28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  Kota  Denpasar  khususnya  di  Subak  Temaga Kecamatan Denpasar Timur,  yang memiliki  kateristik kawasan sub sektor pertanian
adalah  pertanian  dengan  sistim  irigasi  semi  teknis.  Yang  dimaksud  dengan  irigasi semi  teknis  adalah  sitim  pemanfaatan  air  irigasi  untuk  pertanian  dimana  salurannya
masih berfungsi ganda  yaitu untuk irigasi dan drainase serta bangunan fasilitas tidak sepenuhnya permanen
3.2 Identifikasi Variabel
Berdasarkan uraian hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai , maka dapat  dilakukan  identifikasi  baik  terhadap  varabel  terikat  dependen  variabel  yaitu
Pemeliharaan  Jaringan  Irigasi  Tersier  sedang  variabel  bebas  independen  variabel adalah  Tingkat  Pendidikan  anggota  Subak,  Identifikasi  terhadap  variabel  tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut : Tingkat pengetahuan petani meliputi
a Tingkat pendidikan petani b Pemahaman pemeliharaan jaringan
c Pengetahuan tentang efektifitas profil saluran d Pengetahuan pentingnya kontinyuitas aliran irigasi
e Perolehan pengetahuan operasional dan pemeliharaan f Pengetahuan tentang kebersihan saluran irigasi tersier
Pemeliharaan jaringan irigasi tersier meliputi a Adanya rutinitas  monitoring  jaringan irigasi
b Kontinyuitas  kebutuhan air irigasi c Berfungsinya bangunan fasilitas irigasi dengan baik
d Adanya koordinasi yang baik antara subak dan pemerintah e Kesiapan subak terhadap OP
f Adanya insentif dari pemerinta
3.3 Definisi Operasional Variabel
Untuk  melihat  dimensi  variabel  penelitian  maka  sebelumnya  dibuat operasional  konsep  variabel  menjadi  definisi  operasional,  sehingga  jelas  dimensi
yang diukur dari masing –masing variabel sebagai berikut :
1 Tingkat Pendidikan Anggota Subak Yang dimaksud dengan pengetahuan petani adalah pemahaman petani tentang
organisasi  subak, pemahaman tentang perkembangan teknologi,  pemahaman tentang operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi dan pemahaman tentang produksi serta
pemasarannnya. Definisi operasional dari tingkat pengetahuan petani dapat dilihat dari dimensi :
a Tingkat pendidikan petani, diukur dari latar belakang pendidikan yang mempengaruhi pengetahuannya dalam memelihara jaringan irigasi
b Pemahaman dalam memelihara jaringan irigasi tersier c Pengetahuan petani tentang menjaga efektifitas fungsi saluran irigasi tersier
d  Pengetahuan      petani  tentang  pentingnya  kontinyuitas  kapasitas  aliran irigasi pada jaringan tersier
e  pengetahuan petani  tentang operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi diukur  dari  kemampuan  petani  dapat  memanfaat  secara  optimal  fasilitas
irigasi. f Pengetahuan anggota subak tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran
irigasi baik dari sampah maupun dari limbah pencemaran 2 Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tersier
Operasional  dan  pemeliharaan  jaringan  irigasi  merupakan  suatu  rutinitas kegiatan  yang  dilakukan  baik  oleh  petani  maupun  instansi  terkait  dalam
pengoperasian  dan  pemeliharaan  khususnya  diwilayah  jaringan  irigasi  pengelolaan perkumpulan  petani  pemakai  air    tersier  dan  jaringan  sekunder,  primer  pada
umumnya. Definisi  operasional  dari  pemeliharaan  jaringan  irigasi  tersier  dapat  dilihat  dari
dimensi : a  Rutinitas monitoring jaringan irigasi dapat diukur dari jaringan irigasi
dapat mengalirkan air sesuai pola aliran yang direncanakan. b  Terpenuhinya kebutuhan atau  kontinyuitas air irigasi dapat diukur dari
tercapainya ketinggian air minimum di lahan pertanian. c  Berfungsinya bangunan fasilitas irigasi dengan baik dapat diukur dari
tidak pernah terjadi keluhan dari anggota petani. d  Adanya koordinasi yang baik antara subak dan pemerintah dapat
diukur dari sering dilakukan peninjauan langsung ke lahan pertanian oleh pemerintah.
e  Kesiapan subak terhadap O  P dapat diukur dari kemampuan subak untuk mengelola secara mandiri jaringan irigasinya tanpa campur
tangan pemerintah. f  Adanya intensif dari pemerintah dapat diukur dari jumlah bantuan yang
telah disalurkan oleh pemerintah dalam penanganan O  P jaringan irigasi.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian