4
disiplin ilmu. Pembelajaran tipe ini membuat siswa memahami suatu fenomena dari segala sisi karena ditinjau dari beberapa disiplin ilmu, tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Siswa juga akan dapat melihat hubungan yang bermakna antar konsep beberapa disiplin ilmu. Pembelajaran ini akan membuat siswa menjadi lebih
arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang dialami. Pemerintah pun sebenarnya telah menganjurkan untuk mengaplikasikan model pembelajaran
terpadu ini, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas dan efisiensi model pembelajaran terpadu.
Penelitian mengenai
model pembelajaran IPA terpadu ini diharapkan dapat
memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait guru, kepala sekolah, dan pengawas sehingga mereka dapat memberikan dukungan
terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran terpadu.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1
Bagaimana efektivitas model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated dibandingkan dengan model pembelajaran terpisah?
2 Bagaimana efisiensi model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated?
1.3 Penegasan Istilah
1.3.1 Efektivitas
Dalam KBBI 1988: 219 efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya, ada akibatnya, ada pengaruhnya. Efektif dapat pula berarti dapat membawa
5
hasil, berhasil guna. Efektivitas yang dimaksud dalam penulisan ini adalah keberhasilan dalam usahatindakan yaitu keberhasilan dalam penggunaan model
pembelajaran IPA terpadu tipe integrated. Pembelajaran dengan model IPA terpadu tipe integrated dikatakan berhasil atau efektif jika rata-rata hasil belajar dan perilaku
siswa mencapai kriteria yang telah ditetapkan, yaitu di atas 70. Selain itu pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian
besar 75 peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.
1.3.2 Efisiensi
Efisiensi dalam KBBI 1988: 219 berasal dari kata efisien yang berarti tepatsesuai untuk mengerjakan menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-
buang waktu, tenaga, biaya. Efisien dapat pula berarti mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat. Efisiensi yang dimaksud dalam penulisan ini adalah
ketepatan dalam penggunaan model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated. Dikatakan tepat atau efisien jika penggunaan model pembelajaran IPA terpadu tipe
integrated menghemat waktu pembelajaran.
1.3.3 Model Pembelajaran IPA Terpadu
Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong peserta didik membuat
hubungan antara cabang IPA. Dalam penelitian ini, model pembelajaran terpadu yang dipilih adalah tipe integrated. Pembelajaran terpadu tipe integrated adalah tipe
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap
6
yang saling tumpah tindih di dalam beberapa bidang studi Fogarty 1991: 76. Bidang studi yang dipadukan dalam penelitian ini dibatasi pada IPA fisika dan
biologi dan IPS geografi saja.
1.3.4 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini meliputi hasil belajar kognitif, afektif sikap ilmiah dan berpikir kritis, dan psikomotorik.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1
Mengetahui efektivitas model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated dibandingkan dengan pembelajaran IPA terpisah.
2 Mengetahui efisiensi model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1 Manfaat bagi siswa
a Siswa diharapkan dapat melihat hubungan yang bermakna antarkonsep fisika
dan biologi IPA dan geografi IPS. b
Meningkatkan taraf kecakapan berfikir peserta didik. c
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
7
2 Manfaat bagi guru
a Meningkatkan kerjasama antarguru submata pelajaran terkait.
b Meningkatkan pengetahuan dan kreativitas guru dalam mengajar.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal skripsi terdiri atas : lembar judul, lembar persetujuan
pembimbing, lembar pengesahan, lembar pernyataan, lembar motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan
daftar lampiran. Bagian isi skripsi terdiri atas Bab 1 Pendahuluan yang memuat latar belakang,
rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2 Tinjauan Pustaka yang memuat teori-teori yang
digunakan untuk melandasi penelitian dan hipotesis yang dirumuskan. Bab 3 Metode Penelitian yang memuat populasi dan sampel, prosedur penelitian, metode dan
instrumen pengumpulan data, dan analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan yang memuat hasil analisis data, pembahasan, serta kelemahan
penelitian. Bab 5 Penutup yang memuat simpulan dan saran. Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Lampiran-lampiran terdiri dari instrumen penelitian yang digunakan serta data-data sebelum penelitian dan sesudah penelitian. Lampiran juga meliputi analisis data
instrumen dan hasil penelitian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pembelajaran yang Efektif dan Efisien
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memberikan nilai tambah pengetahuan atau informasi baru pada peserta didik, sedangkan pembelajaran
yang efisien adalah pembelajaran yang dengan pemanfaatan daya yang tidak terlalu boros tetapi mendapatkan hasil yang maksimal. Efisiensi adalah ukuran prestasi
persatuan waktu, atau dengan kata lain persentase efektivitas persatuan waktu Abuyazid 2008.
Aktivitas paling penting agar pembelajaran berlangsung secara efisien dan efektif, yang dapat dilakukan oleh guru adalah memfasilitasi terjadinya interaksi
peserta didik dengan sumber belajar baik dalam belajar secara kelompok maupun individual. Interaksi peserta didik dengan sumber belajar dapat terjadi, bila tersedia
media yang memungkinkan terjadinya interaktivitas tersebut. Pembelajaran yang efektif mempunyai karakteristik bagi siswa untuk melihat, mendengarkan,
mendemonstrasikan, bekerja sama, menemukan sendiri, dan membangun konsep sendiri. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pengalaman belajar 10 diambil dari
apa yang kita dengar, 20 dari yang kita baca, 30 dari yang kita lihat, 50 dari yang kita lihat dan dengar, 70 dari yang kita katakan, dan 90 dari yang kita
katakan dan lakukan. Suasana pembelajaran yang efektif menurut PP 19 Tahun 2005
8