Pemilihan Lagu dan Susunannya dalam Program Acara

252 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang siswa memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah: 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh siswa adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan siswa adalah 73,3 untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir semester. Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman siswa terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerja sama dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak- anak mereka untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pertunjukan musik dengan anak-anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pertunjukan musik tersebut. Informasi untuk Guru Selain memahami tentang konsep dan teknik pertunjukan, guru juga memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan siswa dalam prosedur pertunjukan musik. Guru dalam sub-materi ini membimbing para siswa untuk mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pemilihan Lagu dan Susunannya dalam Program Acara

Pemilihan lagu yang akan dimainkan dalam pertunjukan dan bagaimana rangkaian lagu-lagu itu akan dimainkan merupakan prosedur yang harus dipertimbangkan oleh para siswa. Urutan lagu yang akan dimainkan perlu dirangkai secara logis. Untuk pertunjukan yang hanya menampilkan permainan musik maka siswa perlu mempertimbangkan lagu atau karya pembuka sebagai suatu awal yang penting bagi seluruh pemain. Karya tersebut bersifat ringan, menyenangkan, tidak terlalu sulit, dan bermanfaat untuk pemanasan bagi pemain musik. Lagu atau karya pembuka dengan karakter C. Prosedur Pertunjukan Musik Seni Budaya 253 seperti itu dipandang sebagai cara untuk membangun rasa percaya diri siswa sebagai pelaku pertunjukan. Untuk selanjutnya, siswa perlu dibimbing untuk memilih lagu atau karya musik yang agak ‘berat’ dan berdurasi agak panjang, sesuai dengan kemampuan para pemainnya. Sebagai lagu atau karya penutup, guru dapat membimbing siswa untuk memilih lagu yang ringan dan berdurasi tidak terlalu lama seperti halnya dalam lagu pembuka. Pada bagian ini siswa juga perlu mempertimbangkan potensi siswa atau sekumpulan siswa yang dipandang lebih baik, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memainkan lagu atau karya yang lebih sulit. Lamanya pertunjukan untuk pertunjukan musik sekolah perlu dibatasi, yaitu kurang lebih 1 jam 30 menit. Waktu tersebut dipandang cukup untuk mengubah setting panggung kursi pemain musik, penempatan microphone, penempatan properti, dan lain-lain, mengatur keluar-masuknya pemain, dan tepuk tangan penonton. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tidak terjadi penguluran waktu pertunjukan adalah pengaturan keluar-masuknya pemain, perubahan-perubahan di atas panggung, dan buka-tutup layar, misalnya, harus dilakukan secepat mungkin. Waktu untuk pemberian kata sambutan, yang biasanya dilakukan oleh kepala sekolah, juga perlu dibatasi sehingga ketertarikan penonton tidak berkurang. Guru juga dapat membimbing para siswa untuk menyiasati perhatian penonton ketika panitia sedang melakukan perubahan panggung, misalnya dengan menginformasikan kepada penonton lagu atau karya musik atau adegan yang akan dimainkan dalam bagian selanjutnya.

2. Tata Panggung