20 budayaritual keagamaan socio cultural sustainability dan kelestarian DAS dan
sumber air bagian hulu environmental sustainability dapat dijaga.
2.2 Pemberdayaan Anggota Subak
Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai proses yang mengembangkan dan memperkuat kemampuan masyarakat untuk terus terlibat dalam proses
pembangunan yang berlangsung secara dinamis dan masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan mengambil keputusan secara bebas
independent dan mandiri. Pemberdayaan P3A seperti dimaksud dalam inpres No.31999 adalah untuk mewujudkan kelembagaan P3A yang otonom, mandiri,
mengakar di masyarakat, bersifat sosial, ekonomi, budaya dan berwawasan lingkungan serta memberikan kemudahan dan peluangnya kepada anggota untuk
secara demokratis membentuk organisasiunit usaha ekonomi ditingkat usaha tani sesuai dengan pilihannya.Memberdayakan mengandung pula arti melindungi,
melindungi harus dilihat sebagi upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang , serta eksploitasi terhadap yang lemah Syamsul , Dewi 2007 .
Salah satu misi yang ditetapkan dalam Rencana pembangunan Jangka panjang Tahun 1999
–2004 yaitu pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional,
terutama pengusaha
kecil, menengah
dan koperasi
dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar
yang berkeadilan berbasis pada sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
21 Subak sebagai lembaga tradisional yang bergerak dibidang pertanian
dikenal sebagai organiasi agraris, religius yang ada di Bali sejak dahulu dipertahankan keberadaannya sampai sekarang merupakan salah satu kekayaan
budaya nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nama subak yang kita warisi ini sudah terkenal di seluruh dunia dan khususnya untuk tingkat nasional
telah banyak mempelajari sistem subak ini untuk diterapkan di beberapa daerah di Indonesia Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2007. John. S. Ambler 1990
menyatakan bahwa “ subak dengan alat keirigasiannya yang nampaknya sederhana saja merupakan salah satu organisasi petani pemakai air yang paling canggih di
seluruh dunia “. Dari pernyataan diatas mengandung makna bahwa keberadaan subak di Bali hendaknya tetap dipertahankan dan perlu lebih ditingkatkan
peranannya di bidang pertanian dalam arti yang seluas –luasnya. Pemberdayaan
adalah rangkaian upaya aktif yang dilakukan dalam rangka menjaga agar kondisi dan keberadaann lembaga subak dapat lestari dan makin kokoh, sehingga dapat
berperan positif dalam pelaksanaan pembangunan. Kata pemberdayaan mengandung arti bahwa upya yang dilakukan diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan sumberdaya manusia baik secara pribadi maupun secara organisatoris dalam rangka memajukan usaha tani khususnya dan usaha
–usaha lainnya yang erat kaitannya dengan sektor pertanian Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2007.
Beberapa langkah strategis dalam upaya pelestarian dan pemberdayaan subak adalah memperkuatmemperdayakan kelembagaan subak mulai pendekatan
– pendekatan berikut : 1 peningkatan penyediaan pelayanan pendukung support
22 services seperti kredit usaha tani yang mudah diakses tanpa prosedur yang
berbelit – belit, informasi pasar, penyuluhan pertanian, 2 pelatihan dan pendidikan
khususnya bagi para pimpinan subak dalam berbagai bidang seperti operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi , pembukuan manajemen keuangan, kepemimpinan,
kewiraswastaan entrepeneurship , perkoperasian, 3 memfasilitasi pengembangan subak menjadi lembaga irigasi berorientasi agribisnis, agrowisata, dan ekowisata
guna meningkatkan kemampuan finansialnya tanpa melalaikan tugas –tugas
pokoknya sebagai pengelola air irigasi yang bercorak sosio –religius, 4
memfasilitasi kemitraan subak dengan desa adat desa pekraman, koperasi, asosiasi perhotelan, asosiasi restoran dan lembaga
–lembaga lain baik pemerintah maupun swasta sesuai kebutuhan, 5 bantuan pemerintah bagi subak yang benar-benar
membutuhkan perbaikan jaringan irigasi yang rusak berat karena tidak dapat ditangani sendiri berdasarkan pendekatan partisipatoris, 6 pengakuan subak
sebagai badan hukum agar bisa melakukan transaksi ekonomi dan mencari kredit di bank, melalui peraturan daerah Perda tanpa harus melalui prosedur yang kini
masih dianggap memberatkan petani karena harus diproses melalui Pengadilan Negeri setempat. Langkah lainnya dalam pemberdayaan subak adalah dengan
membatasi alih fungsi lahan, dapat dilakukan dengan :1 perencanaan tata ruang dan penggunaan tanah yang cermat dengan mempertimbangkan ketersediaan air, 2
pembuatan perangkat hukum atau peraturan yang melarang penggunaan sawah untuk usaha non pertanianpada tempat
–tempat yang sudah jelas ditetapkan sebagai tempat konservasi sawah dengan penegakan hukum yang ketat, 3 bebas
23 keringanan pajak bagi petani anggota subak dan insentif lainnya untuk mendorong
para petani tidak mengalihkan fungsikan sawahnya, untuk mewujudkan semua itu , maka tidak kalah pentingnya adalah melakukan penelitian mengenai subak dari
berbagai aspeknya termasuk penelitian –penelitian mengenai kearifan lokal agar
mendapat pemahaman yang lebih holistik Sutawan dalam Revitalisasi Subak Dalam Memasuki Era Globalisasi 2007.
Melihat bahwa tantangan petani ke depan menuntut adanya berbagai usaha pemberdayaan terhadap petani anggota subak, yang harus dilakukan dengan
pendekatan partisipatif. Pemberdayaan subak diharapkan mampu menimbulkan sikap petani yang semakin loyal terhadap profesinya, mandiri dalam pengambilan
keputusan dan memiliki wawasan ekonomisagribisnis. Pemberdayaan ini merupakan prasyarat dalam dalam usaha pelestarian subak Gede Sedana, dalam
Revitalisasi Subak Dalam Memasuki Era Globalisasi 2007.
2.3 Tingkat Pendidikan Anggota Subak