330 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Jika strategi pembelajaran telah ditetapkan maka langkah selanjutnya menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran
dapat dapat mengikuti pola di bawah ini.
1. Kegiatan Awal
a. Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi terhadap materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan dengan mengamati objek
materi pembelajaran b. Guru dapat memberikan apersepsi dengan media dan sumber belajar
lain yang berbeda dengan yang disajikan pada buku siswa. c. Apersepsi yang dilakukan haruslah meningkatkan minat dan motivasi
internal pada diri siswa
2. Kegiatan inti
Guru dapat melakukan aktivitas pada kegiatan ini dengan mengacu pada kegiatan yang bersifat operasional. Di bawah ini adalah beberapa
contoh aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dengan menyesuaikan pada materi pembelajaran yang akan di ajarkan. Aktivitas pembelajaran
itu antara lain;
a. Mengamati melalui media dan sumber belajar baik berupa visual, maupun audio-visual tentang berbagai macam jenis pertunjukan tari.
b. Menanya melalui diskusi tentang cara menilai sebuah karya seni tari. c. Mengeksplorasi referensi tentang membuat kritik tari.
d. Mengasosiasi langkah-langkah membuat kritik tari dalam bentuk artikel.
e. Mengkomunikasi hasil membuat kritik tari melalui media yang ada seperti majalah dinding atau media lain.
3. Kegiatan penutup
Guru dapat melakukan evaluasi dan releksi pada setiap pertemuan. Kegiatan evaluasi dan releksi menekankan pada tiga aspek yaitu
pengetahuan yang telah diperoleh, menghubungkan sikap dengan materi pembelajaran, dan kemampuan psikomotorik atau keahlian dalam
membuat kritik tari.
Seni Budaya 331
Kritik tari disebabkan karena adanya kegiatan apresiasi karya seni tari. Seorang penonton yang memiliki bekal pengetahuan dan apresiasi yang baik
akan mendapatkan pengalaman batin yang lebih banyak dan ia mampu melihat karya tari tersebut dengan kritis.
Mengkritik karya seni tari tidak hanya dilihat dari sisi tariannya saja, melainkan banyak aspek yang harus di amati, seperti musik pengiring,
peghayatan dalam menari, koreografer, properti tari yang digunakan, kostum, tata rias dan juga artistik.
Kritik dapat dilakukan baik berupa lisan maupun tulisan, kritik yang positif dapat memberikan dampak yang positif pula terhadap karya yang di
tontonnya, tetapi kurang baik akibatnya. Oleh karena itu, jika kekurangan dalam karya seni tersebut tidak ditunjukan, maka tidak ada perbaikan. Artinya
karya seni yang dibuat tidak ada peningkatan baik bagi koreografer, penari, pemusik dan yang terlibat didalam pentas. Sedangkan kritik yang diberikan
hanya negatif dapat menimbulkan kesalahpahaman, antara kritikus dengan koreografernya. Oleh Hal ini dikarenakan kritik negatif hanya berisi
kekurangan dan kelemahan karya seni tersebut.
Bentuk kritik yang baik adalah berisikan kritikan hal positif dan negatif terhadap karya seni tersebut. Karena dengan begitu isi di dalam kritik tidak
hanya menyampaikan kekurangan dan kelemahan karya seni. Akan tetapi memberikan juga solusi atau saran kepada koreografer sehingga dapat
meningkatkan kualitas yang lebih baik pada karya seni yang akan dipentaskan berikutnya.
Carilah artikel yang menuliskan mengenai kritik tari. Amati dan diskusikan artikel tersebut dengan teman-teman, apakah tulisan tersebut berisi hal
yang posistif, negatif atau positif dan negatif. Tulislah hasil pengamatanmu di dalam kotak dibawah ini
No. Judul Artikel
Hasil pengamatan
1. ...
... 2.
... ...
3. ...
... 4.
... ...
A. Bentuk Kritik Tari
332 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Sumber: dokumen penulis
Gambar: Pagelaran karya seni tari yang disaksikan secara langsung pada acara pekan kreatiitas budaya oleh remaja.
Dalam buku Kritik Seni yang ditulis oleh Sem C Bangun 2004 mengemukakan empat jenis kritik seni yaitu kritik jurnalistik, pendagogik,
ilmiah dan populer. Berdasarkan nama jenisnya, apakah kamu memahami pengertian dari keempat jenis kritik tersebut?
Carilah informasi tentang pengertian keempat jenis kritik tersebut dari berbagai sumber yang dapat kamu peroleh. Tulislah pengertiannya dalam
kolom di bawah ini.
Jenis kritik Pengertian
Kritik Jurnalistik Kritik Pedagogik
B. Jenis Kritik Tari
Seni Budaya 333
Jenis kritik Pengertian
Kritik Ilmiah Kritik Populer
Diantara keempat jenis kritik tersebut, dalam bab ini akan lebih memfokuskan pada kritik pedagogik. Objek kritik adalah karya seni tari pada
siswa, baik yang di tarikan secara tunggal, berpasangan maupun kelompok. Dapat pula dilihat apakah tarian tersebut tari rakyat, klasik dan kreasi baru.
