viktimisasi.Sanksi pidana yang dirumuskan dan kemudian dijatuhkan tidak saja berguna bagi pelaku dan masyarakat luas, tetapi juga berguna bagi pemulihan
penderitaan atau kerugian korban. Mengenai pengaturan hukum pidana terhadap korban tindak pidana, lebih
ditekankan pada Model Pelayanan the services model yang diperkenalkan oleh Muladi. Pada Model Pelayanan service model, penekanan diletakkan pada
perlunya diciptakan standar-standar baku bagi pembinaan korban kejahatan yang dapat digunakan oleh polisi, misalnya dalam bentuk pedoman aturan tersendiri
dalam rangka motifikasi kepada korban dan atau kejaksaan dalam rangka penanganan perkaranya, pemberian kompensasi sebagai sanksi pidana yang
bersifat restitutif dan dampak pernyataan-pernyataan korban sebelum pidana dijatuhkan. Pendekatan ini melihat korban kejahatan sebagai sasaran khusus untuk
dilayani dalam kerangka kegiatan polisi dan para penegak hukum yang lain.
1.7 Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penulisan ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif.Penelitian hukum normatif bertujuan melakukan penelitian hukum dengan menelaah suatu
perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Penelitian hukum normatif mencoba menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatif.
19
Menurut Abdulkadir Muhammad, penelitian hukum normatif sering juga disebut penelitian hukum dogmatik atau
penelitian hukum teoritis dogmatic or theoretical law research, yaitu penelitian hukum yang mengkaji hukum tertulis dari berbagai aspek yaitu; aspek teori, aspek
sejarah, aspek filosofi, aspek perbandingan, struktur, dan komposisi.
20
Dari perspektif tujuannya, penelitian hukum normatif dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu:
1. Penelitian inventarisasi hukum positif
2. Penelitian hukum klinis
3. Penelitian asas-asas hukum
4. Penelitian hukum yang mengkaji sistematika perundang-undangan
5. Penelitian
yang menelaah
sinkronisasi suatu
perundang- undangan
6. Penelitian perbandingan hukum
7. Penelitian sejarah hukum.
21
b. Jenis Pendekatan
Berdasarkan buku pedoman Fakultas Hukum Universitas Udayana, penelitian normatif umumnya mengenal 7 tujuh jenis pendekatan, antara lain:
a. Pendekatan Kasus the case approach;
b Pendekatan Perundang-undangan the statute approach;
c. Pendekatan Fakta the fact approach;
19
Johny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodelogi Hukum Normatif, Bayu Medik Publishing, Malang, hal. 57.
20
Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bahakti, Bandung, hal. 101.
21
Amiruddin, H. Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 123.
d. Pendekatan Analisa Konsep Hukum analitycal conseptual
approach; e.
Pendekatan Frasa words phrase approach; f.
Pendekatan Sejarah historical approach; g.
Pendekatan Perbandingan comparative approach. Adapun pendekatan terhadap permasalahan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan perundang-undangan the statute approach yang dilakukan dengan menelaah undang-undang dan regulasi yang bersangkut-paut
dengan isu hukum yang sedang ditangani.
22
Disamping itu juga dalam membahas permasalahan ini digunakan pendekatan analisa konsep hukum analitycal conceptualapproach.Pendekatan
analisa konsep hukumdilakukan manakala peneliti tidak beranjak dari aturan hukum yang ada.
23
Hal itu dilakukan karena memang belum atau tidak ada aturan hukum untuk masalah yang dihadapi.Dalam menggunakan pendekatan analisa
konsep hukum, peneliti perlu merujukprinsip-prinsip hukum.Prinsip-prinsip ini dapat ditemukan dalam pandangan-pandangan sarjana ataupun doktrin-doktrin
hukum.Meskipun tidak secara eksplisit, konsep hukum dapat juga ditemukan didalam undang-undang.Disamping dalam perundang-undangan, konsep hukum
dapat juga ditemukan didalam putusan-putusan pengadilan.
24
22
Ibid.
23
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Hal 137.
24
Ibid, hal. 139.
c. Sumber Bahan Hukum