Pada dasarnya ketiga pendapat di atas memiliki persamaan, tetapi memiliki perbedaan juga. Perbedaan tersebut terlihat pada Syamsul yang menyebutkan
bahwa seorang peresensi hendaknya memiliki pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur mengemukakan
keunggulan dan kelemahan buku yang diresensi. Selain itu, Syamsul mempertegas pendapatnya dalam poin kelima, yaitu hendaknya peresensi menjadi pengamat
dan kolektor buku sehingga dapat dengan mudah membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang memiliki persamaan. Oleh karena itu, dapat
ditarik kesimpulan, dasar-dasar meresensi buku adalah seperti yang dikemukakan oleh Syamsul dalam Komaidi 2007:214-215.
2.2.1.3 Pokok Penilaian dan Sasaran Resensi
Sasaran resensi merupakan hal-hal yang perlu untuk diperhatikan oleh peresensi dalam membuat resensi. Hal ini dimaksudkan agar pembaca resensi
tertarik dan ingin membaca buku yang diresensi. Keraf 1997:275 menguraikan bahwa pada umumnya tidak ada ketentuan
yang memuaskan bagaimana seharusnya bentuk sebuah resensi yang baik. Namun demikian, dapat diberi beberapa pokok untuk dijadikan sasaran penilaian. Pokok-
pokok yang dapat dijadikan peniaian adalah sebagai berikut. a.
Latar belakang Peresensi dapat memulai dengan mengemukakan tema dari karangan
tersebut, penyajian tema secara singkat dapat dilengkapi deskripsi buku. Deskripsi buku bukan hanya menyangkut isinya melainkan menyangkut data buku.
b. Macam atau jenis buku
Peresensi harus mengadakan klasifikasi mengenai buku yang akan diresensi dan memasukkannya ke dalam kelas buku tertentu. Dengan klasifikasi peresensi
dapat melihat ke semua sisi sehingga dapat memberikan penilaian secara lebih konkrit.
c. Keunggulan buku
Memberikan evaluasi terhadap buku dilakukan dengan cara mengemukakan segi-segi yang menarik dari buku tersebut.
Mengenai keunggulan buku, penulis resensi pertama-tama mempersoalkan organisasinya. Yang dimaksud organisasi adalah kerangka buku itu, hubungan
antar satu bagian dengan bagian yang lain. Yang kedua, untuk menilai dari dekat sebuah buku, penulis resensi juga mempersoalkan bagaimana isinya.
Hal yang ketiga adalah bahasa yang digunakan. Ada yang berpendapat bahwa yang penting isinya, bahasa tidak penting. Tetapi bagaimana mungkin
pembaca dapat memahami isi buku tersebut jika bahasa yang digunakan tidak dapat dimengerti, misal menggunakan bahasa yang berbelit-belit, kaku, dan tidak
berkualitas akan mengaburkan isi. Sebaliknya, jika bahasa yang digunakan sederhana, jelas, teratur, dan taat asas akan mempermudah pembaca dalam
memahami isi buku. Hal yang terakhir yang dapat dikemukakan penulis resensi dalam
memberikan penilaiannya adalah mengenai masalah teknik. Masalah teknik adalah masalah tampilan buku dalam segala sesuatu yang menyangkut perwajahan
lay out, kebersihan dan percetakannya. Hal ini sangat penting karena kesalahan
dalam mencetak kata-kata atau menempatkan tanda baca dapat menggangu pembaca.
Wagiran dan Doyin 2005:31 mengemukakan bahwa pokok-pokok penilaiansasaran resensi bukukarya sastra adalah pertama, latar belakang:
penulis resensi perlu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca akan letar belakang bukukarya sastra yang mencakup tema, tujuan penulisan, dan deskripsi
singkat mengenai bukukarya sastra yang diresensi. Kedua, jenis bukukarya sastra: pembaca pada umumnya ingin mengetahui
sesuatu bila sebuah bukukarya sastra baru diterbitkan. Peresensi perlu menunjukkan bukukarya sastra baru tersebut masuk golongan bukukarya sastra
yang mana berdasarkan klasifikasi bidang ilmu. Ketiga, keunggulan bukukarya sastra: seorang peresensi buku harus dapat
menunjukkan keunggulan dengan memberikan penilaian langsung, dengan memberikan kutipan-kutipan yang tepat dan menunjukkan pertalian yang kompak
antarbuku. Keempat, nilai bukukarya sastra: mengritik berarti memberikan
pertimbangan, menilai, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan dan kekurangan- kekurangan dengan penuh tanggung jawab. Tugas pokok peresensi adalah
memberikan sugesti kepada para pembaca apakah sebuah bukukarya sastra layak dibacaditonton atau tidak. Nilai sebuah buku akan lebih kelihatan jika
dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis, baik yang ditulis pengarang yang sama maupun pengarang yang lain.
Menilai sebuah buku berarti memberi saran kepada pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku tersebut. Namun demikian, sebagai
peresensi harus tetap mengingat tujuannya, mengemukakan pendapatnya dengan jelas, secara khusus dan selektif.
Dari uraian mengenai pokok penilaian atau sasaran resensi buku tersebut, dapat disimpulkan bahwa pokok penilaian dan sasaran resensi yaitu latar belakang
buku, macam atau jenis buku, keunggulan buku, dan nilai buku.
2.2.1.4 Langkah-langkah Menulis Resensi