Jenis kritik bertujuan untuk mengembangkan bakat dan potensi artistik dan estetik peserta didik sehingga mereka memiliki kemampuan mengenali bakat
dan potensi pribadinya masing-masing. Mengapa kritik pedagogik sangat penting dalam mengenal bakat dan potensi peserta didik?
Kritik pedagogik dianggap pentng untuk memahami para peserta didik karena materi tersebut merupakan bagian dari proses pembelajaran seni tari di
sekolah. Seperti halnya kamu mempelajari konsep-konsep seni tari, meragakan gerak dasar tari dan pertunjukan karya seni tari. Satu sisi kritik pedagogik
bertujuan untuk memberikan pegalaman pada peserta didik baik yang mengkritik maupun yang dikritik untuk belajar berargumentasi atau berani
untuk mengemukakan pendapat atau pandangan tentang karya seni tari
Melalui pemahaman tentang kritik pedagogik seorang peserta didik tidak hanya dapat menilai karya seni tari lainnya dengan mengatakan benar atau
salah, bagus atau tidak saja, tetapi peserta didik tersebut dapat memberikan penjelasan dan penilaian dengan benar sehingga peserta didik akan lebih
memahami bahwa kritik dapat menjadikan kita untuk lebih baik lagi.
Jenis kritik seni dapat pula dibagi menjadi dua yaitu kritik intrinsik dan ekstrinsik. Kritik Intrinsik ialah menganalisis suatu karya berdasarkan bentuk
dan gayanya, atau membandingkan sebuah genre dengan genre lainnya membandingkan bedaya dengan srimpi, membandingkan wireng dengan
sendratari. Kritik intrinsik mengupas unsur-unsur karya, menilai, dan menyimpulkan kelemahan dan kelebihan dalam karya seni tersebut.
Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni
dengan hal-hal di luar karya seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, ilsafat,
agama, dan sebagainya.
334 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Sumber: dokumen penulis
Gambar: Kegiatan apresiasi siswa kelas X Seni Tari pada pementasan tari Ba’da Hatam karya seniman Betawi Ibu Wiwik widyastuti.
Pernahkah kamu menilai sebuah karya seni? Apakah tujuan dari menilai sebuah karya seni?
Nilai estetis dalam karya seni tari merupakan hal yang sangat penting, dari nilai estetis sebuah karya seni seorang penonton dapat menikmati hal yang
sulit diartikan dan memberikan kesenangan bagi penikmatnya. Tarian yang termasuk dalam kelompok pertunjukan merupakan tarian yang ditata secara
khusus untuk dapat dinikmati nilai artistiknya. Nilai estetis dalam karya seni tari tidak hanya dilihat dari gerak tari itu sendiri melainkan dilihat dari
berbagai aspek seni yang lain sebagai unsur pendukungnya.
Pemahaman dari seorang kritikus seni nilai estetis sangat dipengaruhi dari kepekaan rasa bagaimana penari dapat membawakan tarian dengan
penuh penghayatan atau penjiwaan. Seorang penari dapat terlihat menarik karena kostum yang digunakan menarik, memiliki teknik menari yang baik,
memiliki penampilan pribadi yang mengesankan, memilliki kepekaan yang baik dalam ritme dan musik keberhasilan koreograi yang tepat dan dapat
menggugah emosi baik pada penari maupun bagi penonton.
C. Nilai estetis dalam Kritik Tari
Seni Budaya 335
Kepekaan estetis dapat diajarkan kepada siswa dan penari melalui praktek tari atau ketika mengoreksi gerakan yang dilakuak oleh siswa atau penari.
Seorang guru atau penata tari mengajarkan bagaimana seorang penari dapat melakukan gerak dengan baik dengan penuh penjiwaan, saling mengisi dengan
iringan musik. Bagaimana menari sambil menghayati dialog dan iringan musik yang disetai adanya nyanyian dari seorang sinden atau vokalis.
Bagaimana memilih bentuk dan warna kostum yang sesuai dengan tarian tersebut, merias wajah, property tari yang digunakan dan sebagainya.
Dari kemampuan tersebut seorang tari dapat memberikan saran kepada atau kritikan kepada siswanya. Dengan begitu seorang siswa juga dapat memi-
liki bekal untuk dapat memberikan penilaian
terhadat karya seni orang lain.
dok. Pusat Pelatihan Seni Budaya tahun 2013
Tari Kotebang dari Betawi, memiliki keunikan pada
gerak yang diambil dari gerak silat
Tari Pa’gellu dari Sulawesi memiliki keunikan dan nilai estetis seorang penari yang menari di atas gendang dokumen pribadi penulis
336 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Banyak orang yang menduga bahwa bekal seorang kritik adalah hanya pengetahuan. Kepekaan estetis merupakan sarana yang terpenting bagi
seorang kritikus tari dalam melakukan tugasnya. Seorang kritikus seni harus dapat menulis dari hasil pengamatannya secara langsung apa yang terjadi di
atas panggung atau pentas. Jika tidak maka tidak dapat disebut kritik tari, melainnya hanya sebuah esai atau artikel tari.
1. Deskripsi