PABRIKpembeli mengambil ke pabrik pembeli diharuskan menyiapkan transport sendiri. Dengan kata lain transport tidak
dibebankan kepada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk.
Penjualan harus dikendalikan agar dapat dicapai hasil pengembalian sebaik – baiknya atas investasi. Beberapa analisis penjualan yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
hanya berhubungan dengan pelaksanaan penjualan yang lalu dan mencakup penetapan trend dengan melakukan perbandingan terhadap periode – periode
sebelumnya dan menunjukkan rencana dengan realisasi. Banyak analisis sederhana yang dapat dilakukan untuk mengarahkan usaha penjualan.
Controller harus terus menerus berkerja keras dengan para eksekutif penjualan untuk mengembangkan laporan. Untuk mengetahui target dengan realisasi
penjualan 2011 – 2013 dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1: Perbandingan Target dengan realisasi penjualan 2011 – 2013 PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. disajikan dalam satuan Ton, kecuali dinyatakan lain
Sumber: PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk.
KOMODITAS TARGET
REALISASI SELISIH
NAIKTURUN 2011
2012 2013
2011 2012
2013 2011
2012 2013
2011 2012
2013 Palm
product 563,817
585,473 608,034
579,292 570,900
613,509 8,615
-14,573 5,475
1,5 2,48
0,9 Palm oil
451,154 470,248
488,949 464,936
458,077 493,056
6,923 -12,171
4,107 0,1
5,3 0,8
Palm Kernel 112,664 115,225 119,085
114,356 112,823
120,453 1,692
-2,402 1,368
1,5 1,8
1,1 Rubber
13,941 12,006
9,380 14,150
13,136 9,023
209 1,130
-357 1,4
9,4 -1,3
Seed 18,3
21,6 22,2
20,7 23,5
24,1 2,4
1,9 1,3
1,3 8,7
5,8
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa komoditas palm produck untuk tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1,5 dengan selisih 8,615 ton, tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 2,48 dengan selisih - 14573 ton diakarenakan realisasi yang dicapai kurang dari target yang ditetapkan yang disebabkan oleh cuaca
buruk atau kemarau panjang dan ada juga hama pada pohon kelapa sawit yang menyebabkan produksi buah rendah di tahun 2012, dan di tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 0,9 dengan selisih 5,475 ton ini disebabkan Karena cuaca cenderung normal dan curah hujan bagus dan asupan pupuk juga bagus.
Untuk komoditas Palm Oil tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 0,1 dengan selisih
6,923 ton, tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 5,3 dengan selisih – 12,171 ton dan di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,8 dengan selisih
4,107 ton . Untuk komoditas Palm kernel tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 1,5
dengan selisih 1,692 ton dikarenakan realisasi
yang dicapai melebihi target yang ditetapkan
, untuk tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 5,3 dengan selisih –2,402 ton, dan di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,1 dengan selisih angka
1,368 ton . Untuk komoditas Rubber tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 1,4
dengan selisih 209 ton dikarenakan realisasi
yang dicapai melebihi target yang ditetapkan
, untuk tahun 2012 juga terjadi peningkatan sebesar 9,4 dengan selisih 1,130 ton, begitupun tahun 2013 mengalami komoditas Rubber ini mengalami
penurunan sebesar -1,3 dengan selisih angka 357 ton . Dalam hal ini, komoditas Rubber mengalami penurunan produksi yang sudah di tetapkan. Dan pada tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
target rubber juga diturunkan karena adanya penanaman kembali yang di lakukan oleh pihak kebun dan pengalihan fungsi lahan karet menjadi lahan perkebunan kelapa
sawit. Pada tahun 2013 rubber menjadi produk satu- satunya yang mengalami penurunan produksi.
Untuk komoditas Seed tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 1,3 dengan selisih
2,4 ton dikarenakan realisasi yang dicapai melebihi target yang ditetapkan
, untuk tahun 2012 juga terjadi peningkatan sebesar 8,7 dengan selisih angka 1,9
ton, begitupun tahun di tahun 2013 komoditas Seed ini mengalami peningkatan sebesar 5,8 dengan selisih angka 1,3 ton . Kenaikan penjualan ini disebabkan
karena semakin banyaknya peminat bibit dari PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk.
Apabila target tidak tercapai dari realisasinya maka controller akan Melakukan analisa dari explanation atau alasan – alasan yang di buat oleh unit atau
kebun.Setelah mendapat kesimpulan penyebab tidak sesuai dengan realisasi, Maka di ambil tindakan dengan koordinasi dengan pihak terkait, Jika bermasalah dengan
tanaman, maka koordinasi nya di lakukan kepada pihak Operation department, jika dengan keamaan maka koordinasi nya dengan pihak kepolisian dan sebagainya.
2 . Pengawasan Pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk
Pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Sistem pengawasan yang dilakukan oleh controller di bagian Penjualan sales memiliki sistem yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
pada setiap jenis produk nya. Berikut adalah sistem pengawasan dalam setiap produknya:
1. Sistem Pengawasan Pada Produk CPO inti Sawit • Menggunakan harga Rata-rata yang dilakukan oleh KPB Kantor
Pemasaran Bersama • Mekanisme harga ditentukan Oleh KPB Kantor Pemasaran Bersama
• Biasanya perusahaan menjual kepada Grup • Apabila menjual kepihak lain non Grup perusahaan akan melakukan
lelang, siapa yang menawar harga tertinggi dia lah yang bisa membeli. 2. Rubber karet
• 90 produk umumnya dieksport • Menjual melalui Broker jual langsung dengan harga karet dunia
selling 3. Cacao coklat
• Menggunakan harga Rata-rata yang dilakukan oleh KPB Kantor Pemasaran Bersama
• Mekanisme harga ditentukan Oleh KPB Kantor Pemasaran Bersama • Biasanya perusahaan menjual kepada Grup
• Apabila menjual kepihak lain non Grup perusahaan akan melakukan lelang, siapa yang menawar harga tertinggi dia lah yang bisa membeli.
4. Tea Teh • Negosiasi direct selling
Universitas Sumatera Utara
• Perusahaan menghubungi perusahaan yang berminat membeli teh
C. Pengertian Perencanaan