40
Ditangkap KPK karena diduga menerima suap terkait proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Aliran dana yang
diterima Damayanti untuk membangun proyek infrastruktur di Maluku itu diduga mengalir kepada rekan-rekannya di Komisi V DPR.
Salah satunya adalah ke Budi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya mencoba mengembalikan uang yang diduga
hasil dari suap yang diterimanya sebesar 305.000 dollar Singapura.
2. Kasus Kekerasan
Di luar masalah korupsi yang ditangani KPK, ada pula berbagai kasus hukum terkait dugaan kekerasan yang dilakukan anggota DPR.
a. Mustafa Assegaf
Anggota Komisi VII Mustafa Assegaff melakukan pemukulan terhadap Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi.
Pemukulan itu terjadi di sela-sela rapat Komisi VII DPR dan Menteri ESDM.
Mustafa kesal karena Mulyadi tak mengizinkannya bicara lama dalam rapat. Mahkamah Kehormatan Dewan sudah
memvonis Mustafa melakukan pelanggaran kode etik berat dan memberikan sanksi skorsing selama tiga bulan dari DPR.
b. Masinton Pasaribu
41
Anggota Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu juga sempat dilaporkan ke MKD dan kepolisan atas tuduhan penganiayaan stafnya, Dita
Aditia. Namun, belum jelas kebenaran kasus ini, Dita sudah mencabut laporannya baik di MKD maupun kepolisian.
LBH Apik yang semula menjadi kuasa hukum Dita, mengatakan, kliennya mendapat tekanan dari Masinton untuk mencabut laporan
tersebut.
c. Ivan Haz
Selanjutnya, Anggota Fraksi PPP Ivan Haz yang dituduh menganiaya pembantu rumah tangganya. Kasus Ivan ini juga
diproses baik oleh kepolisian dan mahkamah kehormatan dewan. Di kepolisian, putera mantan Wakil Presiden Hamzah Haz ini
sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kemudian ditahan. Adapun MKD sudah membentuk panel yang artinya jika
terbukti bersalah, Ivan terancam sanksi berat mulai dari skorsing da
42
pemecatan. Selain masalah kekerasan, Ivan juga sempat terjaring operasi narkoba di Kompleks Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta.
Namun, berdasarkan tes urin, Ivan negatif.
3.
Kasus permufakatan jahat
Kasus lainnya, Kejaksaan Agung tengah memproses dugaan
permufakatan jahat yang menyeret nama Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto
. Dalam kasus ini, Novanto bersama pengusaha minyak Riza Chalid diduga meminta sejumlah saham kepada Presiden Direktur PT
Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Permintaan saham itu dilakukan dengan mencatut nama Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebelum Kejagung, MKD juga sudah menangani kasus ini. Seluruh hakim MKD menyatakan Novanto
melanggar kode etik dan membuatnya mundur dari posisi Ketua DPR RI. Selain berbagai permasalahan diatas, Setya Novanto juga masih
banyak terlibat dalam kasus hukum lainnya. Rekam jejak Setya Novanto dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:
43
44
4. Kasus kesusilaan