Seni Budaya 253
seperti itu dipandang sebagai cara untuk membangun rasa percaya diri siswa sebagai pelaku pertunjukan. Untuk selanjutnya, siswa perlu dibimbing untuk
memilih lagu atau karya musik yang agak ‘berat’ dan berdurasi agak panjang, sesuai dengan kemampuan para pemainnya. Sebagai lagu atau karya penutup,
guru dapat membimbing siswa untuk memilih lagu yang ringan dan berdurasi tidak terlalu lama seperti halnya dalam lagu pembuka. Pada bagian ini siswa
juga perlu mempertimbangkan potensi siswa atau sekumpulan siswa yang dipandang lebih baik, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada mereka
untuk memainkan lagu atau karya yang lebih sulit.
Lamanya pertunjukan untuk pertunjukan musik sekolah perlu dibatasi, yaitu kurang lebih 1 jam 30 menit. Waktu tersebut dipandang cukup untuk
mengubah setting panggung kursi pemain musik, penempatan microphone, penempatan properti, dan lain-lain, mengatur keluar-masuknya pemain, dan
tepuk tangan penonton. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tidak terjadi penguluran waktu pertunjukan adalah pengaturan keluar-masuknya
pemain, perubahan-perubahan di atas panggung, dan buka-tutup layar, misalnya, harus dilakukan secepat mungkin. Waktu untuk pemberian kata
sambutan, yang biasanya dilakukan oleh kepala sekolah, juga perlu dibatasi sehingga ketertarikan penonton tidak berkurang. Guru juga dapat membimbing
para siswa untuk menyiasati perhatian penonton ketika panitia sedang melakukan perubahan panggung, misalnya dengan menginformasikan kepada
penonton lagu atau karya musik atau adegan yang akan dimainkan dalam bagian selanjutnya.
2. Tata Panggung
Dalam bagian ini siswa perlu mempertimbangkan prosedur bagaimana mempresentasikan pertunjukan di atas panggung. Apabila pertunjukan musik
melibatkan cabang seni lain maka siswa perlu mempertimbangkan penempatan posisi blocking pemain musik, penari, dan pemain lakon yang sesuai dengan
tema cerita, kostum yang digunakan oleh masing-masing kelompok pemain, durasi pertunjukan, dan posisi pemain ketika berdialog dengan penonton
sebagai bagian dari pertunjukan
3. Ekspresi Para Pemain
Ekspresi pemain adegan ketika berdialog dengan penonton perlu dipertimbangkan. Ekspresi tersebut diperlihatkan melalui gerakan-gerakan
yang telah direncanakan sehingga memperlihatkan kemampuan dan pengetahuan siswa untuk menguasai panggung pertunjukan
4. Kebersamaan
Penonton merupakan bagian dari pertunjukan. Anggapan ini perlu dipertimbangkan oleh para siswa untuk menjadikan pertunjukan musik lebih
254 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
‘hidup’ dan komunikatif. Dalam pertunjukan yang hanya menampilkan permainan musik saja, siswa dapat melakukan dengan bercerita kepada para
penonton tentang lagu atau karya musik yang akan mereka mainkan. Dalam pertunjukan musik yang melibatkan cabang seni lain dengan gaya teatrikal,
siswa pemeran dapat seolah-olah ‘berdialog’ dengan penonton, seperti peran sedang menceritakan keluh kesahnya, kegembiraannya, dan
lain-lain
5. Penampilan Pemain
Keberhasilan suatu pertunjukan salah satunya ditentukan oleh kemampuan para siswa yang terlibat dalam pertunjukan untuk bermain dengan baik.
Ketakutan atau kekhawatiran yang dialami, khususnya bagi siswa yang baru pertama kali terlibat dalam pertunjukan, merupakan satu hal yang biasa.
Untuk mengatasi ketakutan atau kekhawatiran tersebut maka program latihan harus dilakukan beberapa bulan sebelum pertunjukan diselenggarakan, rasa
kebersamaan di antara siswa perlu terus dipertahankan, dan melakukan latihan dengan rileks tetapi tidak mengurangi keseriusan dalam melatih
masing-masing peranan mereka dalam pertunjukan
6. Perkiraan terhadap Hal-Hal Tidak Terduga