23
3. dalam pelaksanaanya membutuhkan biaya yang mahal.
2.5 Kerangka Pikir
Kosakata merupakan salah satu unsur penting dalam mempelajari bahasa asing, tanpa menguasai kosakata pembelajar akan kesulitan dalam mempelajari
bahasa asing. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk menguasai kosakata. Pada pembelajaran kosakata di SMA Kesatrian 2 Semarang, guru
menunjukkan gambar lalu diikuti oleh lafalan kosakata tersebut. Setelah itu guru mengacak gambar yang telah diperlihatkan kepada siswa kemudian siswa disuruh
menyebutkan kosakata tersebut. Dengan cara seperti itu siswa cenderung kurang bersemangat karena penggunaan media yang berukuran ukuran kecil dan media
gambar yang tidak ada pelafalan kosakata. Salah satu upaya untuk mengatasi minat pembelajaran kosakata adalah
pemakaian media slide power point pada program komputer. Dengan penggunaan slide power point, tampilan gambar akan tampak seperti nyata, terdapat permainan
warna, dan dapat dipadukan dengan suara lafalan kosakata sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat terhadap pembelajaran kosakata dan penguasaan
kosakata siswa akan bertambah.
2.6 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah media slide power point efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Kesatrian 2
Semarang.
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupaka penelitian eksperimen yaitu menguji efektifitas media slide power point dalam pembelajaran kosakata.
3.2 Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat.
1 Variabel bebas : Media slide power point
2 Variabel terikat : Penguasaan kosakata
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kesatrian 2 Semarang. Siswa kelas X diambil karena populasi merupakan siswa yang baru
pertama kali mendapatkan pelajaran bahasa Jepang. Jumlah populasi adalah 8 kelas, tiap kelas terdiri dari 40 siswa jadi total populasi yaitu 320 siswa, namun
karena jumlah populasi yang terlalu banyak maka diambil sampel. Pengambilan sampel dari populasi dilakukan dengan acak. Ini dapat dilakukan karena populasi
yang homogen tanpa adanya perbedaan antara kelas unggulan dan kelas biasa.