Hasil Output Pengolahan Data dalam SPSS Bagian Descriptive Statistics Bagian Correlation

5. Selanjutnya klik kotak Plots pada kotak dialog Linier Regression dan pilih Produce All Partial Plot . Lalu ketik Continueuntuk melanjutkan, seperti gambar berikut: Gambar 5.8 Tampilan pada Linier Regression Statistics 6. Kemudian klik Ok untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis.

5.5 Hasil Output Pengolahan Data dalam SPSS

a. Bagian Descriptive Statistics

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Produksi 29.7707778 5.88774741 9 Jumlah_Pelanggan 4.2804133 .49225000 9 Banyaknya_Permintaan 8.4761644 2.05230512 9 APBD 21.7056 7.10361 9 Gambar 5.9 Tampilan pada Bagian Descriptive Statistics Universitas Sumatera Utara Interpretasi: 1 Rata-rata jumlah produksi listrik dengan jumlah data 9 adalah: 29.7707778 ratus gwh dengan standard deviasi 5.888. 2 Rata-rata pelanggan dengan jumlah data 9 adalah: 5.88774741ratus ribu dengan standard deviasi 0,493. 3 Rata-rata permintaan dengan jumlah data 9 adalah: 8.4761644 ratus gwh dengan standard deviasi 2.0523 4 Rata-rata APBD dengan jumlah data 9 adalah: 21.7056ratus milyar 2,17 triliun dengan standard deviasi 0,642.

b. Bagian Correlation

Correlations Produksi Jumlah_Pelangg an Banyaknya_Per mintaan APBD Pearson Correlation Produksi 1.000 .951 .987 .912 Jumlah_Pelanggan .951 1.000 .954 .809 Banyaknya_Permintaan .987 .954 1.000 .893 APBD .912 .809 .893 1.000 Sig. 1-tailed Produksi . .000 .000 .000 Jumlah_Pelanggan .000 . .000 .004 Banyaknya_Permintaan .000 .000 . .001 APBD .000 .004 .001 . N Produksi 9 9 9 9 Jumlah_Pelanggan 9 9 9 9 Banyaknya_Permintaan 9 9 9 9 APBD 9 9 9 9 Gambar 5.10 Tampilan pada Bagian Correlations Universitas Sumatera Utara Interpretasi: 1 Besar hubungan antar variabel jumlah produksilistrik dengan pelanggan yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,951, variabeljumlah produksi listrik dengan permintaan diperoleh 0,987, dan variabel jumlah produksi listrik dengan APBDdiperoleh 0,921. Dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor yaitu pupuk, curah hujan dan luas lahan terpupuk sangat mempengaruhi jumlah produksi listrik. 2 Terjadi korelasi yang kuat antara variabelX 1 Pelanggan dengan variabel X 2 Permintaan yaitu sebesar 0,954, terjadi korelasi yang sangat kuat antara variabel X 1 Pelanggan dengan variabel X 3 APBD yaitu sebesar 0,809, dan terjadi korelasi yang kuat antara variabel X 2 Permintaan dengan variabel X 3 APBD yaitu sebesar 0,691. 3 Tingkat signifikan koefisien korelasi satu sisi dari output diukur dari probabilitas menghasilkan angka 0,000 yaitu probabilitas antara hasil produksi dengan Pelanggan, 0,000 yaitu probabilitas antara hasil produksi dengan curah hujan, dan 0,000yaitu probabilitas antara hasil produksi dengan luas lahan terpupuk. Karena probabilitas di bawah 0,05, maka korelasi antara jumlah produksi listrik dengan pelanggan, permintaan, dan luas APBD adalah nyata. Universitas Sumatera Utara

c. Bagian variabel enterdremoved